tag:blogger.com,1999:blog-72397721418577279152024-03-18T19:50:30.935-07:00MAJALAH LAPAGO.NETPORTAL BERITA DAN INFORMASI ONLINE. MENGANGKAT SUARA RAKYAT KECILPace Kribohttp://www.blogger.com/profile/02213105875316101678noreply@blogger.comBlogger1168125tag:blogger.com,1999:blog-7239772141857727915.post-26043798949118192302022-02-26T19:32:00.001-08:002022-02-26T19:32:22.135-08:00Teologi Pembebasan: Yesus Kristus adalah Raja dan Guru Separatis Sejati<p style="text-align: justify;"><i><b>Oleh Gembala Dr. A.G. Socratez Yoman,MA (AGSY) </b></i></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><i><b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjH95pXL_ngI69FozedFum2EhglbmHnDpneBX4KMBJg49rLKZD7b_i-YTWKbDaCbH4YW9VMeszWuDZN6O9l6Vh34t2b0ya8amjXLeXMbp1eM2y0sWlOqHsReMzBkZUc1prRia5XH_R08pXUa-4uKMIjkse-hNc865wGkrudOUHpfCoWDFzRUFvOXKbpjA=s720" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="375" data-original-width="720" height="334" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjH95pXL_ngI69FozedFum2EhglbmHnDpneBX4KMBJg49rLKZD7b_i-YTWKbDaCbH4YW9VMeszWuDZN6O9l6Vh34t2b0ya8amjXLeXMbp1eM2y0sWlOqHsReMzBkZUc1prRia5XH_R08pXUa-4uKMIjkse-hNc865wGkrudOUHpfCoWDFzRUFvOXKbpjA=w640-h334" width="640" /></a></b></i></div><i><b><br /></b></i><p></p><p style="text-align: justify;">Apakah benar Yesus Kristus Raja Damai dan Sang Juruselamat, Sang Penebus dan Pembebas umat manusia dari belenggu kuasa Iblis dan kuasa dosa dan Raja dari segala raja itu juga disebut Raja Separatis Agung? </p><p style="text-align: justify;">Apakah benar Yesus Kristus Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai (Yesaya 9:5) itu juga disebut Gembala Separatis Agung? </p><p style="text-align: justify;">Menurut iman dan kepercayaan penulis, bahwa Yesus Kristus juga Raja Separatis Agung, Gembala Separatis Agung dan Guru Separatis Agung. Yesus Kristus mengajarkan Separatisme kepada semua umat manusia di muka bumi dan kepada orang asli Papua. Jadi, Yesus Kristus adalah Raja Separatis Sejati, Gembala Separatis Sejati, dan Guru Separatis Sejati. </p><p style="text-align: justify;">Para pembaca yang mulia, mari, kita belajar istilah kata "separatis" itu sendiri. Kata "separatis" berasal dari bahasa Inggris, yaitu "separate". Kata "separate/separates" artinya "memisahkan." </p><p style="text-align: justify;">Yesus Kristus disebut juga Raja Separatis Sejati karena Kerajaan-Nya terpisah dari Neraka dan Kerajaan-Nya memisahkan kuasa terang Allah dari kegelapan kuasa Iblis dan dosa. Kuasa kelahiran Yesus, kematian Yesus, dan kebangkitan Yesus memisahkan manusia dari kuasa Iblis dan kuasa dosa. </p><p style="text-align: justify;">Yesus sebagai Raja Separatis Sejati mengatakan: </p><p style="text-align: justify;">"Akulah terang dunia, barangsiapa mengikuti Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup" (Yohanes 8:12). </p><p style="text-align: justify;">"Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya" (Yohanes 1:4-5). </p><p style="text-align: justify;">Ada keterpisahan atau separatisme antara terang atau cahaya Yesus Kristus dengan kegelapan yang dikuasai Iblis dan dosa. Separatisme yang tegas dan jelas yaitu antara terang dan gelap tidak dapat bersatu, berdamai, dan hidup harmoni. </p><p style="text-align: justify;">Yesus Kristus juga disebut Guru Separatis Sejati karena Ia mengajarkan kasih, kebenaran, keadilan, kedamaian yang menentang dan memisahkan kebencian, ketidakbenaran, ketidakadilan, dan ketidakdamaian. </p><p style="text-align: justify;">Yesus Kristus juga disebut Gembala Separatis Sejati karena Ia memisahkan domba dari kambing, dan domba dari binatang liar, harimau, singa dan binatang liar lainnya. </p><p style="text-align: justify;">Yesus Kristus adalah Raja Separatis Sejati atau Raja Pemisahan Sejati dapat dibuktikan yang tertulis dalam Kitab Suci, yaitu: </p><p style="text-align: justify;">"....Lalu semua bangsa akan dikumpulkan dan di hadapan-Nya dan Ia akan MEMISAHKAN (tindakan separatisme) mereka seorang daripada seorang, sama seperti gembala memisahkan (separatisme) domba dari kambing, dan Ia akan menempatkan domba-domba Allah di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya" (Matius 25:32-33). </p><p style="text-align: justify;">Dalam konteks Papua Barat, ada gerakan Separatis, yaitu rakyat dan bangsa Papua Barat untuk memisahkan pendudukan dan penjajahan bangsa kolonial modern Indonesia yang disimbolkan kejahatan, kegelapan, kekejaman, kekerasan, kebohongan, pencurian, pembunuhan yang dilakukan Negara selama 58 tahun sejak 1 Mei 1963 sampai sekarang. </p><p style="text-align: justify;">Gerakan separatis di Papua untuk memisahkan Indonesia dari Papua karena kolonialisme, militerisme, kapitalisme, rasisme, fasisme, ketidakadilan, pelanggaran berat HAM, marjinalisasi, genosida, ekosida, sejarah Pepera 1969 yang bengkok dan proses pemusnahan etnis Papua (genocide). </p><p style="text-align: justify;">Gerakan separatisme itu untuk memisakan rakyat dan bangsa Papua dari mitos, stigma, dan label monyet, makar, opm, kkb dan teroris yang diproduksi penguasa Indonesia dari waktu ke waktu. </p><p style="text-align: justify;">Rakyat dan bangsa Papua Barat belajar dan mengikuti dan melaksanakan teladan Yesus Kristus sebagai Raja Separatis Sejati, Guru Separatisme Sejati dan Gembala Separatis Sejati yang memisahkan manusia dari yang gelap ke Terang Yesus, dari yang kehajatan dan kekejaman Iblis dan dosa kepada keselamatan, kedamaian dan harapan hidup kekal. Jadi rakyat dan bangsa Papua Barat harus bebas dari kekejaman dan kejahatan penguasa kolonial modern Indonesia yang sudah berlangsung enam dekade sejak 1961. Separatisme itu ajaran Yesus Kristus, bukan ide, gagasan, dan pikiran serta ajaran manusia. </p><p style="text-align: justify;">Doa dan harapan saya, tulisan ini membuka wawasan teologis untuk para pembaca. Selamat mengecap dan menikmati tulisan ini. </p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Ita Wakhu Purom, 1 November 2021 </p><p style="text-align: justify;">Penulis: </p><p style="text-align: justify;">1. Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua (PGBWP)</p><p style="text-align: justify;">2. Anggota Dewan Gereja Papua (WPCC).</p><p style="text-align: justify;">3. Anggota Konferensi Gereja-Gereja Pasifik (PCC).</p><p style="text-align: justify;">4. Aliansi Baptis Dunia (BWA).