Papua Bukan Tentang Uang, Tapi Kepercayaan Dan Harga Diri

Dua pemuda dari Kabupaten Biak Numfor berjalan di atas batu panas yang biasa di sebut sebagai budaya Batu Barapen saat ditampilkan dalam Festival Danau Sentani ke-3, di kawasan wisata Kalkhote, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura papua
JAYAPURA, PACEKRIBO – Dana otonomi Khusus (Otsus) yang terus menjadi buah bibir terkait tinggkat keefektifannya di tanah Papua dinilai Judith Jubilina Navarro Dipodiputro, Ketua Pokja Papua, sebagai permasalahan ‘hati’ dari para pemimpin yang berada di tanah Papua.

“Pertama bukan masalah ada uang atau tidak. Masalahnnya di hati. Sudah tahu program ini tak efektif, kenapa masih terus dikerjakan di Papua” kata Judith ketika diwawancarai media di Jakarta.

Setelah 50 tahun bergabung bersama Indonesia, Papua tercatat masih minim (bahkan tidak memiliki) alat-alat berat untuk mempercantik dirinya sendiri yang berujung pada merosotnya kepercayaan masyarakat Papua terhadap pemimpin bahkan negaranya sendiri.

“Akibatnya kebutuhan alat berat harus dikirim dari Surabaya. Begitu sampai di Jayapura, dipreteli dan diterbangkan lagi dengan helikopter ke berbagai pedalaman Papua. Ini kan membuat biaya jadi mahal” katanya.

Selain itu, kejujuran para pemimpin yang berada di tanah Papua pun harus dipertanyakan ‘Apakah mereka benar-benar jujur dan transparan’ kepada masyarakat yang mereka wakili atau tidak.

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to " Papua Bukan Tentang Uang, Tapi Kepercayaan Dan Harga Diri"

Posting Komentar