Denias cover |
Judul Film :
Denias Senandung Diatas Awan
Penulis Cerita :
Nuken kogoya
Diproduksi oleh :
Alenia Pictures
Diproduksi tahun :
2006
Pemain :
Albert Fakdawer sebagai Denias
Ari Sihasale sebagai Maleo
Marcella Zalianty sebagai Ibu Sam
Mathias Muchius sebagai Pak Guru
Michael J. sebagai Samuel
Aljory Papilaja sebagai Ibu Denias
Pevita Pearce sebagai Angel
Minus Karoba sebagai Enos
Ryan Manobi sebagai Noel
Chalvin Manda sebagai Felix
Ringkasan Cerita :
Denias, Noel, dan Velix adalah anak-anak yang tinggal disekitar daerah Papua. Mereka hidup dengan sederhana sekali. Rumahnya pun masih beratap daun kering. Mereka sering mendapat bantuan dari pemerintah, diantaranya bantuan pangan.
Denias adalah seorang anak yang mempunyai keinginan kuat untuk sekolah. Ia rela sampai pergi dari rumah dan ke kota untuk mencapai keinginannya itu. Ia juga anak yang baik dan suka menolong.
Noel adalah anak yang sangat nakal. Sewaktu Denias di asrama ia sering menjahilinya tapi Denias hanya diam membisu dan tak membalasnya. Dia juga sering berbuat curang dalam melakukan permainan.
Velix adalah anak yang baik. Dia sering berburu kus-kus bersama Denias. Ia suka sekali berburu kus-kus. Ia sangat takut kepada ”Zombie” atau setan.
Maleo adalah seseorang yang sangat dikagumi oleh Denias. Ia sangat pengertian, ramah, dan suka menolong orang. Maka dari itu, ketika Maleo pergi Denias sedih sekali. Ia merasa kehilangan sahabatnya itu.
Bapak Denias adalah orang yang sangat keras dan tegas. Pada saat Denias sedang sekolah, Denias disusul oleh bapaknya dan menyuruhnya pulang untuk membuat rumah karena rumahnya terbakar. Denias pun terpaksa ikut dengan ayahnya itu.
Ibu Denias adalah orang yang baik sekali. Bahkan, sebelum ibu Denias meninggal ia berpesan kepada anaknya agar sekolah yang rajin. Denias sangat sedih ketika kehilangan ibunya itu.
Kepala Suku adalah bapak Noel. Ia sangat tegas, sombong, tapi sebenarnya hatinya baik. Sewaktu Maleo membangun sekolah di pinggir danau, Maleo langsung dimarahi bahkan ia bilang akan mengutuk Maleo agar mati karena dianggap tak menghormatinya. Tetapi setelah semua dibicarakan dengan baik ia mau memaafkan Maleo dan mengizinkan sekolah dibangun dipinggir danau.
Bu Sam adalah orang yang sangat baik hati dan ramah. Lewat Bu Sam lah Denias bisa sekolah di kota. Ia sangat mendukung agar Denias dapat masuk sekolah.
Angel adalah seorang siswa di sekolah itu. Ia sangat baik dan ramah kepada Denias. Bahkan, ketika Denias dijahili dengan Noel. Ia selalu membela Denias.
Dimulai dengan Upacara Pemasangan Koteka di Desa Denias, Papua. Yang merupakan salah satu upacara yang biasa digunakan/ dilaksanakan oleh masyarakat Papua sebagai tanda dimulainya masa remaja dari anak-anak, bagi para anak laki-laki. Termasuk yang dilakukan Denias, Velix, dan Noel. Setela pemasangan Koteka, maka resmila terpisahkannya Honai (tempat tidur) antara laki-laki dan wanita di desa Denias, Papua termasuk antara suami dan isteri.
Keinginan Denias yang kuat untuk mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya, membuat dia sangat semangat untuk sekolah, yang merupakan sekolah darurat yang berada di desanya. Seperti saat suatu hari dia ingin berangkat sekolah dan dia mencoba untuk membersihkan badannya (mandi), tetapi karena udara, suhu yang sangat dingin, dan air sungai yang dingin membuatnya tidak jadi mandi dan ia hanya cuci muka dan membersihkan ketiaknya. Setelah itu ia langsung berangkat sekolah, tetapi sayang Denias terlambat masuk sekolah.
Tiba-tiba muncul Helikopter yang akan mendarat dengan suaranya yang kencang dan angin yang dibawanya. Denias dan teman-temannya langsung menuju Helikopter karena mereka ingin ikut terbang, seperti biasanya. Helikopter itu membawa bantuan makanan untuk warga desa Denias dan yang menyalurkan bantuan itu adalah Maleo.
Suatu hari setelah Denias main ia melihat ibunya sakit dan lalu pingsan. Ia langsung memanggil bapaknya dan bergegas menuju ke rumah Maleo untuk memeriksakan ibunya dan meminta obat. Malamnya, ketika Denias dan Ibunya sedang tidur, Ibunya membangunkan Denias agar membuka baju Denias karena basah. Denias pun membuka bajunya dan ia meletakkan bajunya disamping perapian. Setelah itu Denias beserta kedua temannya pergi berburu kus-kus. Saat Denias akan memanah kus-kus, Denias melihat api berkobar diperkampungannya. Denias pun pulang dan ia pun kaget karena kebakaran itu menimpa rumahnya dan ibunya yang menjadi korban. Denias sangat bersalah atas kematian ibunya. Upacara berkabung yang dilakukan oleh masyarakat Papua adalah potong jari dan mandi lumpur. Dalam upacara itu orang yang dipotong jarinya adalah suami/istri orang yang meninggal. Bapak Denias pun ikut dalam upacara tersebut.