</p>Pace Kribohttp://www.blogger.com/profile/02213105875316101678noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7239772141857727915.post-45659907763086404962022-02-25T02:31:00.000-08:002022-02-25T07:05:02.207-08:00Diatas Gunung Susu, Kami Berbagi Kasih<p style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; font-weight: bold; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiCJgP6nJQPgqfMQngEf7GdGTcbNmbaHrLuQNvFCPfNg4IyIsaDu7dQaXMiruInFFlwz6cCOa7wHjChiyS3dx9HhHfvO0tqQpF6-OZ6ndDKAvqWPVv9v7aKciQHEt1dkn3nKT6GfFJ4a5qxlC6M4SRCCJjLA5nYmY1Xq6OCy3xUOT82xgDprFciSMmVVw=s1080" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="486" data-original-width="1080" height="288" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiCJgP6nJQPgqfMQngEf7GdGTcbNmbaHrLuQNvFCPfNg4IyIsaDu7dQaXMiruInFFlwz6cCOa7wHjChiyS3dx9HhHfvO0tqQpF6-OZ6ndDKAvqWPVv9v7aKciQHEt1dkn3nKT6GfFJ4a5qxlC6M4SRCCJjLA5nYmY1Xq6OCy3xUOT82xgDprFciSMmVVw=w640-h288" width="640" /></a></div><br /><b>Wamena, - </b>Kali ini<b> </b>Rasa kebersamaan dan kebahagiaanpun hadir hari ini, 25 Februari 2022 diatas gunung Susu, ibukota kabupaten Jayawijaya Wamena Papua. <p></p><p style="text-align: justify;">Disinilah kami berbagi kasih, tawa dan canda, bersama warga PSHT Wamena Papua. Dipersingkat dari penyelasan dalam postingan ini. Sebaiknya langsung saja lihat fotonya. Terima kasih.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiLpVjKKZdDA9UByLP2AvXwyPYEFGBhm0HRc24n2vAW4KPkckuvPJ_LOQPRA8DF3PMCL50EPb05lGExhZKUll_E80dCoJrzI0QtAKRoL7N530rESWXdN8ZeX3cqx7rZmx_r6V-6YVZJmL3Fu26Bn-wGRda06MNFFPC6meUy7MLOkCDXDw4hEE-V7396VA=s1080" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="519" data-original-width="1080" height="308" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiLpVjKKZdDA9UByLP2AvXwyPYEFGBhm0HRc24n2vAW4KPkckuvPJ_LOQPRA8DF3PMCL50EPb05lGExhZKUll_E80dCoJrzI0QtAKRoL7N530rESWXdN8ZeX3cqx7rZmx_r6V-6YVZJmL3Fu26Bn-wGRda06MNFFPC6meUy7MLOkCDXDw4hEE-V7396VA=w640-h308" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgTKoZDgWrm-oGS4sNRPLqnKQMjpx4vUqO7RYYFQTez6-gpGLKNW4I-jMS5yVGpp-kpGfZoarcqul_UVRcSDms9ChrQ38amszI7jY8nnviVfG2tqrU8TloTjCpUbFqCgP_63e40PdeuBY2_wW1u0puiINTPErxbCs9Txl7ouoWSF5oABcTrO_3AeyK9xQ=s1080" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="496" data-original-width="1080" height="294" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgTKoZDgWrm-oGS4sNRPLqnKQMjpx4vUqO7RYYFQTez6-gpGLKNW4I-jMS5yVGpp-kpGfZoarcqul_UVRcSDms9ChrQ38amszI7jY8nnviVfG2tqrU8TloTjCpUbFqCgP_63e40PdeuBY2_wW1u0puiINTPErxbCs9Txl7ouoWSF5oABcTrO_3AeyK9xQ=w640-h294" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgULpp_eVqxgb-tFhcnOxaMPRtmrgbghxWTo26Im_os_xRwlJQ8weh5tUk7hKBLFw8SFU6iD8imCOrj0POwi3kTUdq27qu3JbXOX1NdG9rJiLhDYuDmWs4j07jj_-AGlbmRQthB5fAiCKfnMxVYU7VbkmJ06ANyDQIu9X7ria9vDdz0rRxcrYroNBVY0Q=s1080" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="486" data-original-width="1080" height="288" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgULpp_eVqxgb-tFhcnOxaMPRtmrgbghxWTo26Im_os_xRwlJQ8weh5tUk7hKBLFw8SFU6iD8imCOrj0POwi3kTUdq27qu3JbXOX1NdG9rJiLhDYuDmWs4j07jj_-AGlbmRQthB5fAiCKfnMxVYU7VbkmJ06ANyDQIu9X7ria9vDdz0rRxcrYroNBVY0Q=w640-h288" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEh98CsKkEGu9XAyTUuxJ1ZC153nVlnptLyPHUXLybsl44vLI7o81lDfwRvVUHXBljhRLKMcw53yZWAG50o5QnyZu8h31gXhWmHRjlqnZ2eTl7HBrid8yOnWIzEaE-f7gwEnIPbbz70CcrkY_kppdnobWd6_yBiD1ugI74EFS2WzKHn9QoPPttdEiiPeXg=s1080" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="531" data-original-width="1080" height="314" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEh98CsKkEGu9XAyTUuxJ1ZC153nVlnptLyPHUXLybsl44vLI7o81lDfwRvVUHXBljhRLKMcw53yZWAG50o5QnyZu8h31gXhWmHRjlqnZ2eTl7HBrid8yOnWIzEaE-f7gwEnIPbbz70CcrkY_kppdnobWd6_yBiD1ugI74EFS2WzKHn9QoPPttdEiiPeXg=w640-h314" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhkQtLdLsWavwm7uBF2FvOl8Strsixp0mdwidUYVe5LUdbcYBIJ59d3Qh9swLlC9aEkYnV2bml_m6Cy2SkOQVhYULuHvaS1KlWoTBKfIuTtqaLasyuI-fbOiybZXnCIxeshdnp_wXvuOnLxHtAMfolJgZawKtm7Ts4gYJfU9w2RBZLKkuGg-H9ly0JmqA=s1080" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="486" data-original-width="1080" height="288" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhkQtLdLsWavwm7uBF2FvOl8Strsixp0mdwidUYVe5LUdbcYBIJ59d3Qh9swLlC9aEkYnV2bml_m6Cy2SkOQVhYULuHvaS1KlWoTBKfIuTtqaLasyuI-fbOiybZXnCIxeshdnp_wXvuOnLxHtAMfolJgZawKtm7Ts4gYJfU9w2RBZLKkuGg-H9ly0JmqA=w640-h288" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjMdphuRBI50sv1y8w_oAOOEzAKDSQGCnyt-JNwLNo4fhxdU0G1iic1zmWxQwFTbivolDOwxyeUL1ZJax4UEJ6BeG2UL3FxAOmiUZYrrYPbF3X7aZxsZiqWi-eqXAnEGEckJyLEEogeeJWZAyrlACrrC1fi8AxSlplqB-AbXNLoyByeEt6FEEMNYghpDQ=s1080" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="486" data-original-width="1080" height="288" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjMdphuRBI50sv1y8w_oAOOEzAKDSQGCnyt-JNwLNo4fhxdU0G1iic1zmWxQwFTbivolDOwxyeUL1ZJax4UEJ6BeG2UL3FxAOmiUZYrrYPbF3X7aZxsZiqWi-eqXAnEGEckJyLEEogeeJWZAyrlACrrC1fi8AxSlplqB-AbXNLoyByeEt6FEEMNYghpDQ=w640-h288" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiVIx95a3QkzQaBFKzEg03QY4nKsW7egFjKJc5z07NSrpILGDvZV76HmZ4km6VWkwGDeNbXBz23wtYa549XbdH5oIFq3AqubfNJame3e-CAMeT0_baEbbtc96k2gUa4Gd46SoeZ7rE9Z2bMeRYqVGY-HvXs_PfO3Oa7D5oioLo-F087IlGs_YrJzdaTOw=s1080" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="486" data-original-width="1080" height="288" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiVIx95a3QkzQaBFKzEg03QY4nKsW7egFjKJc5z07NSrpILGDvZV76HmZ4km6VWkwGDeNbXBz23wtYa549XbdH5oIFq3AqubfNJame3e-CAMeT0_baEbbtc96k2gUa4Gd46SoeZ7rE9Z2bMeRYqVGY-HvXs_PfO3Oa7D5oioLo-F087IlGs_YrJzdaTOw=w640-h288" width="640" /></a></div><br /><p style="text-align: justify;"><br /></p>Pace Kribohttp://www.blogger.com/profile/02213105875316101678noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7239772141857727915.post-14391239976630526422022-02-25T01:34:00.000-08:002022-02-25T07:05:02.745-08:00Kreatif, Hiasi dengan Motif Bendera Papua Merdeka di Sorong<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgdMefY-us8x5ULYPP7E0icPYNVKXM_Cq0gawDfFLZYJna2SmJBreFmVsKCY4YzE038q0WbDnjtCewg7ubpr7nlFaHc058C6NlVbDUPVqz0ezs7UF3kFLA4BnOsNV21ns6WKL4psRxnwaX6PkqoLDyhOzUqaDkXUuJe_jeQMugU9MSsdUTDmtHhNR5QDw=s715" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="715" data-original-width="715" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgdMefY-us8x5ULYPP7E0icPYNVKXM_Cq0gawDfFLZYJna2SmJBreFmVsKCY4YzE038q0WbDnjtCewg7ubpr7nlFaHc058C6NlVbDUPVqz0ezs7UF3kFLA4BnOsNV21ns6WKL4psRxnwaX6PkqoLDyhOzUqaDkXUuJe_jeQMugU9MSsdUTDmtHhNR5QDw=w640-h640" width="640" /></a></div><br />Inilah penampakan sebuah foto Kreatif di Papua, tepatnya di kota Sorong Papua Barat, mereka (Anak Papua) menghiasi sebuah Tian dengan Motif Bendera Papua Merdeka. Ini</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Bagaimana, komentar anda, terkait Foto ini..?? </div><br /> <p></p>Pace Kribohttp://www.blogger.com/profile/02213105875316101678noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7239772141857727915.post-36603119933922893502022-02-25T01:18:00.000-08:002022-02-25T07:05:03.084-08:00Kegiatan Gila yang Menghancurkan Jayawijaya, Intelektual Minta ini Kepada Bupati<p style="text-align: justify;"><b><i>Stop Judi DI Wamena</i></b></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b><i><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjbTjy8w3f-dWuVLbyzBvioT2n_qf7AWvvD1GXn8j4QIo1uWGCTbV6aTe2JB8ag6CIdtg3I5q-xUSKFtQZLpJAfW2PgofNZmNFZdjn0p55PzDyBPovb9Opfx-QGuC5KjmDOUi3fnWddhpk3vDAq5D2jA5y6D9oXt3IR79HbMruIkyf8MXDoJHCMm56yow=s830" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Ilustrasi, Bos Judi" border="0" data-original-height="556" data-original-width="830" height="428" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjbTjy8w3f-dWuVLbyzBvioT2n_qf7AWvvD1GXn8j4QIo1uWGCTbV6aTe2JB8ag6CIdtg3I5q-xUSKFtQZLpJAfW2PgofNZmNFZdjn0p55PzDyBPovb9Opfx-QGuC5KjmDOUi3fnWddhpk3vDAq5D2jA5y6D9oXt3IR79HbMruIkyf8MXDoJHCMm56yow=w640-h428" width="640" /></a></i></b></div><b><i><br /></i></b><p></p><p style="text-align: justify;"><i>Oleh. Agusthinus Siep.</i></p><p style="text-align: justify;">Kami memohon kepada Bupati Jayawijaya, Kapolres Jayawijaya dan Dandim 1702 Jayawijaya untuk dapat mengambil langkah tegas penanganan pengamanan aktifitas Rumah judi bebas yang tersebar di seantero kabupaten Jayawijaya yang diindikasi dikelolah oleh aparat keamanan. </p><p style="text-align: justify;">Permainan judi berupah *Togel, Dadu, Rolet, dll* itu sudah sangat berkembang subur di kota Wamena, bahkan hingga ke distrik seperti Assologaima, Kurima, Hubi Kossi, dll.</p><p style="text-align: justify;">Hal ini tidak bisa dibiarkan terus m nerus. Wamena menjadi pusat perjudian terbuka, seperti di dunia di Wouma, seputaran Koramil Kota, Seputaran Sinakma, seputaran Kimbim, seputaran Hom hom, Seputaran Musaima, seputaran jibama dll.</p><p style="text-align: justify;">Ini sudah benar *kegiatan Gila* yang menghancurkan Jayawijaya. Angka kejahatan semakin tinggi apalagi disetiap tempat permainan judi tersebut banyak orang mabuk, perkelahian, Agen miras, jadilah komplit menjadi sarang penyamun.</p><p style="text-align: justify;">Dengan demikian kami menanyakan kepada Kapolres Jayawijaya dan Dandim 1702 Jayawijaya apa upaya yang dilakukan oleh aparat keamanan guna menertipkan aktifitas perjudian yang sudah merajalela di Wamena ini?</p><p style="text-align: justify;">Jika ha ini dibiarkan maka sedang terjadi pembiaran dan hal tersebut sangat disayangkan. Jika selama ini banyak hal yang dipermasalahkan ke rakyat dengan banyaknya masalah yang besar di Jayawijaya seberapa besar peran aparat keaman untuk hal tersebut tersebut?</p><p style="text-align: justify;">Contoh ada beberapa kasus di Jayawijaya yang tak diselesaikan dan terpecahkan sehingga kini dan menimbulkan dendam *Polemik* tak terselesaikan diantara masyarakat (gesekan).</p><p style="text-align: justify;">Saya memohon kepada bapak Bupati Jayawijaya untuk segera mengambil langkah tegas dan bijaksana dalam penyelesaian masalah perjudian yang sudah berkembang 5 tahunan terakhir di Wamena.</p><p style="text-align: justify;">Jangan ada pembiaran yang melegalkan perjudian di Wamena yang diboncengi pihak tertentu sehingga dengan leluasa dapat terus mengembanbbiakan kegiatan haram yang merusak citra berbangsa dan bernegara dalam kelengsungan kehidupan bersosial dimasyarakat secara luas.</p><p style="text-align: justify;">Kami meminta juga kepada Tokoh-tokoh Pemuda, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Tokoh Perempuan, Tokoh Gereja dan semua masyarakat Jayawijaya untuk membubarkan aktifitas perjudian ilegal di Wamena yang merusak tatanan kehidupan sosial masyarakat Jayawijaya.</p><p style="text-align: justify;">Kami intelektual melihat bahwasannya hal menyangkut perjudian tersebut harus segera dibubarkan sebab hal itu telah merugikan masyarakat secara luas. Apalagi disana juga hanya anak usia sekolah yang nongol berhari hari tanpa tujuan.</p><p style="text-align: justify;">Wamena ini negeri damai, jangan kita merusaknya dengan kegiatan-kegiatan yang berujung pada pengrusakan dan penghancuran moral dan kebiasaan.</p><p style="text-align: justify;">Dalam ajaran agama pun kami diajarkan untuk tidak melakukan judi, *sebab judi itu menjual dan membunu* secara sistematis melalui proses, sehingga membuat kita ketagihan ingin terus melakukannya.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">*STOP JUDI*</p><p style="text-align: justify;">Dari Timur ke Timur, </p><p style="text-align: justify;">Si Pemulung sampah Kearifan..</p>Pace Kribohttp://www.blogger.com/profile/02213105875316101678noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7239772141857727915.post-62803270422642674072022-02-20T15:07:00.000-08:002022-02-25T07:05:03.421-08:00Luhut Binsar Panjaitan Meminta Lukas Enembe, Yunus Wonda, Timotius Morip Menjemput Benny Wenda, Ketua ULMWP di OXFORD, Inggris untuk pulang ke Indonesia<p style="text-align: justify;"><i>Siapa yang lebih Cerdas, Tahu dan Taat pada Aturan di Republik Indonesia ini dalam Diplomasi Internasional?