Sidang PBB |
“Kami patut bersyukur kepada Tuhan karena selama 50an tahun lebih suara rakyat papua dibungkam oleh kolonial indonesia di west papua tetapi perjugan cuci rakyat papua itu bisa didengar oleh 193 negara anggota PBB tahun ini di majelis umum PBB”.
Sidang Tahunan PBB Ke 71 Majelis Umum PBB tahun ini 7 Negara berpidato, masing-masing
1. PM Solomon Islands (Manasseh Sogavare)
2. PM Tuvalu (Enele Sosene Sopoaga)
3. PM Vanuatu (Charlot Salwai Tabimasmas)
4. PM Tonga (Samuela Akilisi Pohiva)
5. Presiden Marshall Islands (Hilda C. Heine)
6. Presiden Nauru (Baron Divavesi Waqa)
7. Permanent Reprentative Palau Mr.Caleb Otto
8. Perwakilan Pemerintah Solomon (Barrett Salato)
KNPB mengatakan pidato dari 7 negara ini dibanta oleh indonesia tetapi, apa dilakukan oleh delegasi indonesia adalah bagian dari pencitraan dan lepar batu sembunyi tangan. Sikap indonesia hanyalah untuk menghidar dari masalah yang dia lakukan di west Papua.”
“Sebab indonesia merasa rakyat papua diperlakukan dengan baik mengapa tidak mengijinkan wartawan Asing, Pelopor Khusus PBB dan tim Pencari Fakta yang diminta oleh PIF masuk ke Papua? Menagapa indonesia menutupi akses pantauan internasional secara langsung di Papua?
“Dengan pertanyaan ini kami jakin negara pedukung di pasifik dan negara lain di dunia mengerti bahwa indonesia sedang menutupi sesuatu dan bantahan dan tuduhan indonesia atas negara pasifik di sidang PBB pencitraan nama baik”.
“Kami Pejuang dan Rakyat Papua patut menyampaikan ucapan terima kasih kepada nagara pasifik yang prihatin dengan perjuagan rakyat papua untuk hak penentuan nasib dan pelanggaran HAM secara sitematis, masif dan terstruktur oleh kolonial indonesia”.
“Sekalipun dari hasil pidato tersebut kami belum tau apa akan terjadi tetapi yang sangat penting adalah kondisi papua bisa tau oleh negara-negara di dunia dan mereka akan sadar bahwa wilayah papua masih ada kolonialisme”.
“Segala upaya Indonesia untuk mempertaahankan kolonialismenya di west Papua dan berusaha menyebunyikan kebusukan mereka tetapi, kami percaya bahwa tidak akan bertahan lama, sebab tahun ini 7 negara yang bicara dan tahun depan akan meningkat, banyak negara akan bicara di PBB dan akan ada resolusi PBB untuk West Papua”.
Apa pun upaya Indonesia di west Papua dan di internasional hanya bentuk pencitraan saja. Semoga publik internasional dan PBB tidak ditipu dengan kemunafikan Indonesia.
Kebenaran terkadang terlambat tetapi kebenaran tidak pernah salah dan tidak akan pernah kalah, sebab selama rakyat papua belum memberikan hak politik untuk menetukan masa depan bangsa maka anak cucu akan bangkit untuk terus berjuang.
Satu hal perlu indonesia ingat adalah masalah Papua bukan masalah regional atau masalah dalam negeri, masalh papua masalah dunia internasional. Catat itu dengan baik KNPB bersama rakyat Papua tidak akan diam.
Badan Penurus Pusat (KNPB) Ones Suhuniap
Sekertaris Umum
0 Response to "Rakyat Papua Bersama KNPB Menyampaikan Terima Kasih Kepada 7 Negara Yang Mengangkat Masalah Papua Di PBB"
Posting Komentar