Foto Nuken |
MAJALAHLAPAGO - Sambutan oleh kaka yomankwe (Bukan Nama asli) yang sampaikan mewakili orang tua diacara syukuran wisudanya kaka Domi Wenda, S.Sos. M.Si. membuat saya rasa sakit hati dan menangis.
Satu pikiran muncul tiba-tiba diacara tersebut adalah, kenapa orang tua saya (BAPA dan MAMA) tidak pernah ketemu? Acara wisuda saya juga tidak pernah datang. Bapa dan Mama ada dimana? Pikiran inilah yang muncul tiba-tiba.
Awalnya saya senang-senang saja, namun tiba-tiba ada muncul sedih. Saya sendiri binggung. Mau bicara yang lain sama ade-ade yang duduk disamping saya tapi sudah tidak kuat, mau paksa tahan air tama saya namun tidak bisa. Rasanya tidak seperti hari-hari biasa. Sakit hati dan sedih terus muncul. Ya akhirnya saya menangis sambil menunduk.
Saya tidak tau ade-ade yang disamping saya merasakan seperti apa ketika saya menangis? Beruntung skali karena ada ade Yumina Kogoya yang menghibur saya.
Disaat sesi bersalaman dengan wisudawan. Saya mendekati kaka yomankwe (bukan nama asli) peluk dan menyampaikan terima kasih skalian alasan sambil memeluk kaka dia. "orang tua saya tidak pernah datang diacara wisuda Saya. Kak juga peluk saya lalu kaka dia berkata "jangan menangis, orang tua adalah Tuhan.
Disini saya merasakan bahwa kehilangan orang tua (BAPA dan MAMA) adalah segalanya. Tanpa orang tua kita binggung. mengigat permasalahan yang kita sedang hadapi, misalkan biaya sekolah, beli kebutuhan lain dan sebagainya.
Awalnya saya senang-senang saja, namun tiba-tiba ada muncul sedih. Saya sendiri binggung. Mau bicara yang lain sama ade-ade yang duduk disamping saya tapi sudah tidak kuat, mau paksa tahan air tama saya namun tidak bisa. Rasanya tidak seperti hari-hari biasa. Sakit hati dan sedih terus muncul. Ya akhirnya saya menangis sambil menunduk.
Saya tidak tau ade-ade yang disamping saya merasakan seperti apa ketika saya menangis? Beruntung skali karena ada ade Yumina Kogoya yang menghibur saya.
Disaat sesi bersalaman dengan wisudawan. Saya mendekati kaka yomankwe (bukan nama asli) peluk dan menyampaikan terima kasih skalian alasan sambil memeluk kaka dia. "orang tua saya tidak pernah datang diacara wisuda Saya. Kak juga peluk saya lalu kaka dia berkata "jangan menangis, orang tua adalah Tuhan.
Disini saya merasakan bahwa kehilangan orang tua (BAPA dan MAMA) adalah segalanya. Tanpa orang tua kita binggung. mengigat permasalahan yang kita sedang hadapi, misalkan biaya sekolah, beli kebutuhan lain dan sebagainya.
Mereka yang melahirkan saya, membesarkan saya, dan mendidik saya untuk menjadi orang yang berguna. Bapa yang rendah hati, sang revolusioner. Ibu dan bapa aku sayang kalian walau tidak bersama saya disini. Saya ber’utang pada ibu dan bapa. Suatu saat kita akan ketemu.
Sayanggilah selagi orang tua masih Hidup. Orang tua memberikan segalanya bagi anda. Tidak perlu pikir jauh-jauh, saat anda masih kecil, orang tua setia memberikan yang terbaik bagi anda. apakah anda masih ingat itu? (Nuken)
0 Response to "Kehilangan Orang Tua Adalah Selaganya"
Posting Komentar