</i></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><i><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiZ2TUdZntUVVg4VX2T_4GcpI3Mx1yyEL9NMY_BrzxSgb8iMjprbph0GmSFtLnHm0TEcOUcDm73TJOAfRTVOW_DGo56M1uf0zZAC18SnStz60WZH7Ufk7CCZlY5P2AJEe7TgO9VLJi-P9lfNPbrA8LPD45znR7M0Ag9tHhMQqF774kOxfesEIWM_lBi9g=s727" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Foto: Dr.Socratez Sofyan Yoman, MA" border="0" data-original-height="420" data-original-width="727" height="370" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiZ2TUdZntUVVg4VX2T_4GcpI3Mx1yyEL9NMY_BrzxSgb8iMjprbph0GmSFtLnHm0TEcOUcDm73TJOAfRTVOW_DGo56M1uf0zZAC18SnStz60WZH7Ufk7CCZlY5P2AJEe7TgO9VLJi-P9lfNPbrA8LPD45znR7M0Ag9tHhMQqF774kOxfesEIWM_lBi9g=w640-h370" title="Foto: Dr.Socratez Sofyan Yoman, MA" width="640" /></a></i></div><i><br /></i><p></p><p style="text-align: justify;"><i><b>Oleh Gembala Dr. Ambirek Godmendekmban Socratez Yoman,MA (AGSY)</b></i></p><p style="text-align: justify;">Jenderal TNI Luhut Binsar Pandjaitan, M.P.A. saat ini adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia yang sebelumnya Menteri Koordinator Politik, Hukum dan HAM (Menkopolhukam). </p><p style="text-align: justify;">Pada saat pak Luhut Menkopolhukam mengundang Lukas Enembe Gubernur Papua, Yunus Wonda Ketua DPRP, dan Timotius Murip Ketua MRP untuk pertemuan dengan pak Luhut para jenderal dari TNI di kantor Menkopolhukam. </p><p style="text-align: justify;">Tujuan undangan dan pertemuan ini untuk membantu Diplomasi Internasional Indonesia. </p><p style="text-align: justify;">Pada saat Lukas Enembe, Yunus Wonda dan Timotius masuk ke ruang pertemuan, mereka bertiga dipisahkan dan duduk terpisah diantara para jenderal TNI dalam pertemuan itu. </p><p style="text-align: justify;">Pak Luhut langsung panggil nama-nama pak Lukas Enembe, Yunus Wonda dan Timotius Morip bukan panggil jabatan. </p><p style="text-align: justify;">Pertemuan dimulai dengan memutar vidio tentang perkembangan diplomasi internasional tentang perjuangan Papua Barat Merdeka. Ada beberapa negara sudah dikibarkan bendera bangsa Papua Barat, Bintang Kejora. Perkembangan dan kemajuan dipomasi ULMWP yang dipimpin Tuan Benny Wenda dan kawan-kawan pejuang yang cukup signifikan dan membuat panik dan pusing penguasa Indonesia. </p><p style="text-align: justify;">Setelah vidio diputar, pak Luhut langsung sebut nama Lukas Enembe Gubernur Papua, sebagai berikut: </p><p style="text-align: justify;">"Pak Lukas, sekarang harus berangkat ke Oxford, Inggris untuk menjemput Benny Wenda dan membawa pulang ke Indonesia. Kami sudah siapkan pesawat dan semua akomodasi perjalanan ini." </p><p style="text-align: justify;">Permintaan yang sama disampaikan kepada Yunus Wonda dan Timotius Morip. </p><p style="text-align: justify;">Jawaban yang datang dari bapak Lukas Enembe Gubernur Papua kepada pak Luhut Binsar Panjaitan, yaitu: </p><p style="text-align: justify;">"Pak Luhut, Undang-Undang Otonomi Khusus membatasi saya. Karena ada lima hal pokok yang diatur oleh pemerintah pusat, dan saya tidak punya kewenangan itu. Salah satu ini masalah Luar Negeri adalah urusan atau kewenangan Pemerintah Pusat. Jadi, saya tidak bisa jemput pak Benny Wenda......" </p><p style="text-align: justify;">Sementara pak Dr. Yunus Wonda Ketua DPRP menyampaikan hal yang sama dan beberapa bahaya untuk ke depan, sebagai berikut: </p><p style="text-align: justify;">"Pak Luhut, ini perjuangan nasib bangsa, dan saya dan keluarga akan dikutuk tujuh keturunan. Lagi pula, pak Benny Wenda dan saya marga Wonda/Wenda, maka ini tercipta permusuhan abadi keluarga saya dengan keluarga Tuan Benny Wenda. Karena itu, saya juga berdiri pada amanat undang-undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus yang memerintahkan bahwa Urusan Luar Negeri adalah domainnya Pemerintah Pusat bukan kami di Provinsi Papua......" </p><p style="text-align: justify;">Tentu saja pak Timotius Morip, Ketua MRP juga menyampaikan jawaban dan pesan yang sama. </p><p style="text-align: justify;">Pengalaman Gubernur Isaac Hindom (alm) pada saat menjadi Gubernur Irian Jaya (kini: Papua) dengan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia terulang kembali. </p><p style="text-align: justify;">Pada saat terjadi operasi militer besar-besaran di Papua, ribuan rakyat Papua mengungsi ke Papua Timur (PNG). Untuk mengatasi dan membawa mereka kembali, Menteri Dalam Negeri Indonesia menelepon Gubernur Papua, Isaac Hindom. Menteri mengatakan kepada Gubernur Papua, sebagai berikut: </p><p style="text-align: justify;">"Bapak Gubernur, tolong urus rakyat Papua yang menyeberang ke Papua New Guinea itu. Jawaban dari bapak Isaac Hindom ialah 'Bapak Menteri, sekarang kita sudah berbicara tentang rakyat yang sudah pergi ke Negara orang lain, dan yang harus berbicara adalah antar negara. Itu urusan Departemen Luar Negeri atau Menteri Luar Negeri. Kalau rakyat Papua itu pindah ke Ambon/Maluku, hari ini juga saya berangkat mengambil mereka untuk kembali ke Irian Jaya. Kalau saya yang urus rakyat Indonesia dari Papua yang ke PNG, orang pemerintah akan menilai bahwa saya tidak tahu dan tidak taat pada undang-undang dan aturan negara kita." (Sumber: OPM-Otonomi Pemekara, Dan Merdeka: Yoman, 2010:116). </p><p style="text-align: justify;">Dalam konteks urusan Dalam Negeri Indonesia Gubernur Jawa Tengah telepon pak Isaac Hindom, Gubernur Papua, sebagai berikut: </p><p style="text-align: justify;">"Bapak Gubernur, tolong datang mengurus dan mengatur mahasiswa Irian Jaya yang berkelahi di Jawa Tengah ini." </p><p style="text-align: justify;">Jawab pak Isaac Hindom: </p><p style="text-align: justify;">"Bapak Gubernur, saya minta maaf karena sedang sibuk mengurus para transmigran yang datang dari Jawa Tengah dan daerah Jawa lain, sehingga saya lupa mengurus anak-anak saya mahasiswa dari Irian Jaya yang sedang belajar di Jawa Tengah. Jadi, kalau boleh, bapak Gubernur, tolong urus dan jaga serta bina mereka dengan baik-baik sebagai sesama bangsa. Karena, saya memperlakukan para transmigran dari Jawa Tengah dan Jawa lain juga dengan cara yang sangat manusiawi. Karena, mereka juga sesama manusia dan warga Negara Indonesia." (Yoman, 2010:116-117). </p><p style="text-align: justify;">Benny Wenda adalah simbol atau ikon serta roh dari perjuangan rakyat dan bangsa Papua Barat yang dimulai sejak 1960-an. Benny Wenda sudah menjadi pemimpin yang berada pada level global, maka Indonesia HARUS duduk setara dengan United Liberarion Movement for West Papua (ULMWP). </p><p style="text-align: justify;">ULMWP tidak berbicara sembunyi-sembunyi. ULMWP tidak bersuara di rumput-rumput. ULMWP berada di tempat-tempat terhormat seperti Indonesia. ULMWP ada di MSG dan Indonesia juga ada di sana. ULMWP ada di forum-forum resmi Negara-Negara Pasifik. ULMWP ada di forum Afrika, Carabia, dan Pasifik (ACP). ULMWP ada di PBB yang disponsori oleh Negara Vanuatu. </p><p style="text-align: justify;">Sekarang, ULMWP setara dengan FRETELIN di Timor Leste. ULMWP setara dengan PLO di Palestina. ULMWP setara dengan ANC di Afrika Selatan. ULMWP ada kesetaraan dengan FRETELIN, PLO, ANC, walaupun dalam proses perjuangan mereka berbeda metode, siasat dan strategi serta pendekatannya. </p><p style="text-align: justify;">Dari gambaran ini menunjukkan siapa yang berpandangan lebih kuno, primitif dan tidak tahu aturan? </p><p style="text-align: justify;">Selamat membaca. Doa dan harapan saya, artikel ini menjadi berkat bagi para pembaca. </p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Ita Wakhu Purom, Kamis, 17 Februari 2022 </p><p style="text-align: justify;">Penulis: </p><p style="text-align: justify;">1. Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua. </p><p style="text-align: justify;">2. Anggota: Dewan Gereja Papua (WPCC).</p><p style="text-align: justify;">3. Anggota: Konferensi Gereja-Gereja⁰ Pasifik (PCC).</p><p style="text-align: justify;">3. Anggota Baptist World Alliance (BWA).</p>Pace Kribohttp://www.blogger.com/profile/02213105875316101678noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7239772141857727915.post-23756772077928019672022-02-20T14:49:00.000-08:002022-02-25T07:05:03.761-08:00Kalau saja Setiap orang mau Menuliskan Pengalamannya<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjfNWe9lgrFL9-dWysHq1eQz8PahGhdDRGYUk2JxAFk9r0halEhymXJEAOWWGouRq1LNYHd7b7QEKb0MjyGJci5J4fFxT-Cac7chvMCAmldENAHaSEwRkvwnTqKf-yw1NmbeElhKWziwcT3z8sRvdynInfxXbO1-ub7iow238Ub7pEOYL3pBw2Fty3IBg=s710" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="464" data-original-width="710" height="418" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjfNWe9lgrFL9-dWysHq1eQz8PahGhdDRGYUk2JxAFk9r0halEhymXJEAOWWGouRq1LNYHd7b7QEKb0MjyGJci5J4fFxT-Cac7chvMCAmldENAHaSEwRkvwnTqKf-yw1NmbeElhKWziwcT3z8sRvdynInfxXbO1-ub7iow238Ub7pEOYL3pBw2Fty3IBg=w640-h418" title="Foto: Dr.Socratez Sofyan Yoman MA, Presiden Persekutuan Gereja-Gereja Baptis West Papua didampingi oleh Nuken Kogoya, SH" width="640" /></a></div><br />Kalau saja setiap orang mau menuliskan pengalamannya, aku yakin tidak menunggu waktu setahun lagi pemerintah kolonial bakal tumbang. Menggoncangkan sendi-sendi pemerintah kolonial dengan tulisan. <p></p><p>Tulis semua yang kau ketahui mengenai bangsamu. Tulis semua gejolak perasaanmu tentang bumi sekitarmu." </p><p>(Sumber: Arus Pusaran Sukarno: Zaman Pergerakan: Mayon Sutrisno: 2001:154,165,201). Dikutip dalam buku: Kami Bukan Bangsa Teroris: Yoman,2021:44).</p>Pace Kribohttp://www.blogger.com/profile/02213105875316101678noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7239772141857727915.post-13380914807445675442022-02-17T03:18:00.000-08:002022-02-25T07:05:04.105-08:00Berita Duka, Salah Satu Istri Aparat Kampung Meninggal Dunia di Lanny Jaya<p style="text-align: justify;"><b></b></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjj5l_DNzXHe-pZh-5nUXpQl6UZD0pqj7aLn5O0umbQimY09h3GkuLL4cvL-mkYLy1dOOhuMOMpBrEdaJvYIjAFj2uCfMMVTRXKn-ct2bqmb5S6GmUADBXAfc17dRkBoRjI_L-h2mKVJNd_SW5KS6GKGfmUM4Cc9hiPvu0D-ZC0tvU247P3eclOhzVxvQ=s695" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Foto: Tana Kogoya" border="0" data-original-height="455" data-original-width="695" height="418" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjj5l_DNzXHe-pZh-5nUXpQl6UZD0pqj7aLn5O0umbQimY09h3GkuLL4cvL-mkYLy1dOOhuMOMpBrEdaJvYIjAFj2uCfMMVTRXKn-ct2bqmb5S6GmUADBXAfc17dRkBoRjI_L-h2mKVJNd_SW5KS6GKGfmUM4Cc9hiPvu0D-ZC0tvU247P3eclOhzVxvQ=w640-h418" width="640" /></a></b></div><b><br />Wamena,</b> - Berita duka, kembali datang dari Lanny Jaya Papua. Nusemina Kogoya yang biasanya panggil Tana, telah Pulang ke rumah pangkuan Bapa di sorga.<p></p><p style="text-align: justify;">Tana Kogoya telah meninggal dunia di rumah atau kampung Gunubur, Distrik Kolawa, Kabupaten Lanny jaya Papua. Pada Hari ini kamis, 17/02/2022. Jam – + 16.20 WPB. </p><p style="text-align: justify;">Mama Kogoya ini merupakan istri dari Andomianus Wenda, yang merupakan salah satu aparat kampung Gunubur, Distrik Kolawa Kabupaten Lanny Jaya.</p><p style="text-align: justify;">“Kiranya, keluarga yang di tinggalkan Tuhan memberi pengiburan senantiasa”. Amin</p>Pace Kribohttp://www.blogger.com/profile/02213105875316101678noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7239772141857727915.post-90315800229606768452022-02-16T19:18:00.000-08:002022-02-25T07:05:04.483-08:00Hamil Lagi, My Love. Inilah Fotonya<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhj3JlswNmJTXzWHy7k2zyG417z202fFIZZ8dulUTZxo9dbWv1t0TWroo5479CufmHithZhr8k3BHT0Z1rVPAImQBLggYIoFk03LzOJrImdaoZ9wY3xOhVWxPdChG9k1yiqw7NmtbApFZzs3qyprodEQjuWTNa3LAye6GtT69-8_npeDtCLHisGeJtjtQ=s1400" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="926" data-original-width="1400" height="424" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhj3JlswNmJTXzWHy7k2zyG417z202fFIZZ8dulUTZxo9dbWv1t0TWroo5479CufmHithZhr8k3BHT0Z1rVPAImQBLggYIoFk03LzOJrImdaoZ9wY3xOhVWxPdChG9k1yiqw7NmtbApFZzs3qyprodEQjuWTNa3LAye6GtT69-8_npeDtCLHisGeJtjtQ=w640-h424" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjKVXJ1Xd6fYdNyn_9HGkU95MooGD9bqCWVPHmq-RTkZn2bpPn2JoNNgXwYGTxM54hS0aDCHf9T3WVR7irsvjzCmcBqTRFt6ZsL7iX9xmS7Qs4jDD3kBYn5iLxva5mt8jPHEtz25lTSQBSVbA6PGQxq5RWxmfv8ncOOmH_Neuoenbg74GLGFHldxrAdlQ=s1400" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="922" data-original-width="1400" height="422" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjKVXJ1Xd6fYdNyn_9HGkU95MooGD9bqCWVPHmq-RTkZn2bpPn2JoNNgXwYGTxM54hS0aDCHf9T3WVR7irsvjzCmcBqTRFt6ZsL7iX9xmS7Qs4jDD3kBYn5iLxva5mt8jPHEtz25lTSQBSVbA6PGQxq5RWxmfv8ncOOmH_Neuoenbg74GLGFHldxrAdlQ=w640-h422" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjAfDiFpObEFASd0TF618uHpmfJ-t4-g3eeLC5_6zBYIwXDGN0FGlxgsEtFrwrwMQ6to-LY_GRILZU5OSas9vkQ8mdcZMftBOcA_LYansEnf7yiTU3pWNzeOG3zkz10du2DRup2hqCzZrDoD0K6sGZnshSsJ95TVEEf8HiDd28gnQOesDU3zrdfNvLlEQ=s1400" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1400" data-original-width="1291" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjAfDiFpObEFASd0TF618uHpmfJ-t4-g3eeLC5_6zBYIwXDGN0FGlxgsEtFrwrwMQ6to-LY_GRILZU5OSas9vkQ8mdcZMftBOcA_LYansEnf7yiTU3pWNzeOG3zkz10du2DRup2hqCzZrDoD0K6sGZnshSsJ95TVEEf8HiDd28gnQOesDU3zrdfNvLlEQ=w590-h640" width="590" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjH29pTcPJIr68h25Y72xUdxY2RJn78TxwWZ0_FVC_fOMr02wsxf2MwQtKsgrQjGGRU3IcCGeP-TjTadx4fl_gUPAqIu29d_TPYbeRFW7dHRB_T5boxmuDunRjhUH177pVI3Dxpa81g8_6TMCz1dmkar5Q7ygLm13Ugv2NMc1CHLLqyCvp8WEO1VQGZeA=s1400" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1400