Salah satu rental PS yang terletak di Mall Wamena yang memang dipenuhi anak-anak |
MAJALAHLAPAGO – DPRD Jayawijaya prihatin terhadap kelakuan para pelajar di Wamena, ibu kota Jayawijaya, yang lebih sering nongkrong di warung internet untuk bermain game online dan play station (PS) saat jam sekolah.
Menurut Ketua Komisi C DPRD Jayawijaya, yang membidangi pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, Welimna Logo, perlu penanganan yang mengikat dan pengawasan terhadap para pelajar yang membolos.
“Seharusnya mereka ada di sekolah, bukan di warnet atau rental PS,” katanya di Wamena, Rabu (27/1/2016).
Maka dari itu, komisi ini melakukan pertemuan dengan Dinas Pendidikan dan Pengajaran, Dinas Sosial dan Satuan Polisi Pamong Praja untuk membahas ihwal sweeping terhadap anak-anak sekolah yang bolos.
“Dari pertemuan itu ada beberapa kendala yang Satpol PP hadapi yaitu salah satunya belum punya dasar hukum untuk melakukan sweeping dan meminta untuk DPRD bersama eksekutif membuat peraturan bupati untuk menjadi dasar hukum mereka,” katanya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Jayawijaya, Murjono Murib mengatakan pihaknya sudah mengumpulkan beberapa kepala sekolah untuk membicarakan hal tersebut.
“Sayangnya guru itu bukan polisi yang bisa melacak setiap siswa ada di mana saat jam sekolah. Dinas pendidikan setuju memberikan kewenangan penuh kepada Satpol PP, tetapi sementara ini masih menunggu konsultasi dengan Bupati untuk membuat peraturan daerah soal anak-anak yang ada di jalanan saat jam sekolah,” katanya.
Sementara salah satu tim pengawas sekolah untuk wilayah Kota Wamena, Yohanes Elopere mengakui bahwa peran serta orang tua dalam keluarga juga penting, bagaimana anak sangat penting untuk mengenyam pendidikan.
“Bukan hanya tugas sekolah, dinas pendidikan saja, tetapi bagaimana orang tua juga bisa mengawasi anak saat pergi dari rumah ke sekolah, karena pendidikan itu penting untuk anak,” kata Yohanes.
0 Response to "DPR Jayawijaya Prihatin Pelajar Berkeliaran Jam Sekolah"
Posting Komentar