Peran Mahasiswa dalam Perjuangan Penentuan Nasib Sendiri Rakyat Papua Barat

115
Gambar;Aksi Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) KK.Malang-Surabaya
SURABAYA, PACEKRIBO - Mahasiswa adalah agen perubahan sehingga dituntut untuk tidak sekedar menampilkan dirinya menjadi sosok manusia elitis (terpelajar) yang kemudian menjelma menjadi mesin intelektual yang bekerja hanya dalam dunianya dan tersenyum diatas penderitaan rakyat, tetapi mahasiswa  turut dan terus berperan aktif dalam mengatasi segala bentuk ketidakadilan yang terjadi didalam negaranya, maka tidak jarang orang menyebut mahasiwa sebagai agen perubahan (Agent of change).

Perjuangan mahasiswa berdasarkan pada kebenaran sejarah politik bangsa Papua melalui Tokoh-tokoh intelek pertama di papua seperti Nicolaus Yowe dkk,pada tanggal 1 Desember 1961 Belanda  mengakui kemerdekaan Bangsa Papua dengan mengibarkan bendera Bintang Kejora (BK) di tanah Papua. Pengibaran bendera tersebut di siarkan  melalui  radio Austaria  dan bebera media Internasional sekaligus membuka beberapa kantor kedutaan Papua di beberapa Negara, maka  dengan demikian Bangsa Papua sudah dan telah merdeka secara defacto dan dejure.

Namun kebenaran sejarah Papua tersebut di manipulasi oleh Amerika,Belanda, dan Indonesia melalui perjanjian-perjanjian  yang tanpa melibatkan Orang Papua yang berlangsung sejak tanggal  15 Agustus 1962- 1 Mei 1963 yang di sah kan melalui Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA) pada tahun 1969 yang penuh dengan pengekangan dan penipuan dimana  pemerintah Indonesia hanya memperbolehkan 1025 orang yang menentukan masa depan Papua.

Kebohongan dan manipulasi kebenaran  sejarah  papua  yang telah terjadi di masa itu membuat rakyat  Papua hidup  dalam kebencian dan ketidak percayaan terhadap Pemerintah Indonesia yang telah merampas jatih diri orang Papua dan akhirnya masalah itu menjadi duri dalam daging bagi masyarakat Papua  yang hingga sekarang  terjadi  konflik horizontal  yang sangat problematik.

Manipulasi sejarah Papua yang di lakukan  itu membuat mahasiswa dan kaum intelektual Papua umumnya dan khususnya Aliansi Mahasiwa Papua (AMP) selalu dan senantiasa menyuarakan hak-hak rakyatnya  sejak tahun  1960-an hingga saat ini, dan akan berlangsung selama kolonialisme  Indonesia masih meraja   di atas seluru seantero West Papua. Bahwa akan terus berjuang bersama kebenaran sejarah dan rakyat tertindas untuk bebas atau merdeka seutuhnya.

Untuk mengenang dan memperingati hari- hari bersejarah bagi orang Papua. Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) selalu melalukan kegiatan-kegiatan yang dapat melawan lupa, sekaligus mengingatkan Negara kolonialis Republik Indonesia untuk mengakui kebenaran sejarah yang telah di manipulasi demi kepentingannya bersama negara-negara kapitalis Amerika dan antek-anteknya.Hari-hari bersejarah tersebut diantarnya tanggal 1 Desember 1961 yang hingga saat ini masih terus di peringati oleh Seluruh Rakyat Papua dan Mahasiswa papua sebagai hari kemerdekaan Bangsa West Papua.

Dengan melatar belakangi kebenaran sejarah yang telah di manipulasi Negara Kolonialis Indonesia, sebagai mana seperti yang  telah di utarakan secara singkat diatas,maka kaum intelektual dan mahasiswa papua dalam Aliansi Mahasiswa Papua ( AMP) akan selalu berjuang bersama kebenaran sejarah sang Bintang Kejora hingga "Papua Merdeka".

Salam Pembebasan "Bersama Kebenaran Sejarah Sang Bintang Kejora"
Salam Revolusi "Persatuan Tanpa Batas Berjuang Sampai Menang" 

[Melgy W]

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "Peran Mahasiswa dalam Perjuangan Penentuan Nasib Sendiri Rakyat Papua Barat"

Posting Komentar