" data-original-width="1291" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjH29pTcPJIr68h25Y72xUdxY2RJn78TxwWZ0_FVC_fOMr02wsxf2MwQtKsgrQjGGRU3IcCGeP-TjTadx4fl_gUPAqIu29d_TPYbeRFW7dHRB_T5boxmuDunRjhUH177pVI3Dxpa81g8_6TMCz1dmkar5Q7ygLm13Ugv2NMc1CHLLqyCvp8WEO1VQGZeA=w590-h640" width="590" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjJqEiuYO_BCNP80rd-XhMesu2HIAffeK6q1HlqLBn3YK6SRtTT-9RNLFSJBvFhtxrp7VBnwaeSUnaPvaTwIXEFuHMlRUbowz0eusVshdraZ7ZeeQMNrM99xnWOI5TrDClOYzXX7A0BEtZtn_BFvx3teZefSAl4sYfcysgbdYiSX90xI5rfyTHtO14LZg=s1400" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1400" data-original-width="984" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjJqEiuYO_BCNP80rd-XhMesu2HIAffeK6q1HlqLBn3YK6SRtTT-9RNLFSJBvFhtxrp7VBnwaeSUnaPvaTwIXEFuHMlRUbowz0eusVshdraZ7ZeeQMNrM99xnWOI5TrDClOYzXX7A0BEtZtn_BFvx3teZefSAl4sYfcysgbdYiSX90xI5rfyTHtO14LZg=w450-h640" width="450" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgb33W2W_RtnLRCBayEFDCy5Q_7OIqeq8CC8Dwq_bpJNXtzeGbPrAoJZc_WmHKBOq2AzNFQJNmp_Uj7EdWfDfNBqYuSVUvavEu2oZugDQAX1W4BjHbWLl5oXyeiBPnEiHiuQhUB4OIRj97pRUsHQVtFrkZKoSg2iDCH5XjI9IbrF23RwmvYhZN441_20w=s1400" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1400" data-original-width="1057" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgb33W2W_RtnLRCBayEFDCy5Q_7OIqeq8CC8Dwq_bpJNXtzeGbPrAoJZc_WmHKBOq2AzNFQJNmp_Uj7EdWfDfNBqYuSVUvavEu2oZugDQAX1W4BjHbWLl5oXyeiBPnEiHiuQhUB4OIRj97pRUsHQVtFrkZKoSg2iDCH5XjI9IbrF23RwmvYhZN441_20w=w485-h640" width="485" /></a></div><br /><p></p>Pace Kribohttp://www.blogger.com/profile/02213105875316101678noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7239772141857727915.post-38535583209082759152021-09-27T09:22:00.000-07:002022-02-25T07:05:04.829-08:00Vanuatu dan PNG angkat isu Penentuan Nasib Sendiri West Papua dan Ham di PBB <p style="text-align: justify;"><b></b></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicHppvSmaE93OGMFCDIAxBuWQVJ27cOH6U3jKBNLWsltNdxw0uCEWUV3pEJl6xvsPshoPUJ7Y_5rnp3L8bXydpz_qxG-0bno9_X2j_qrvJ43fLFow-YUAn_WXuX2xakoW8Q8bYjn6KQ-pi/s1345/Bob-Loughman-PM-Republik-Vanuatu.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="759" data-original-width="1345" height="362" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicHppvSmaE93OGMFCDIAxBuWQVJ27cOH6U3jKBNLWsltNdxw0uCEWUV3pEJl6xvsPshoPUJ7Y_5rnp3L8bXydpz_qxG-0bno9_X2j_qrvJ43fLFow-YUAn_WXuX2xakoW8Q8bYjn6KQ-pi/w640-h362/Bob-Loughman-PM-Republik-Vanuatu.png" width="640" /></a></b></div><b><br />Jayapura, WEKONEWS.com</b> - Perdana Menteri Vanuatu, Bob Loughman ketika berpidato di depan debat umum Sidang ke - 76 Majelis Umum PBB mengatakan bahwa di wilayah Pasifik masih ada daerah-daerah yang masih berjuang untuk menentukan nasib mereka sendiri. "Di wilayah regional saya, seperti Kaledonia Baru, Polinesia Perancis dan Papua Barat masih berjuang untuk penentuan nasib sendiri," tegas Bob Loughman dalam pidato video rekaman dalam di Sidang Umum PBB, New York Amerika, Minggu (26/9/2021)<p></p><p style="text-align: justify;">Loughman mengatakan, sidang majelis umum PBB (UNGA) adalah organ pembuat kebijakan utama organisasi. Terdiri dari semua negara anggota yang menyediakan forum unik untuk semua multilateral tentang spektrum masalah internasional yang tercakup dalam piagam PBB. Masing-masing dari 193 Anggota PBB memiliki hak suara yang sama.</p><p style="text-align: justify;">"Saat kita melihat kedepan, masa depan yang kita inginkan, kita harus membayangkan dunia yang bebas - yang bebas dari dominasi kekuasaan kolonial, penganiayaan dan pelanggaran hak asasi manusia, '" kata Loughman.</p><p style="text-align: justify;">Dengan memperhatikan prinsip "kesamaan hak dan penentuan nasib sendiri rakyat" sebagaimana diatur dalam piagam PBB. Penting bagi PBB dan komunitas Internasional untuk terus mendukung wilayah terkait, memberi mereka kesempatan yang sama untuk menentukan nasib mereka sendiri.</p><p style="text-align: justify;">Sebagai contoh kata Loughman, dengan hasil referendum baru-baru ini di Kaledonia Baru, dibandingkan dengan hasil 2018. Saat ini ada selisih suara yang lebih sempit antara mereka yang memilih dan menentang kemerdekaan. Oleh karena itu penting bahwa referendum harus tetap bebas, adil dan transparan dan terus dibawah pengawasan PBB.</p><p style="text-align: justify;">"Dalam hubungan inilah kami terus mengingatkan diri sendiri di Vanuatu tentang hubungan budaya kami yang kuat dengan pulau-pulau Umaenupne dan Umaeneag, yang biasa disebut dalam bahasa Inggris sebagai Kepulauan Matthew dan Hunter."</p><p style="text-align: justify;">"Soal Dekolonisasi Vanuatu, kami berharap proses yang dipimpin PBB menarik jalan yang jelas untuk mencapai penyelesaian damai di pulau-pulau yang disengketakan ini. Pelanggaran hak asasi manusia terjadi secara luas di seluruh dunia. Di wilayah saya, masyarakat adat Papua Barat terus menderita oleh pelanggaran hak asasi manusia."</p><p style="text-align: justify;">Oleh sebab itu, permintaan Forum Pasifik dan pemimpin ACP di antaranya para pemimpin lainnya yang telah meminta pemerintah Indonesia untuk mengizinkan Kantor Komisaris Hak Asasi Manusia PBB untuk mengunjungi Provinsi Papua Barat dan untuk memberikan penilaian independen terhadap situasi hak asasi manusia yang dilakukan.</p><p style="text-align: justify;">Namun, katanya sejauh ini hanya ada sedikit kemajuan di bidang ini. "Saya berharap masyarakat internasioan melalui proses yang dipimpin oleh PBB dengan serius memperhatikan masalah ini dan menanganinya secara adil."</p><p style="text-align: justify;">Sebelumnya, pada 25 September 2021, pidato serupa disampaikan Perdana Menteri Papua New Guinea, James Marape di sidang majelis umum PBB di New York Amerika Serikat.</p><p style="text-align: justify;">"Saya juga kembali menyerukan terkait seruan pimpinan Pasifik Islands Pasifik (PIF) tahun 2019 yang meminta kunjungan Kantor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB untuk melihat situasi HAM di wilayah tetangga terdekat kami," kata Marape.</p><p style="text-align: justify;">Menurut Marape, "kunjungan ini sangat penting untuk memastikan perdamaian dengan prespektif kedaulatan rakyat dengan hak-hak mereka yang sesuai budaya mereka sepenuhnya."