Pendeta Anius Hilapok, S.Th, ketua Klasis Ibele Gereja Kingmi, Kab Jayawijaya, yang diduga dianiaya dan disiksa oknum polisi di Wamena, Jayawijaya (Foto: Dok Matius Murib) |
MAJALAHLAPAGO - WAMENA - Kapolres
Jayawijaya AKBP. Yan Reba mengatakan bahwa informasi yang beredar baru-baru ini
di media mengenai penganiayaan seorang pendeta di jalan Irian Wamena akibat
lakalantas pada tanggal 10 Januari 2017 adalah tidak benar.
“Memang
ada isu pendeta dipukul tetapi tidak benar karena anggota saya pada tanggal 10
Januari mendatangi TKP yang ada di jalan Irian atas dan sampai disana kedua
korban (Pendeta Tinanius Hilapok dan Rudi Pagawak) yang dalam keadaan mabuk terjadi kecelakaan lalu lintas dan anggota
memberikan pertolongan dan keduanya dalam keadaan tidak berdaya. Mungkin kita
tidak tolong maka akan meninggal,” kata Kapolres Yan kepada wartawan di
Mapolres Jayawjiaya, Rabu (18/1/2017).
Setelah membawa dua korban ke RSUD Wamena kata Kapolres,
pendeta Hilapok tidak menyadarkan diri dan akibatnya pendeta Hilapok menyatakan
dirinya dipukul.
“Setelah informasi tersebut masuk ke media
social, Kapolda Papua langsung perintahkan Wakapolda dan Kabib Propam naik ke
Wamena dua hari lalu dan kami konfirmasi kepada pihak gereja dan kami tanyai
saksi baik keluarga maupun pihak rumah sakit. Semua menjelaskan hal yang sama
yakni tidak ada penganiyaan kepada seorang pendeta,”tutur Kapolres.
Ia lalu menjelaskan bahwa kasus pendeta
Tinanisus Hilapok, Kepoliasian Jayawijaya telah menjalankan secara maksimal
untuk memberikan perlindungan dan tidak sama sekali melakukan pemukulan. Selain
itu ia juga berharap kepada masyarakat agar tidak menyamakan satu permasalahan
lain dengan persoalan lainnya agar tidak ada tindakan yang berlebihan dari
masyarakat.
“Sekarang kedua korban dan pelaku sedang melaksanakan
persoalannya secara kekeluargaan dan kita harap jangan menyerap informasi dari
media sosial yang tidak bisa dipertanggungjawabkan,” punkas kapolres.
Sebelumnya satuharapan.com, media
yang berbasis di Jakarta memberitakan bahwa Pdt.Anius Hilapok dipukul dan
disiksa setelah mengalami kecelakaan antara sepeda motor di jalan Irian Wamena,
Kabupaten Jayawijaya, Papua.
Sebagaimana dikabarkan satuharapan.com kejadian itu tidak firincikan yang
dialami seorang pendeta gereja Kemah Injil Papua (Kigmi), Ketua Klasis Ibela,
Jayawijaya itu. Tetapi, satuharapan.com menjelaskan, Matius Murib salah satu
aktivis di Papua menyesalkan tindakan yang dilakukan oknum aparat keamanan yang
semakin brutal dan emosional serta mengambi cara kekerasan sebagai jalan
penyelesaian masalah di Papua.
“Semoga bisa diselesaikan secara kekeluargaan
dan damai,” kata Matius Murib. (suarapapua)
0 Response to "Kapolres Jayawijaya Bantah Anggotanya Tidak Melakukan Penganiayaan Seorang Pendeta Kingmi di Wamena"
Posting Komentar