Beberepa hari kemudian gempa berkekuatan 5,8 SR menghantam sekolah darurat Desa Denias. Denias dan kawan-kawan membangun sekolah kembali dipinggir sungai. Ternyata guru yang mengajar (Maleo) tiba-tiba pergi untuk bertugas. Sebelum Maleo, Pak Samuel lah yang mengajar Denias dan karena istri Pak Samuel sakit di Jawa, ia pulang ke Jawa.
Setelah Maleo pergi, Denias berniat untuk pergi ke kota dan mencari Maleo disana. Dalam perjalanan ke kota, Denias pingsan dirumah jaga kakak Denias, di desa Banti 4 hari perjalanan dari desa Denias. Dengan perjuangan dan keinginan yang kuat. Akhirnya Denias pun sampai ke Kota dengan meniru cara Enos(teman Denias). Yaitu dengan menaiki mobil bak secara diam-diam atau biasa disebut penumpang gelap. Setelah sampai di kota, Denias langsung mencari-cari Maleo dengan bertanya kepada tentara-tentara yang dia temui. Tapi sayang mereka tidak mengetahui dimana Maleo dan siapa Maleo karena Maleo adalah nama kesatuan.
Beberapa saat kemudian Denias sampai di kota dan ia langsung bertanya tentang keberadaan Maleo lepada tentara-tentara yang ditemuinya. Namun sayang mereka tak tahu dimana Maleo. Karena Maleo adalah nama kesatuan.
Beberapa saat kemudian Denias melihat sebuah sekolah. Dalam hatinya, Denias ingin sekali sekolah disitu. Pada saat itu, ada seorang guru yang biasa dipanggil Bu Sam dan ia bertanya pada Denias apakah ia mau sekolah disini? Denias senang sekali dan ia pun mengiyakannya. Tapi sayang, poersyaratan masuk sekolah itu harus mempunyai rapot dan Denias tak mempunyainya. Sedangkan Enos punya, tapi ia tidak yakin dengan rapot ia bisa sekolah. Tapi dengan saran Denias, Enos pun pulang ke desa untuk mengambil rapot. Saat Denias masih dalam percobaan adaptasi sekolah, ia bertemu dengan Noel. Noel sangat jahil dan nakal pada Denias. Noel selalu membenci Denias, terutama saat Denias dekat dengan Angel. Noel tidak suka karena ia sendiri suka dengan Angel. Angel selalu membela Denias dan menolongnya terutama saat Denias dijahili oleh Enos dan kawan-kawannya. Jika Denias dijahili oleh Noel, ia selalu diam dan tidak membalas.
Semenjak perpisahan Denias dengan Maleo, Denias belum pernah bertemu. Sekarang Denias berada disekolah Darwin, Australia. Dia mendapat beasiswa dari PT. Friport Indonesia. Sementara itu setelah film ini selesai dibuat, belum bisa diketahui keberadan Maleo. Dia menguap seperti Es dibawah matahari. Ibu Sam yang kini berusia 38 tahun masih mengabdidi tanah Papua sebagai seorang pendidik dan Noel kini bekerja disebuah kantor di Jakarta yang bergerak dibidang perfilman sebagai pimpinan produksi. Enos sekarang kuliah disalah satu perguruan tinggi di Malang.
Kesan-kesan saya terhadap film berjudul Denias adalah
Saya mrmilih judul film ini untuk melengkapi tugas. Pertama kali saya melihat iklan film ini di televisi saya sudah tertarik pada film ini dan tokohnya terutama Albert Fakdawer. Selain itu fim ini cukup lucu dan banyak pelajaran yang terkandung dalam film ini. Pelajaran yang sangat berharga bagi kita semua.
Pada awal ceria pada pembukaannya dijelaskan tentang latar tempat dan latar waktu. Alur/ plot dalam film ini maju. Pada awal cerita peristiwa yang terjadi hádala Upacara pemasangan koteka, terpisahnya honai, dan kesalahan yang dibuat Denias yang membuat ibu Denias meninggal. Peristiwa ditengah cerita hádala Denias pergi ke kota dengan bermimpi mendapatkan pendidikan kembali dan bertemu dengan Maleo dan dikota ia bertemu dengan Enos. Peristiwa di akhir cerita hádala Denias mendapatkan pendidikan sampai kuliah di Darwin, Australia dan sampai sekarang Belem pernah bertemu dengan Maleo. Sedangkan Enos sekarang kuliah disalah satu perguruan tinggi di Madang.
Tema dan amanat cerita adalah keinginan Denias yang sangat kuat untuk mencapai dan mendapatkan pendidikan meskipun banyak yang tidak menyetujuinya dan menghalanginya.
Akhirnya dalam film ini saya dapat menangkap pesan bahwa kita Jangan pernah menyerah untuk meraih cita-cita. Kita juga harus berkorban dalam mencari ilmu yang bermanfaat.
0 Response to "SINOPSIS FILM"
Posting Komentar