</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>Sumber: </b></p><p style="text-align: justify;">https://suarapapua.com</p>Pace Kribohttp://www.blogger.com/profile/02213105875316101678noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7239772141857727915.post-60407153304500786632021-09-26T07:59:00.000-07:002022-02-25T07:05:05.170-08:00Senjata Makan Tuan: Pelabelan Orang Papua Teroris Blunder Bagi Indonesia <p style="text-align: justify;">Dalam buku berjudul: "KAMI BUKAN BANGSA TERORIS", penulis mengabadikan sebagai berikut: </p><p></p><div style="text-align: justify;">"Menurut pemikiran dan analisa pemerintah Indonesia dan TNI-Polri, pelabelan teroris pada rakyat dan bangsa Pa</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWFirDShOBWUC2Rokx1cVfXeR_Fc890xozW0t_Sc7APg8Nc3Dl2fBmxXpP8OtPvfJ7EmdkPv3i4bQWiTR0ESc25nTDVJtOHP5lCUAdHETpICNa5s0c1R1iROmbfik7rf1hn5Ql0dplMTIW/s770/6456476666.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="770" data-original-width="706" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWFirDShOBWUC2Rokx1cVfXeR_Fc890xozW0t_Sc7APg8Nc3Dl2fBmxXpP8OtPvfJ7EmdkPv3i4bQWiTR0ESc25nTDVJtOHP5lCUAdHETpICNa5s0c1R1iROmbfik7rf1hn5Ql0dplMTIW/w586-h360/6456476666.jpeg" width="586" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">pua Barat akan mendapat dukungan komunitas internasional dan terutama media-media asing, ternyata, tidak banyak media asing yang mempersoalkan pelabelan teroris. </div><p></p><p style="text-align: justify;">Sementara pendeklarasian Pemerintahan Sementara Papua Barat dari Benny Wenda, Ketua ULMWP mendapat tanggapan dan liputan masif dari media-media asing. </p><p style="text-align: justify;">Harapan dan pemikiran Indonesia dan TNI-Polri, pelabelan teroris ini akan menjadi berita besar di media asing, ternyata label OPM teroris ini, sebaliknya, bisa saja menjadi BLUNDER untuk Indonesia dan TNI-Polri sendiri (serangan balik atau senjata makan tuannya). </p><p style="text-align: justify;">Kita tunggu, mitos hoaks, stigma dan label apa lagi yang akan diproduksi oleh para penguasa pembohong, hypocresi (munafik) dan paranoid ini." (Yoman, 2121:123).</p><p style="text-align: justify;"><br /></p>Pace Kribohttp://www.blogger.com/profile/02213105875316101678noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7239772141857727915.post-36075081806431684772021-06-28T18:52:00.000-07:002022-02-25T07:05:05.506-08:00Sudah Saya kasih Semuanya, lalu kenapa Kamu Minta Jantung lagi..? <p style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWUw1HOZRWEanBu-uZzDSMDuGJYCYwnqZezq76OQL8JimoveZ_K_YsUFuxY33NNWlSIOZKctMS4Hc9t0qL6swm0EDVEknBhVK9ypfztaa4TrhRCpG4WD7qQDa2qQ4XlRAG9UZ4p7L4bOtJ/s960/FB_IMG_1624930319068.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="720" height="512" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWUw1HOZRWEanBu-uZzDSMDuGJYCYwnqZezq76OQL8JimoveZ_K_YsUFuxY33NNWlSIOZKctMS4Hc9t0qL6swm0EDVEknBhVK9ypfztaa4TrhRCpG4WD7qQDa2qQ4XlRAG9UZ4p7L4bOtJ/w480-h512/FB_IMG_1624930319068.jpg" width="480" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div>Kami Tidak Hidup Di Tanah Kamu, kami bukan pendatang, Kami Bukan Pencuri/ Perampok/p lalu kau lakukan saya seperti ini. Kami hidup dan bernafas di tanah leluhur kami, kami hidup dan bernafas di tanah surga kami, tanah tumpah darah kami... <p></p><p style="text-align: justify;">Saya sudah kasih dan segala-galanya untuk kamu yang ambil dan nikmati, kenapa kamu minta jantung lagi.. </p><p style="text-align: justify;">Walaupun saya tidak berpendidikan tinggi, walaupun saya tidak pandai, walaupun saya tidak punya mulut dan mata serta kaki untuk mengelolah dan menikmati surgaku sendiri.. </p><p style="text-align: justify;">Saya berhak untuk hidup dan saya berhak untuk bernafas tolong hargai sebagai sehargamu...</p><p style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFUV_2SoSYmxHFzwWZ8JCJUTNqhr-Cs7lUuLNhSYt-i-OJeroyLt35_HcXAs-cgHrLOzWVKew3ZPyM8K8-Tf0wIDOtGKBEgEZs4g2W-Yll_IL8c7oYL3_peqcVetrR0k1wl-hTFcEJImo4/s960/FB_IMG_1624930324802.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="720" height="517" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFUV_2SoSYmxHFzwWZ8JCJUTNqhr-Cs7lUuLNhSYt-i-OJeroyLt35_HcXAs-cgHrLOzWVKew3ZPyM8K8-Tf0wIDOtGKBEgEZs4g2W-Yll_IL8c7oYL3_peqcVetrR0k1wl-hTFcEJImo4/w480-h517/FB_IMG_1624930324802.jpg" width="480" /></a></div><br />Pada hari ini, Senin 28 Juni 2021 sekitar pukul 07.00 Wit SRM LL melakukan monitoring terhadap 33 (tiga puluh tiga) karyawan yang diamankan dalam aksi pemalangan jalan diMP72, dimana setelah dilakukan pendataan di Polres Mile 32, 33 (tiga puluh tiga) karyawan tersebut kemudian di lepaskan dan diantar ke CP28 dikarenakan pihak Polres belum menemukan adanya bukti permulaan yang cukup.<p></p><p style="text-align: justify;">Setelah di turunkan di CP 28, karyawan masih berkumpul dan menyampaikan keinginannya untuk kembali di fasilitasi ke HL.</p><p style="text-align: justify;">Saat ini sudah berkoordinasi dengan pimpinan termasuk pihak HR-IR guna dicarikan solusi untuk mengambil tindakan dan atau solusi serta Tindakan selanjutnya.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGg2bvKWrSN1YRVfF38ivwo6TXa4Pm1H-iNug5ytNLNdsrEzfbA4KT7G5jrEV_Nm1LdrwU1fSPAjKHjw3G9H-XNoqsOelV_B80GaRFGwCfctPn2sqfOGXwVVUwrnjMzpu7KhP9WYvXTKYS/s960/FB_IMG_1624930322155.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="720" height="566" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGg2bvKWrSN1YRVfF38ivwo6TXa4Pm1H-iNug5ytNLNdsrEzfbA4KT7G5jrEV_Nm1LdrwU1fSPAjKHjw3G9H-XNoqsOelV_B80GaRFGwCfctPn2sqfOGXwVVUwrnjMzpu7KhP9WYvXTKYS/w480-h566/FB_IMG_1624930322155.jpg" width="480" /></a></div><br /><p></p><p style="text-align: justify;">Situasi masih termonitor aman dan belum ada indikasi gerakan tambahan dari karyawan, dan SRM sementara masih melakukan komunikasi dengan para karyawan dan pendataan seperlunya.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Salam</p><p style="text-align: justify;">Ismail Nawipa</p>Pace Kribohttp://www.blogger.com/profile/02213105875316101678noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7239772141857727915.post-47298933524152609572021-06-13T05:10:00.000-07:002022-02-25T07:05:05.842-08:00Saya Orang Lani Bukan Orang Indonesia<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;"><b><i>Artikel Antropologis dan Sosiologis</i></b></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: 700;"><br /></span></div></div><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;"><b><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibRMr9NtmSiwy_HDzhyvyNKyt-F0S6qoqB3Je0zoRGrsz_NOwMTKrFAvNeA9-sQPFXctgSYDDUtgBL_Tv93hEzw2MzuB4LYB4IPl8s8PheewZanB67EPtBWUtVFEJwu84QbgCxQO0kbaUB/s713/DR.YOMAN_-713x420-1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="420" data-original-width="713" height="376" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibRMr9NtmSiwy_HDzhyvyNKyt-F0S6qoqB3Je0zoRGrsz_NOwMTKrFAvNeA9-sQPFXctgSYDDUtgBL_Tv93hEzw2MzuB4LYB4IPl8s8PheewZanB67EPtBWUtVFEJwu84QbgCxQO0kbaUB/w640-h376/DR.YOMAN_-713x420-1.jpg" width="640" /></a></div><br />Oleh Ap Ndumma Nagawan Owaganak (Dr. Socratez S.Yoman).