Tentara pembebasan papua barat (WEST PAPUA) |
“Tunduk tertindas atau bangkit dan melawan. Karena Mundur adalah PENGHIANAT bagi rakyat Bangsa Papua. Hanya ada satu kata “MERDEKA” Harga Mati.” “Kelly Kwalik Pahlawanku”
“Jiwa Raga & Semangat Juang Kedua Pahlawan Sejati Selalu Ada Di mana Mereka Ada Berdiri. “
“Tubuh boleh mati tp Roh Refolusi Takkan Pernah mati, Hormat Komd Kami akan terus Membakar Semangat Api Perjuangan Sampai Papua Freedom. Selamat istirahat Komandanku..”( Charles Sraun)
“Indonesia tidak suka orang Papua berjuang terbuka, damai dan bermartabat. Indonesia hanya mau memelihara kekerasan diatas tanah Papua.”
“Yason Ngelia adikku, jejak perlawanan kita seperti itu. Kau menjajaki dan baru saja menancapkan taji intelektualitasmu di penjara. Bukti bahwa Mahasiswa tidak hanya berprestasi tapi bergerak. Tidak pasifis tapi aktivis untuk pembebasan! Semoga kau tetap menginspirasi Mahasiswa dari gaya hidup yang cenderung pada kesenangan sementara dan individualis: hedonisme, dandyisme, apatisme, dramaturgisme dan sejenisnya. Selamat berjuang kembali, kita pasti jumpa di jalan-jalan itu.”
“Kakamu di tempat itu”
“Filep Karma, sedang kudengar sisimu yang memilukan tapi menyuguhkan. Akan kokoh keteguhan hati di tempat ini. Percaya kita pada harapan akan kemenangan. Sungguh megah!”
“Menulis bukanlah menggambarkan dunia maya, tapi menggambarkan sebuah realita hidup yang sedang dijalani,”
“su terlalu baik, juga terlalu sabar menahan semua. Air mata itu. Darah dan tulang belulang yang bertebaran. Luka yang terpendam tak kuasa dipendam lagi. Kebencian terus memuncak. Kelakuan yang kau langgengkan atas nama hukum yang kau jadikan tuhan. Sudah cukup, tak ingin lagi kami dengar nyanyian “nina bobo” itu, lagipula kami terlanjur dewasa untuk menyadari bahwa hanya ada satu hal yang kami percaya: Pemberotakan!”
Terus berkelana. Jejak masih rapuh. Jiwa masih terseok. berharap saat raga kokoh berdiri, dan nafas kuat menggema, seribu mutiara kan berkilau di jalan surga.”
“Penindasan ini harusnya kita lawan. Tapi kenapa ko malas tau kawan. Terlalu jauh bgitukah ideologi, nilai, kesadaran diri anda tenggelam dalam hegemoni penguasa (borjuis). Kawan, ingatlah, ini semua adalah ilusi yang diciptakan kaum borjuis penguasa agar kita kehilangan ideologi serta jatidiri sebagai manusia merdeka, diatas tanah ini. Kawan, trada cara lain, perang pergerakan adalah solusi, “the war of movement”, disini…diatas tanah ini.”
Tentara pembebasan papua barat (WEST PAPUA) |
“Kematian adalah bagian dari hidup dan perjuangan, tapi bakti tulusmu kan hidup dan abadi bagi bangsa ini. Selamat jalan kawanku, Tekege Parance (Jubir KNPB Nabire) dan Marthen Kalolik (Anggota KNPB Pusat). Kan kami kenang dan merindu slalu.”
“Untukmu kawan sejalur, dengarlah kawan, bahwa untuk alasan apapun, dan untuk kepentingan apapun, harga diri bangsa dan perjuangan ini tidak boleh tergadai. Biarkan perjuangan tetap berdiri murni walau itu menyakitkan.”
“Hamparan hijau dan kabut kelam menutupi jagat raya, menyapu lereng gersang, menyambut fajar pagi. Kamilah pemilik alam raya ini. Kami berhak menjadi manusia bertuan yang menghargai martabat dan harga diri bangsa ini. Tanah ini milik kami. Engkau, sadarlah”
“Desiran angin lambaikan bendera negeri, indah bagai di taman surga, terasa sempurna, membuatku terpanah, terkesima dan mendetak sanubari walau jejak-jejak patriot mengitari rimba bersama untaian derita negeri.”
‘”kan abadi, terpatri dalam sanubari, dan terpesona menawan hati di alam seribu belulang yang bertebaran’”
“Tanah ini, surga kita yang kian hilang, digilas pecandu kekayaan. Haruskah kita diam? Dengarlah dibalik gunung dan rimba, bintang harapan berkibar mewarwai tanah surga. Jangan biarkan smua ini pergi digilas penjajah”
“Biarkan perjuangan tetap murni. Untuk alasan apapun, termasuk untuk alasan “perjuangan”, tidak ada istilah kompromi, eksploitasi, apalagi jual beli perjuangan Papua Merdeka dalam agenda kolonial Indonesia, termasuk PILGUB. Engkau tergiur rupiah dan kedudukan, silahkan jalani saja, itu hak anda. Dan kami, biarkan kami tetap di jalur kami.”
