Oleh, Selpius Bobii
Massa aksi AMP KK Surabaya, di depan Taman Kebun Binatang i Mei 2017. Foto Selpius Bobi |
SURABAYA,
MAJALAHLAPAGO - Kronologi
pembungkaman ruang demokrasi bagi Aliansi Mahasiswa Papua oleh pihak
militerisme Indonesia pada Senin, 01 Mei 2017 dengan titik kumpulnya di Kebun
Binatang Surabaya (KBS), Jam, 09:00 11:30, karena 01 Mei 1963 Aneksasi bagi
Aliansi Mahasiswa Papua dan rakyat Papua merupakan awal pendudukan Indonesia di
Tanah Papua dalam artinya bahwa, awal pemusnahan bagi rakyat bangsa Papua.
Dengan
melihat kibaran bendera Aliansi Mahasiswa Papua di titik kumpul, pihak
TNI/PORLI langsung mendatangi dan mengepung bahkan mengeroyok dengan tujuan
untuk menangkap seluruh Mahasiswa Papua, tetapi ketika Korlab Buru Umum
mengatakan kepada pihak TNI/PORLI bahwa, kalau mau tangkap mereka, saya sebagai
jaminan dan harus menangkap saya karena mereka juga menyuarakan hak-hak rakyat
yang selalu diintimidasi dan ditindas melalui kaki tangan kaum kapitalisme.
Pembungkaman ruang gerak demokrasi pada publik dilakukan di oleh militerisme Indonesia, tepatnya 01 Mei 2017 tadi pagi sekitar Jam, 09:00 siang Jam, 11:30, terjadi pembubaran bagi Aliansi Mahasiswa Papua. Pihak AMP menyatakan, 50-an lebih aktivis Aliansi Mahasiswa Papua telah dibubarkan dengan alasan yang tidak tepat yang harus di permasalahkan, padahal dari pihak AMP sudah koordinir dan persetujuan dua hari sebelum bersama Forum Mahasiswa Nasional (FMN), dan mereka pula mengatakan bahwa perlu di bawah atribut aksinya.
Dengan
semestinya pembubaran dilakukan oleh pihak militerisme Indonesia terhadap AMP
dengan berbagai alasan yang tidak memungkinkan, seperti pemakaian atribut; bendera
AMP, Noken Bintang Kejora, gelang Bintang Kejora dan lain-lainnya.
Dalam
perbincangan antara AMP dan TNI/PORL, pihak militerisme Indonesia mengatakan
bahwa, jika turun aksi maka, atribut harus di lepaskan.
Massa aksi AMP KK Surabaya, saat meninggalkan tempat aksi menuju arsama Papua. i Mei 2017. Foto Selpius Bobi |
Menurut pandangan
kita Mahasiswa Papua, karena Pemerintahan Jokowi-JK takut untuk rakyat
Indonesia mendukung Papua merdeka dan isu Papua akan semakin meluas dan meraja
lelah di berbagai perkampungan maupun seluruh wilayah tanah kolonial Indonesia
dan paling khususnya di Jawa Timur, Surabaya.
Melalui
Intelijen dan TNI/PORLI di bubarkan AMP (Aliansi Mahasiswa Papua) Surabaya
secara paksa, masa aksi yang turun bersama-sama dengan kawan-kawan buru Forum
Mahasiswa Nasional (FMN).
Situasi ini
membenarkan bahwa, kehadiran Indonesia dia atas Tanah Papua sejak 1 Mei 1963
hingga saat ini, dengan jelas hanya untuk memusnahkan Orang asli Papua (OAP),
dengan tujuan untuk menguasai teritorial dan sumber daya alam Papua.
Massa aksi AMP KK Surabaya, saat meninggalkan tempat aksi menuju arsama Papua. i Mei 2017. Foto Selpius Bobi |
Situasional
ini membuat selama 55 tahun, kemerdekaan West Papua terbungkam oleh kejahatan
sistem penjajahan dan kejahatan militer yang hingga hari ini membuat kehidupan
bangsa Melanesia di Papua terbungkam sama hal yang dirasakan oleh Aliansi
Mahasiswa Papua (AMP) Komite Kota Surabaya.
Penulis Sekjen AMP Surabaya
Senin, 01
Mei 2017
0 Response to "Kronologi Pembungkaman Ruang Gerak Demokrasi Bagi Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Surabaya"
Posting Komentar