Boleh Bersaing, tapi Jangan Pakai isu Papua untuk Politik

Kapolda Papua, Irjen (Pol) Paulus Waterpauw dan Gubernur Papua Lukas Enembe. Keduanya Kemungkinan Akan Bersaing Dalam Bursa Pencalonan Pilgub Papua, 2018 - Dok. Jubi
JAYAPURA, PACEKRIBO - Persaingan merebut kursi nomor satu di Provinsi Papua semakin memanas jelang akhir masa jabatan Lukmen. John Wempi Wetipo (JWW) telah memastikan dirinya meramaikan bursa Pilgub Papua 2018. Mantan bupati dua periode Kabupaten Yahukimo Ones Pahabol memilih jalur independen.

Terbaru Partai Golkar telah menyatakan mengusung Irjen (Pol) Paulus Waterpauw sebagai kandidat Gubernur Papua 2018. Ketiga bakal calon ini bakal menjadi pesaing petahana Lukas Enembe yang kabarnya akan kembali berpasangan dengan wakilnya Klemen Tinal atau dikenal dengan nama "Lukmen Jilid II."

Menyikapi situasi politik lokal Papua kini, legislator Papua, Laurenzus Kadepa mengingatkan semua pihak agar bersaing secara sehat. Tidak saling menjatuhkan satu sama lain yang bisa berakibat gesekan antar masyarakat. Paling penting, jangan menggunakan isu Papua untuk kepentingan politik.

"Saya merasa perlu mengingatkan kandidat yang akan bersaing dalam pencalonan Gubernur Papua mengenai hal itu jauh-jauh hari. Silakan bersaing. Rebut simpati masyarakat dengan visi misi yang bisa dipertanggungjawabkan. Tapi jangan pakai isu HAM Papua dan isu Papua merdeka untuk kepentingan politik. Itu tidak etis," kata Kadepa ketika menghubungi Jubi, Senin (10/4/2017).

Menurut dia isu Papua dan HAM Papua bukan untuk dijual demi kepentingan politik. Menyelesaikan masalah Papua, terutama dugaan pelanggaran HAM, tidak harus ketika seseorang menduduki jabatan. Namun dengan niat dan komitmen.

Kini telah terbentuk tiga gerbong partai politik Pilgub Papua 2017. Partai Demokrat dengan modal 16 kursi di DPR Papua dipastikan bisa mengusung Lukas Enembe. PDI P yang memiliki tujuh kursi, jauh–jauh hari mendeklarasikan dukung untuk JWW meski harus berkoalisi dengan partai lain. Begitu juga Ones Pahabol yang memilih jalur independen.

"Yang terbaru, Golkar memastikan mengusung Paulus Waterpauw. Mereka ini adalah putra asli Papua terbaik. Kedepan, mungkin akan ada lagi kandidat lain yang akan muncul," ujarnya.

Ia mengingatkan masyarakat agar cerdas dalam memilih sosok pemimpin Papua kedepan. Perlu alasan tepat jika menyatakan mendukung kandidat tertentu.

Memilih pemimpin jangan karena faktor kedaerahan atau dikaitkan dengan HAM dan Papua Merdeka dan lain-lain.

"Papua Merdeka tidak ada hubungannya dengan Pilkada bupati dan gubernur. Hindari saling menyudutkan sesama orang asli Papua khususnya, hanya karena kepentingan Pilkada," kata anggota Komisi I DPR Papua, komisi bidang

Pemerintahan, Politik, Hukum dan HAM itu. Golkar menyatakan mengusung Paulus Waterpauw dalam Pilgub Papua mendatang, meski Kapolda Papua itu belum memberi kepastian ke publik akan pencalonannya.

"Boleh dikatakan ada kepastian Golkar akan mengusung Paulus Waterpauw sebagai Calon Gubernur Papua. Kami sedang mencoba membangun koalisi dengan partai lain," ujar Ketua pelaksana DPD Golkar Papua, Yorris Reweyai.

Kata Yorris, Waterpauw memiliki peluang sebagai calon tunggal yang akan diusung Golkar. Pengurus DPD Golkar Papua telah sepakat akan hal itu. Apalagi, Golkar sejak jauh-jauh hari telah membicarakan hal tersebut dengan Paulus Waterpauw.

"Sudah lama kami bicara dengan beliau. Kami melakukan kajian. Hari ini baru saya umumkan. Kami sudah himbau pengurus untuk siapkan proses ini ke depan," ujarnya. (*)

Sumber: tabloidjubi.com

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "Boleh Bersaing, tapi Jangan Pakai isu Papua untuk Politik"

Posting Komentar