Para peserta didik baru dari Sekolah Menengah Atas (SMA) Yayasan Perilaku Kasih (YPK).B Ipa’iye Nabire, Papua Sedang Saling Berciuman/Foto: Simpetu Pekei/fb |
NABIRE, PACEKRIBO - Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 18 tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) bagi siswa baru, ternyata belum serta-merta berhasil mengalihkan kebiasaan para pemangku sekolah di Papua, terlebih di Sekolah Menengah Atas (SMA) Yayasan Perilaku Kasih (YPK).B Ipa’iye Nabire, Papua. Hal tersebut terlihat dengan dipostingnya beberapa foto oleh salah seorang netizen di Media Sosial (MedSos) Facebook.
Di laman facebooknya, Simpetu Pekei, salah seorang mahasiswa dari Papua, yang kini sedang belajar di tanah Jawa ini menampilkan beberapa foto ketika para peserta didik baru (tak segenus) saling berciuman, sebagaimana diperintahkan Panitia Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPD) di sekolah tersebut.
Foto tersebut, seperti ditulisnya, dijepret oleh salah satu anggota panitia MOPD, yang katanya tidak berperilaku berlebihan seperti teman-taman panitia lainnya. Hal ini memang berbanding balik dengan perilaku semestinya yang adalah bersifat edukatif dan introduktif. Sehingga bukan keliru, jika pemilik akun mengecap kelakuan tersebut sebagai perihal yang biadab.
“Perlakuan seperti ini apakah pantas untuk diberlakukan kepada para peserta didik baru? Saya kira ini kelakuan yang tidak pantas. Sebab tindakan tersebut melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) dan Hukum. Pihak keluarga harus menindaklanjuti secara yuridis, agar para pelakunya dapat menyadari untuk kedepannya. Berikan hukuman yang memang berlaku pada pelaku!” tulis pekei, sebagaimana dikutip di laman facebooknya.
Hal serupa, tulis pekei, tidak hanya sering dilakukan di SMA YPK.B Ipa’iye saja, tapi juga di beberapa SMA/SMK/MA lainnya setiap kali menggelar MOPD. Pihak Yayasan, kepala sekolah serta jajarannya juga jangan berdiam diri dan menyerahkan kewenangan sepenuhnya ke panitia. Pengawasan harus ada, supaya tidak terjadi hal-hal biadab seperti ini. Sebab kenyataan menunjukan, bahwa selama ini setiap digelar MOPD, sekolah hanya selalu berdia dan beri kewenangan sepenuhnya kepada panitia MOPD.
“Coba bagi yang menjadi panitia itu desain plot kegiatan dengan sebaik mungkin. Apa yang layak dan apa yang tidak, harus dipilih. Materi pada saat MOPD, harus juga diberikan yang sifatnya mendidik secara pembinaan intelektual. Kalau cara seperti diatas, bukan mendidik siswa/i tapi justru panitia mengajarkan suatu kebodohan kenafsuan yang mengarah kepada kenakalan remaja. Perlu diselidiki SMA mana yang sering memberikan materi seperti ini. Jangan! Ini suatu pembodohan yang mengajarkan pola pikir secara didikan yang negatif,” komentar salah seorang netizen.
“Satu hal yang perlu ketahui oleh seluruh sekolah yang ada di Nabire yaitu, kalau salah satu dari keluarga saya yang menjadi korban dalam perlakuan seperti ini, maka seluruh panitia serta seluruh pihak sekolah saya akan bertindak, baik secara fisik maupun hukum,” tegas Pekei di akhir postingannya. (Herman E. Degei)
0 Response to "Cara Mendidik Yang Tidak Benar, Lihat Foto Ini..!!"
Posting Komentar