Apa Yang Benar?

Foto: Gembala Dr.Socratez S.Yoman dengan Nuken
Bacaan: Yesaya 1:11-18, "Berhentilah berbuat jahat, belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam" (Yesaya 1:16,17)

Suatu pagi saat komputer saya menyambut saya dengan "layar biru kematian", saya tahu bahwa komputer itu rusak, tetapi saya tidak tahu cara memperbaikinya. Saya membaca dan mencoba beberapa hal, tetapi akhirnya saya harus meminta bantuan seorang ahli. Mengetahui bahwa ada sesuatu yang tidak beres hanyalah sebagian kecil dari permasalahan; saya tidak dapat memperbaikinya karena saya tidak tahu apa yang seharusnya dilakukan. 

Permasalahan itu mengingatkan saya akan para ahli yang tampil di acara berita televisi. Mereka semua "ahli" dalam mencari kesalahan, tetapi sebagian besar dari mereka tidak tahu sama sekali tentang apa yang benar. 

Ini juga terjadi dalam hubungan antara sesama manusia. Dalam keluarga, gereja, dan tempat kerja, kita kerap kali mencari-cari kesalahan, sehingga justru tidak ada perbaikan. Tanpa bantuan seorang ahli pun kita tahu bahwa ada sesuatu yang keliru saat orang-orang mulai saling berselisih dan melukai dengan perkataan dan tingkah laku yang kasar. Namun, untuk mengetahui cara memperbaikinya, kita benar-benar memerlukan seorang ahli. 

Allah menyatakan kepada nabi-nabi Israel bukan hanya apa yang salah, melainkan juga apa yang benar: "Berhentilah berbuat jahat, belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda!" (Yesaya 1:16,17). 

Daripada memusatkan perhatian kita untuk mencari-cari kesalahan, marilah kita menaati Pribadi yang mengetahui apa yang benar --JAL 


ALKITAB SELALU MENUNJUK KE ARAH YANG BENAR
SEPERTI SEBUAH KOMPAS

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "Apa Yang Benar?"

Posting Komentar