Mengenang tragedi 10 November 2001, dia diculik dan dibunuh oleh kopasus indonesia atas perintah Presiden RI Megawati Soekarnoputri |
MAJALAHLAPAGO,
JAYAPURA - 16 tahun kasus pembunuhan Bapak Bangsa Papua Tuan Theys H Eluay
oleh kopasus Negara Kesetuan Republik Indonesia (NKRI). "10 Nopember
2001"
Tubuhmu fanah boleh ditembus peluruh,
semangatmu abadi pada setiap anak cucumu yang lahir dari rahim mama-mama papua
untuk terus berjuang hingga papua terlepas dari kolonial Negara Kesetuan
Republik Indonesia NKRI.
"Bapa tenang di alam sana" semangat
dan tekad'mu akan terus kami pertahankan dan teruskan hingga kebenaran
terungkap "benar bapa bahwa solusi adalah Papua merdeka. Papua merdeka
adalah solusi. Lawan, Lawan, dan lawan hingga menang (Merdeka).
PESIMIS
Hari ini 10 November, seluruh
warga Indonesia merayakannya sebagai hari Pahlawan. Peristiwa hari Pahlawan
2002 lalu di Jayapura salah satu tokoh dan pemimpin besar Papua Theys Hiyo
Elluay tewas dan sopir pribadinya Aristoteles hilang entah kemana. Keluarga
korban Aristoteles Masoka masih mencari kemana pergi sopir pribadi pemimpin
besar Papua.
Fakta ini menjadi ingatan
peristiwa pelanggaran HAM Papua yang tak pernah tuntas diselesaikan. Kapolda
Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengaku telah ditugaskan Menkopolhukam Wiranto
untuk menyelesaikan 11 kasus pelanggaran HAM Papua merupakan kabar gembira bagi
semua pihak di Tanah Papua.
Walau demikian DPR Papua
mengatakan tak mungkin secara gentel mengakui institusinya terlibat upayanya
diapresiasi. Demikian juga salah satu tokoh gereja di Tanah Papua pendeta Socratez
Sofyan Yoman, Ketua Umum PGGBP Papua pesimis negara akan menuntaskan kasus
pelanggaran HAM di Papua.
Persoalannya adalah pelaku
kejahatatan kemanusiaan selama ini adalah negara melalui oknum aparat keamanan.
Wajar saja kalau DPR Papua dan tokoh agama merasa pesimis, bukan berarti
kasus-kasus pelanggaran HAM di Tanah Papua harus di lupakan dan hilang dari
ingatan warga Papua. Namun upaya untuk menyelesaikan kasus HAM sangat penting
dan bukan berarti tak ada upaya penyelesaian.’
Lepas dari pro dan kontra,
paling tidak langkah penyelesaian masalah pelanggaran HAM di Tanah Papua,
sangat penting. Itu bukan terjadi karena desakan maupun tekanan dari luar
tetapi itikad baik dari pemerintah Republik Indonesia. (Editorial Jubi, Kamis, 10/11/2016)
0 Response to "Ingatan Peristiwa Pelanggaran Ham Papua Yang Tak Pernah Tuntas Diselesaikan"
Posting Komentar