Mahasiswa FISH menuntut
pimpinan fakultas (Dekan) yang dinilai kacau dalam mengambil dan menerapkan
kebijakan, sehingga tidak memberikan dampak progresif bagi kemajuan civitas
akademik
|
MAJALAHLAPAGO, SURABAYA - Ratusan
mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Hukum, Universitas Negeri Surabaya
(FISH-UNESA) yang tergabung dalam Persatuan Mahasiswa FISH-UNESA (PM-FISH),
menggelar aksi damai di depan Gedung Dekanat FISH-UNESA, Kamis (20/10/2016).
Mereka menuntut pimpinan
fakultas (Dekan) yang dinilai kacau dalam mengambil dan menerapkan kebijakan,
sehingga tidak memberikan dampak progresif bagi kemajuan civitas akademik.
Ditambah lagi, yang membuat mahasiswa meradang adalah mereka tidak dilibatkan
dalam setiap pengambilan kebijakan.
Korlap aksi, Wahyu Kurniawan
ketika dimintai keterangan menyampaikan bahwa dalam 1,5 (satu setengah) tahun
memimpin, banyak perumusan kebijakan yang tidak melibatkan
mahasiswa dan terkesan otoriter. Kebijakan-kebijakan yang dirasa tersebut
antara lain; meniadakan perkuliahan luar kelas (PLK) untuk beberapa program
studi, dimana pelaksanaaan PLK ini bagi mahasiswa sebenarnya sangat penting
untuk menunjang proses perkuliahan. Kemudian permasalahan lahan parkir yang
sampai sekarang tak kunjung selesai, hingga pengerahan mahasiswa untuk
mengikuti kegiatan-kegiatan semenasi yang diselenggarakan oleh Dekanat yang
pada akhirnya mengorbankan jam perkuliahan. Dampaknya, mahasiswa diberikan
tugas tambahan yang begitu memberatkan untuk mengganti perkuliahan tersebut.
“kami mempertanyakan, bagaimana
pikiran ibu Dekan ini, masa’ teman-teman disuruh ikut seminar sampai harus
meninggalkan perkuliahan, bahkan sampai ada yang langsung mengintervensi untuk
menghentikan perkuliahan”, tambah Wahyu.
Permasalahan lain adalah PLK,
yang dihentikan penyelenggaraannya dengan menyetop alokasi anggaran yang
diambilkan dari Uang Kuliah Tunggal (UKT). Sehingga mahasiswa harus rela merogoh
koceknya sebesar 100-200 ribu per orang agar bisa menyelenggarakan PLK. Padahal
PLK ini sangat penting dalam menunjang perkuliahan.
“Hal ini tidak bisa kita
biarkan, selama hampir 1,5 tahun ini kita diam saja. Namun kali ini kami sudah
muak. Makanya kami menggelar aksi damai ini, agar pihak dekanat sadar akan
tugas, peran dan fungsinya”, ucap Wahyu.
Menurut keterangan aksi ini
akan terus berlanjut, apabila tidak ada tanggapan dari dekan, dan PM FISH akan
menyampaikan hal ini sampai ke Rektor Unesa hingga ke Kemenristek Dikti. (Nuken)
0 Response to "Kebijakan Carut Marut, Demo FISH UNESA Didemo Mahasiswa"
Posting Komentar