Atlet Papua, Eneko Pahabol sedang berorasi dukung ULMWP masuk MSG dalam aksi hari ini, Rabu (13/04/2016) |
SUARA WAMENA – Demonstrasi damai kali ini lebih dari biasanya. Kalau selama ini yang orasi hanya dari perwakilan mahasiswa, mama-mama Papua, aktivis Papua Merdeka dan lainnya, tapi aksi ini atlet Papua dan dosen Fisip Uncen Jayapura juga berteriak Papua Merdeka di muka umum.
Seorang atlet Papua bernama Eneko Pahabol dengan berani berdiri di depan 5.000 massa aksi yang memadati lapangan bola volli di samping sekretariat BEM Uncen Jayapura dan nyatakan dukung ULMWP masuk ke Melanesian Spearhead Group(MSG).
Seorang atlet Papua bernama Eneko Pahabol dengan berani berdiri di depan 5.000 massa aksi yang memadati lapangan bola volli di samping sekretariat BEM Uncen Jayapura dan nyatakan dukung ULMWP masuk ke Melanesian Spearhead Group(MSG).
“Kami bisa berprestasi di tingkat nasional maupun nasional karena kami ini anak-anak asli tanah Papua,” tegas Eneko Pahabol disambut tepukan tangan yang meriah, Rabu (13/04/2016).
Eneko Pahabol yang terdaftar sebagai penjaga gawang Persipura Jayapura ini menegaskan, dirinya hadir sebagai perwakilan dari rekan-rekan atlet Papua lainnya dan mereka telah sepakat untuk nyatakan dukungannya yang penuh ULMWP masuk dan terdaftar di dalam MSG.
“Karena kalau kita masuk itu, semua atlet Papua yang sedang tertampung di Papua, yang ditutup, dan yang diinjak oleh Indonesia mau sampaikan kepada dunia internasional bahwa orang Papua menghasilkan bibit-bibit unggulan olahraga yang bisa berprestasi di mana saja,” kata Pahabol.
Satu hal, menurutnya, orang Papua yang sedang berkarya di atas tanah ini sudah tahu yang benar tapi malah bikin tidak tahu dan sudah tahu yang baik, tapi tidak melawan adalah adalah orang yang paling berdosa.
“Hamba Tuhan kasih tahu bahwa mabuk, membunuh, marah orang adalah berdosa. Tapi, dosa yang terbesar adalah anda sudah tahu hal yang benar, tapi tidak sampaikan adalah dosa yang paling dosa terberat,” ujarnya.
Dan itu adalah anda turut membunuh. Oleh karena itu, lanjutnya, bangsa Papua bukan binatang lagi. Di mana-mana orang Indonesi bilang orang Papua adalah binatang. “Saya ini monyet kah? Saya ini manusia, sama dengan sesama kita,” bebernya.
“Kalau anda anggap saya binatang, biarkan saya hidup dengan sendirian di habitat saya, yaitu mau hidup bebas di negeri saya ini, di tanah Papua. Berarti saya harus pulang ke Melanesia,” imbuhnya.
Dosen Fisip Uncen Jayapura, Frans Kapisa berorasi di hadapan 5.000 massa aksi, Rabu (13/04/2016) - Jubi |
Sementara itu, Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Poltik (FISIP) Uncen Jayapura, Frans Kapisa dalam orasinya mengatakan, dirinya mengapresiasi mahasiswanya yang selalu menyuarakan pembebasan di atas tanah Papua.
“Perlu kami sampaikan, bahwa Papua bukan lagi masalah Indonesia, bukan masalah domestik. Tapi, Papua sudah menjadi masalah Internasional,” teriaknya dijemput tepukan tangan yang meriah.
“Saya aktivis penuh dalam perjuangan West Papua. Bukan saja mengajar di Universitas Cenderawasih. Apa yang diperjuangkan oleh perjuangan kita di Pasifik dan dunia internasional kita harus dukung,” bebernya.
0 Response to "Atlet Papua Dan Dosen Fisip Uncen Dukung ULMWP Masuk MSG"
Posting Komentar