“Kamu adalah bagian dari ruang hatiku yang tersembunyi. Sementara perjuangan ini adalah bagian hidupku yang memang harus dipertaruhkan.”
“Entah mau menderita dan miskin, entah dunia mau sebut kami tidak bisa, bodoh, kuno atau primitif, dan mau jadi apa kami suatu saat, itu terserah kami. Tinggalkan dan biarkan kami merdeka sendiri, sebab yang kami tahu Tuhan sudah tempatkan kami sebagai orang Papua, diatas tanah Papua untuk kami mendiami dan mengatur hidup kami sendiri.”
“Memang perjuangan ini tidak mudah karena kita tidak hanya berjuang untuk Papua Merdeka, tetapi kita sedang berjuang agar dunia mengerti dan sadar tentang arti sesungguhnya dari kemanusiaan, kebenaran, keadilan dan perdamaian di bumi.”
“Booo ko bilang, Negara, Pemerintah dan Hukum WAJIB menghormati, menjunjung tinggi dan melindungi HAM (itu menurut UU RI No. 39/1999). Tapi realitanya terbalik, HAM dilanggar dan dipasung untuk WAJIB menghormati, menjunjung tinggi dan melindungi Negara, Hukum dan Pemerintah. Apa yang harus dibanggakan di NKRI? Utang luar negeri 2012 saja su melambung tinggi sampe Rp. 1.937 Triliun. Apakah NKRI mampu menjamin hak hidup rakyatnya dari utang?, apalagi mempertahankan NKRI? Ah adoo sayang-sayang…mari kita kita bicara baik-baik baru bubar.”
“Sejarah kebenaran dan penindasan dalam negara kolonial Indonesia telah dan sedang melahirkan generasi perjuangan Papua Merdeka dari waktu-waktu. Dan engkau kolonial akan hancur berkeping-keping dalam kesadaran perlawanan bangsa Papua.”
“Mengitari rimba hijau, terjalin bersama hujan yang mengguyur, mendengar nada nada sendu yang terhampar.”
“Kawan, engkau tiada pernah kami lupa. Benarkah kita tak akan pernah jumpa di jalur ini. Masih terlalu sakit kami merasa kehilangan dirimu. Engkau seharusnya ada disaat-saat begini.”
“Jangan tanya siapa kami, karena apapun, kapanpun, dimanapun, dan bagaimanapun diri kami, hanya satu hal yang kami tau hingga akhir hidup ini, yaitu : “Lawan”.”
“Kala rembulan tak berkenan tebarkan cahaya Aku merasa terasing.”
“Tiada menjadi, menjadi pun tiada….ku hanya mencoba selama masih mungkin.”
“Natal, damai di bibir derita di hati.”
”Hari ini polisi Indonesia tindakan lebih beradab. Dorang tra pakai senjata, dorang tra dakwa makar. Dorang duduk saja di kursi-kursi lapangan Theys Sentani. Victor Yeimo ditahan tra sampai semalam. Dorang cukup cerdas. Mari kitorang bangsa Papua buktikan kitorang bisa lebih cerdas. Mulai sekarang siapkan cara-cara baru dalam peringatan 1 Desember 2013.(Filep Karma).”
“Yang mengasyikan didunia ini bukanlah dimana kita berada, melainkan kemana kita menuju. Salam Papua Merdeka!”
“Jika kebenaran dipersalakan dan diakui negara bahwa kesalahan itu yang benar dan dihormati sebagai UUD yang harus dihormati maka : rakyat papua akan melawan dengan cara dan gaya yang merupakan budaya orang papua.”
“Ahhhhhhhhhhhhhhhh kawan….ini tidak mungkin….kenapa harus secepat itu kawan. kita harus akhiri apa yg sudah pernah kita mulai. kawan….ini tdk kawan………Mako telah berlalu, kini engkau lagi, jalur ini trasa hampa tanpa kalian….kenapa…kenapa….derita ini, air mata ini…. tdk mungiin kawan…hati ini sakit…..kwn. Victor Kogoya. “
”Papua Merdeka jalan, kebenaran dan hidup.”
”BAPA kubersyukur buat kasih-Mu yang besar-KAU tak memandang hinanya diriku, namun Kau mengasihiku apa adanya aku. Tak sanggup ku uraikan kata untuk-MU hanyalah terimakasih.”
”Sudah! Cukup……”enough is enough”. Terlalu lama engkau bersorak ria diatas penderitaan kami. Stop munafik deng kopu hukum. Kami terbentuk bukan dengan hukummu. Trada ikatan hukum antara ko deng kami, jadi ko trapu dasar tuk larang kami diatas tanah surga. Jijik kami mlihat rupamu…Anjing RI Kaskado….!!.”
