Hapuskan Imperialisme, Hancurkan Kolonialisme, Lawan Pembungkaman

Hapuskan Imperialisme, Hancurkan Kolonialisme, Lawan Pembungkaman (Ilst  foto)
MAJALAHLAPAGO - Revolusi itu gerak [Fidel Castro], kita harus memahami betul Ideologi-Politik Indonesia dan perubahan-perubahan politiknya karena pengaruh Ekonomi Kapitalis. Undang-undang Negara Indonesia kalau tidak salah sudah 4 kali diamandemenkan, terakhir kemarin, 5 Desember 2016 yang lebih fokus pada UU No. 9 Tahun 1998. Soal kebebasan menyampaikan pendapat di muka umum, di dalam Rapat Kerja Polisi Indonesia [Raker POLRI] bersama Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia [DPR-RI]. Di sana, ada upaya keras dari POLRI untuk membatasi ruang gerak UU No. 9 Tahun 1998 tersebut, hanya saja Komisi Hukum DPR-RI masih memberikan sedikit nafas untuk Kebebasan Berdemokrasi itu. Itu pun sedikit.

Apakah suatu pemerintahan Kapitalisme akan mendukung "Penentuan Nasib Sendiri." Politik tai-kucing, waktu habis. Manusia dan Tanah sudah hilang, generasi dan rakyat menikmai kehadiran "mereka". Sekarang, kami ada di mana?

Pemerintahan Kapitalisme akan mendukung segala bentuk kebijakan Kolonialisme. Karena, Imperialisme merupakan kemenangan bagi Ekonomi-Politik Kapitalisme.

Jejak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), IMF, dan Berdirinya negara Indonesia semua kotor, penuh dengan kemunafikan, licik dan tidak berkeadilan.

Seperti di Tanah Kolonial, rakyat yang memahami siapa dirinya, dia merasa tersiksa melihat semua yang kotor, munafik, licik dan tidak adil. Apalagi kami di Tanah Air. Maka, bersolidaritas mengalahkan dominasi pembungkaman Demokrasi adalah sikap yang mendesak, dan menghapus dominasi Imperialisme. Karena, hasil akhir kemenangan itu adalah rakyat merasa seperti di Surga dan menjalani sistem yang berjiwa seperti Tuhan. Sederhana, aspirasi tuntutan rakyat harus tercapai.

Gerakan Mahasiswa ditantang untuk berada di dalamnya. Hari ini, kepada Kp - amp, Gempar Papua, FIM, dan seluruh gerakan yang dilatar belakangi oleh mahasiswa agar mendidik generasi, mengalahkan legitimasi kapitalis (pengatasnamaan mahasiswa), pro rakyat tertindas dan terus mengkawal aspirasi rakyat "Self-Determination". Bersolidaritas tanpa batas untuk membawa aspirasi ke dalamnya, dan yang paling penting ialah membawa rakyat merasakan penindasan agar akan membuat diri tergerak keluar dari tirani penindasan yang sesungguhnya.

Rasa Hormat kepada seluruh elemen pergerakan yang 'satu' di dalam United Liberation Movement for West Papua [ULMWP] agar tetap menjaga tali persatuan kita. Soal ULMWP untuk menjadi 'Nation' segera dan dipersilahkan diatur dalam peraturan perundang-undangan oleh Badan Legislatif, dalam hal ini adalah Parlemen Nasional West Papua [PNWP], Negara Federal Republik Papua Barat [NRFPB], dan West Papua National Coalition for Liberation [WPNCL]. Kemudian, selanjutnya diatur sesuai kebutuhan rakyat untuk mencapai Revolusi total.

Hari ini, kami sama-sama berada di dalam Revolusi West Papua, memainkan peran kita, bukan kita sendiri saling berperang. Kita, Individu maupun kolektif melakukan apa yang kita bisa lakukan, sederhana, saya buat apa di dalam Revolusi West Papua atau jika tidak, minimal kita jaga Revolusi kita, menjadi massa rakyat yang terdidik.

Akhir kata, Salam Pembebasan [Bersama Kebenaran Sejarah, Sang Bintang Kejora]! Salam Revolusi [Persatuan Tanpa Batas, Perjuangan Sampai Menang]

Numbay, Mamta, West Papua, 7 Desember 2016

Penulis: Sonny Dogopia. Anggota Aliansi Mahasiswa Papua di Tanah Air

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "Hapuskan Imperialisme, Hancurkan Kolonialisme, Lawan Pembungkaman"

Posting Komentar