Noken Papua |
MAJALAHLAPAGO - Noken adalah tas anyaman dari kulit kayu yang
multifungsi bagi wanita asli Papua. Terutama bagi Suku Dani di Lembah Baliem,
Wamena Papua, noken adalah semacam jala yang terbuat dari serat kulit
kayu dan digunakan multifungsi . Biasa dipergunakan sebagai tas untuk bawa apa
saja termasuk mengendong bayi, babi, anjing, ubi jalar, sayur dan barang
lainnya. Biasa juga digunakan sebagai baju khususnya untuk remaja putri. Wanita
suku Dani tidak bisa dipisahkan dari noken.
Menurut
wikipedia, noken adalah tas anyaman ikat yang multifungsi, asli Papua.
Penggunaan khas noken, yang digantungkan di kepala, secara tradisional
digunakan untuk membawa berbagai barang, dan juga bayi. Pada tahun 2012, noken
telah tercantum dalam Daftar UNESCO Warisan Budaya Tak Benda sebagai warisan
budaya Indonesia.
Foto: Gadis papua ini selain mengenakan noken seperti biasa, disangkutkan diatas kepala, juga memakai nokennya sebagai baju kelihatan indah sekali dipakainya. |
Noken
adalah rahim perempuan Papua ke dua karena disana ada banyak sumber kehidupan,
yang mudah didapat di Papua. Perempuan membawa noken masih menjadi pemandangan
umum di lembah Baliem. Ini menjadi filosofi yang indah bagi wanita Papua.
Karena dari dalam noken itulah, menghasikan banyak generasi Papua yang
sekarang berhasil menjadi pimpinan asal Papua. Noken adalah brangkas dan
gudang hidup orang Papua, dimana disitu terdapat kekayaan peradaban yang
membangun generasi Papua.
Bahan
yang terbuat dari serat kayu yang sangat elastis sehingga bisa membawa banyak
barang dan multi fungsi. Warna yang indah dari bahan alami sangat cantik dan
desain yang luar biasa cantik memikirkan fungsinya. Dengan ditaruh di kepala
agar tangan pemakainya bisa leluasa bergerak dan bekerja meskipun pemakai
juga harus tetap bijaksana dalam memakainya untuk membawa barang yang sangat
berat agar kesehatan tulang punggungnya tidak terganggu.
Foto : Rajutan serat kayu dengan pewarnaan alami yang keren sekali |
Tas
multi fungsi ini dibuat tanpa mesin dari serat kulit kayu yang
dikeringkan, dipintal menjadi menjadi benang dan diwarnai dengan pewarna alami
(tumbu-tumbuhan atau buah. Dibuat oleh mama-mama Papua. Kelihatan unik kalau
dipakai di Lembah Baliem dengan para wanitanya dengan disangkutkan
di kepala atau di dahi.
Noken
merupakan kerajinan tangan khas Papua berbentuk seperti tas. Ada 250 etnis dan
bahasa di Papua, namun semua suku memiliki tradisi kerajinan tangan Noken yang
sama. Fungsi Noken sangat beragam. Namun, noken biasa dipakai untuk membawa
barang seperti kayu bakar, tanaman hasil panen, sampai barang-barang belanjaan.
Noken yang kecil biasa dipakai untuk membawa kebutuhan pribadi. Tak hanya itu,
noken juga dipakai dalam upacara dan sebagai kenang-kenangan untuk tamu.
Masalahnya
sekarang hanya wanita atau mama-mama yang usianya 40 tahun keatas yang masih
mau mengerjakan membuat noken dari serat kayu. Sedangkan dari kalangan remaja
banyak yang enggan untuk mengerjakan. Untuk ukuran besar memang perlu waktu dua
bulan sendiri untuk mengerjakan membuat noken. Di kota-kota besar sudah tidak
ada yang menjual noken. Hanya di Pasar Wamena yang masih menjual noken
tradisional dari serat kayu.
Noken juga memiliki
nilai artistik yang harus dilestarikan . Sangat bisa dapat dijadikan
cinderamata khas Papua tentunya dalam mengakses sektor parawisata Papua. Noken
juga memiliki nilai ekonomi kerakyatan yang apabila dikembangkan menjadi sentra
home industri yang maju, maka akan meningkatkan pendapatan masyarakat Papua .
Indahnya mama-mama papua memakai noken papua |
0 Response to "Indahnya Noken, Tas Multifungsi Bagi Wanita Papua "
Posting Komentar