”Proses benar menuju kemerdekaan dapat diperkirakan dan diyakini tapi tindakan mnuju kesanalah yang mnentukannya. Ide perjuangan sebaiknya diartikulasikan dalam praktek perjuangan. Dalam perjuangan, lebih baik memiliki banyak pekerja dari pada pemikir.”
”Terasing kurasa. Setiap waktu. Berharap menghirup udara bebas. Sperti mereka. Desahan nafas pasrah tak kuasa dibendung. Walau galau mnemani, takkan kubiarkan mereka bersorak diatas penderitaan kami. Jika bukan hari ini, mungkin besok atau lusa.”
”Teman, akupun rasakan sengsara yang engkau jalani. Teguhkan hatimu dan Jangan mundur! Percayalah kan slalu ada cerah sehabis mendung.”
”Tak terukur kuasamu Tuhan. Tak juga diriku, pun pengetahuan dunia. Engkau saja yang HARUS abadi dalam hidup ini.”
”Sandiwara ini harus berakhir.”
”Mengkonsumsi informasi adalah titik awal terpenting untuk sebuah perubahan, tapi tetap belum terjadi perubahan apapun di dalamnya. Sebab, informasi hanya bisa berguna jika Anda melakukan aksi-aksi yang sesuai dengannya. Jika terlalu banyak membaca ilmu, Anda jadi bantet alias cerdas otak. Karenanya, pengetahuan perlu diubah jadi pengalaman. Lakukan hal tersebut dengan memodifikasi pola pikir dan perilaku Anda di sana-sini. Perubahan sekecil apapun, ketika Anda praktekkan secara kontinyu, pasti akan memberi hasil yang nyata.”
”Biar Posko dibongkar, Biar Posko dibongkar pasti Papua Merdeka. Tribute untukmu prajurit rimba, bukit Eduda, Paniai. Kau torehkan sejarah perlawanan hari ini. Engkau yg gugur, dan darah yang bersimbah kan trus dikenang dan terpatri disanubari kami.”
”Setelah sekian lama hilang di belantara, kini kau kembali. Ku harap ini bukan mimpi. Engkau tepati janjimu “i will return”. Ku harap engkau ada disamping kami. Engkau revolusioner sejati. Pravda Fight On-“
”Sambut hari kemerdekaan bangsa Papua Barat 1 Desember , seluruh pengguna facebook wajib ganti photo profil dengan gambar bendera bintang kejora.”
”lebih baik bertindak bila berpikir itu menyakitkan. “
”Kedaulatan ada di tangan rakyat. Biarkan mereka bangkit dan menentukan masa depannya sendiri.”
”Papua Merdeka hanya dapat diraih dalam tahapan kerja yang progresif. Papua Merdeka tidak dapat diwujudkan dalam angan-angan dengan agenda-agenda populis yang sekedar menampilkan simbol politik Papua Merdeka. “
”Kepadamu kawan di jalanan, hari ini kukatakan kepadamu, engkau sedang torehkan sejarah negeri.”
”Ku dengar isak tangis itu. Melepas satu-satu yang tersisah, pejuang Papua Barat. Demi cita hari esok, ku ingin engkau tetap erat memegang besi itu, walau asa dan tangis tak sanggup mnahan pilu.”
”Lantas, apakah kita harus duduk diam dalam kepasrahan bisu, bersama dawaian lagu penghibur lara yang berjudul “DAMAI” itu? Sedangkan di depan mata kita, para penindas itu terus berjuang dengan pengorbanan untuk membunuh dan menguasai kita? Ini perkara terbalik”
”Titik (.) adalah tanda berhenti. Dan Titik (.) adalah awal dari sesuatu yang baru.”
“Kami ada & tetap jln di jalur kami, tanpa sedikitpun mundur. Kami tahu, kami banyak kalah, banyak mati, banyak masuk penjara, banyak terasing, tapi itu bukan alasan utk kami menyerah & takluk tunduk dibawah kaki NKRI. Kami trus bangkit stiap kami jatuh. Kami trus berganti stiap kehilangan serdadu martir yg lain. Tternyata itulah alasan kami trus percaya pd jalur kami sambil perkuat alat-alat perjuangan kam.”
”Kolonial, Kapitalis dan Militer adalah 3 wujud penindasan dan penghisapan di Papua Barat yg hrs dilawan dg kesadaran ideologis massa rakyat yg terorganisir dlm kepemimpinan yg revolusioner”
”Tak kuasa rasanya menahan air mata mendengar ungkapan pilu dalam kepasrahan batinmu. Menghabiskan umurmu dlm ketabahan mnunggu hari pembebasan Papua di sudut pulau karang tempat kau bergerilya. Dalam senja umurmu, engkau masih terlihat seorang patriot pemberani yg gagah, dan membakar naluri kami tadi, entahlan tak tahu kapan akhir kisah nan piluh ini.”
Sumbe:Sumber : suaradukadaripapua.com
0 Response to "Kata-Kata Bijak Para Pejuang"
Posting Komentar