Massa aksi (foto Noken) |
JAKARTA, PACEKRIBO - Front Rakyat Indonesia (FRI) untuk Papua Barat bersama Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) menggelar aksi demonstrasi menuntut referendum bagi Papua hari ini 1 Desember 2016. Di jakarta Pusat.
Surya Anta sebagai ketua FRI-WEST PAPUA dalam orasinya mengatakan, dukungan untuk Papua diberikan karena selama ini masih terjadi penjajahan di Papua. Bentuk penjajahan itu salah satunya adalah diskriminasi dan kekerasan, Pembunuhan-pembunuhan dan tabrak lari terhadap masyarakat Papua.
Salah satu Korban kekerasan massa aksi demo FRI Untuk West Papua Bersama Aliansi Mahasiswa Papua. kekerasan ini di lakukan oleh Polri hari ini 1 Desember 2016 di bundaran HI jakarta. |
Rencananya aksi FRI-WEST PAPUA bersama AMP di bundaran HI Jakarta, Namun Massa aksi dihadang oleh aparat gabungan TNI/POLRI dengan kekuatan penuh didekat perempatan Bundaran HI jakarta. Dan menangkap lima massa aksi termasuk ketua Aliansi Mahasiswa Papua (AMP-PUSAT) dan Ketua Front Rakyat Indonesia FRI WEST PAPUA (Surya Anta). Dan beberapa kawan-kawan yang tidak mengetahui Namanya.
FRI merupakan organisasi yang terdiri dari sejumlah kelompok masyarakat Partai Pembebasan Rakyat, Pusat Perjuangan Rakyat Indonesia, PEMBEBASAN, Serikat Kebudayaan Masyarakat Indonesia, Lingkar Studi Sosialis, dan Perkumpulan Solidaritas Net.
Aksi ini juga mendukung keanggotaan United Liberation Movement fof West Papua (ULMWP) di Melanesia Spearhead Group, Pacific Island Forum dan memperjuangkan keanggotaan ULMWP di Perserikatan Bangsa-bangsa.
Tanggal 1 Desember terkenal sebagai Hari Ulang Tahun West Papua. Dan dianggap istimewa bagi orang Papua karena dinilai sebagai hari kemerdekaan. (Nuken)
0 Response to "Menuntut Referendum Ulang di Papua, Massa Aksi Ditangkap dan dibawa ke Polda Metro Jaya"
Posting Komentar