Masyarakat Dua Distrik Sepakat Berdamai Usai Bentrok


Wakil Bupati Tolikara, Amos Yikwa ketika berbincang dengan masyarakat yang berkonflik dalam upaya perdamaian

MAJALAHLAPAGO – Masyarakat Distrik Panaga dan Gika di Kabupaten Tolikara akhirnya sepakat berdamai setelah terlibat bentrok pada Sabtu (9/4/2016).
Bentrok warga itu bermula atas keributan pembagian dana desa yang berujung meninggalnya seorang warga distrik Panaga dan dua lainnya mengalami luka berat.
Tak menerima itu, warga Distrik Panaga pun membalasnya dengan membakar puluhan Honai di Distrik Gika yang mengakibatkan warga distrik itu mengungsi ke Distrik Umagi.
Pemerintah Kabupaten Tolikara melalui Wakil Bupati, Amos Yikwa bersama Ketua Klasis GIDI Wilayah Tolikara, Pdt. Nayus Wenda dan Kepala distrik Panaga, Kepala Distrik Gika serta tokoh lainnya lalu mengunjungi distrik Panaga dan Umagi untuk mengupayakan perdamaian.
“Kejadian ini terjadi bermula karena soal pembagian dana desa, respek dan dana masyarakat miskin dan terjadinya di Distrik Kembu, sehingga saya harap kedepan kebijakan pembagian dana desa tidak lagi secara langsung tetapi lewat rekening kampung masing-masing agar kejadian ini tidak terulang kembali,” kata Amos di Distrik Panaga, Kamis (21/4/2016).
Dirinya menambahkan, distrik Panaga, Umagi dan Gika ketiganya menjadi korban atas perang suku yang terjadi dimana ada masyrakat yang kehilangan nyawa dan juga sakit berat dan puluhan honai masyrakat Gika terbakar hanya menyisakan satu buah gereja saja.
“Saya mengapresiasi tokoh gereja, pemuda, masyrakat dan kapolres Tolikara yang sudah datang langsung dan untuk kedua kalinya saya kesini situasi sudah aman dan mereka sudah komitmen tidak perang lagi dan sudah memutuskan menyerahkan kepada proses hukum, sehingga kita minta kepada Polisi untuk mampu memproses hukum sehingga tidak berlarut dan saya ingin ini menjadi pelajaran dan saya minta kepada masyarakat tiga distrik ini tidak terulang lagi perang dan masing-masing menjaga tempat tinggalnya sampai menunggu proses hukum,” harap Amos.
Ketua Klasis GIDI Wilayah Tolikara, Pdt. Nayus Wenda meminta kepada masyrakat tiga distrik agar tidak terulang lagi konflik. Sembari berharap, kehadiran seluruh pemimpin kabupaten Tolikara dapat membawa damai antara masyarakat baik yang mengawali maupun menjadi korban.
Kepala suku Umagi, Pinus Kogoya mengatakan, perang memang mengakibatkan kerusakan yang sangat parah. Oleh karena itu, ia berterima kasih kepada Pemkab Tolikara dan Gereja GIDI yang sudah berupaya mendamaikan kedua belah pihak. Pihaknya berjanji akan menjaga dan melindungi masyarakat.

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "Masyarakat Dua Distrik Sepakat Berdamai Usai Bentrok"

Posting Komentar