</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">1. PENDAHULUAN</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jangan memaksa saya. Jangan memaksa saya menjadi seperti orang lain. Jangan memaksa saya percaya ideologi orang asing. Jangan memaksa saya percaya pada sejarah orang lain. Jangan memaksa saya untuk mengikuti gaya hidup orang lain. Jangan memaksa saya untuk mengikuti norma-norma hidup orang asing. Jangan memaksa saya untuk menerima, mengakui dan menghormati pada pahlawan orang lain. Jangan memaksa saya untuk menyembah pada simbol-simbol bangsa asing. Jangan paksa saya untuk tunduk pada otoritas orang asing.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">KARENA: "SAYA ORANG LANI. SAYA AP NDUMMA NAGAWAN OWAGANAK. Saya Ap Nggok. Saya Ap Mage. Saya Ap Eginwarak. Saya Ap Nawerak/Nawiwarak. Saya Ap Nawiwunde. An Ap Nggirulek."</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Apa artinya ini semua? Saya orang berdaulat sejak dulu. Saya orang merdeka sejak dulu. Saya orang independen sejak dulu. Saya orang otonom sejak dulu. Saya orang mempunyai kuasa atas hidup, tanah dan rakyat serta bangsa saya sebelum Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Siapa yang mengganggu kami terus menerus ini? Siapa yang mengusik kami terus menerus ini? Siapa yang merendahkan dan meremehkan kedaulatan dan martabat kami ini?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tulisan saya ini merupakan protes keras saya kepada penguasa asing Indonesia yang menduduki, menjajah, menindas, membantai bangsa saya dan juga merampok, menjarah kekayaan sumber daya alam bangsa saya selama 58 tahun sejak tahun 1961.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Penguasa Indonesia, aparat keamanan TNI-Polri dan seluruh rakyat Indonesia dimana saja Anda berada, termasuk yang berada di atas Tanah Leluhur kami di Tanah Melanesia, West Papua.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Selama ini Anda semua salah menilai kami dan juga berdosa memperlakukan kami seperti hewan dan binatang buruan. Anda merendahkan martabat kami. Anda semua tidak sadar bahwa Anda semua bangsa kolonial yang merampas dan menghancurkan kedaulatan dan kemerdekaan atas hidup dan tanah leluhur kami.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">2. SAYA DARI BANGSA YANG MERDEKA DAN BERDAULAT PENUH SEBELUM INDONESIA MERDEKA PADA 17 AGUSTUS 1945</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Suku Lani yang menggunakan bahasa Lani adalah suku terbesar di Papua, yang hidup, tinggal/mendiami dan bermukim berabad-abad di Pegunungan West Papua di bagian Barat dari Lembah Balim. Wilayah yang didiami pemilik dan pengguna bahasa Lani meliputi: Piramit, Makki, Tiom, Kelila, Bokondini, Karubaga, Mamit, Kanggime, Ilu, Mulia, Nduga, Kuyawagi, Sinak dan Ilaga.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kata “Lani” akan memiliki arti yang jelas, lebih dalam dan luas, jika ditambah dengan kata "Ap" berarti menjadi Ap Lani yang mengandung makna, yaitu: "Orang-orang Otonom, mandiri, independen dan berdaulat penuh."</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dalam buku: Kita Meminum Air Dari Sumur Kita Sendiri” (Yoman, 2010, hal. 92) penulis menjelaskan sebagai berikut:</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kata Ap Lani artinya: ” orang-orang independen, orang-orang yang memiliki otonomi luas, orang-orang yang merdeka, yang tidak diatur oleh siapapun. Mereka adalah orang-orang yang selalu hidup dalam kesadaran tinggi bahwa mereka memiliki kehidupan, mereka mempunyai bahasa, mereka mempunyai sejarah, mereka mempunyai tanah, mereka mempunyai gunung, mereka mempunyai hutan, mereka mempunyai sungai, mereka mempunyai dusun yang jelas, mereka mempunyai garis keturunan yang jelas, mereka mempunyai kepercayaan yang jelas, mereka mempunyai kemampuan untuk mengatur, dan mengurus apa saja, mereka tidak pernah pindah-pindah tempat, mereka hidup tertib dan teratur, mereka mempunyai segala-galanya.”</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Seperti Pastor Frans Lieshout, OFM mengakui:</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Saya sendiripun belajar banyak dari manusia Balim yang begitu manusiawi. Saya masih mengingat masyarakat Balim seperti kami alami waktu pertama datang di daerah ini. Kami diterima dengan baik dan ramah, tetapi mereka tidak memerlukan sesuatu dari kami, karena mereka sudah memiliki segala sesuatu yang mereka butuhkan itu. Mereka nampaknya sehat dan bahagia, ...Kami menjadi kagum waktu melihat bagaimana masyarakat Balim hidup dalam harmoni...dan semangat kebersamaan dan persatuan...saling bersalaman dalam acara suka dan duka..." ( Sumber: Kebudayaan Suku Hubula Lembah Balim-Papua, 2019, hal. 85-86).</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sumber ini dikutip pandangan seorang misionaris yang hidup lama dengan orang gunung, khusus orang Balim. Tetapi apa yang disampaikam Pastor Frans sudah merupakan representasi nilai luhur dan ilahi dalam peradaban hidup orang-orang Lani juga.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">3. Orang Lani dan Perang</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dalam perang orang Lani ada norma-norma yang harus ditaati oleh kedua kelompok yang bertikai atau berperang.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dilarang membunuh anak-anak. Dilarang membunuh perempuan. Dilarang membunuh orang tua dan juga orang lumpuh. Dilarang membunuh pemimpin. Dilarang mengambil mengambil barang-barang di medan perang sebagai barang jarahan. Dilarang memperkosa perempuan di medan perang.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Membunuh musuh harus dengan alasan yang jelas. Jangan membunuh orang tanpa dasar dan alasan yang jelas kuat. Dalam.membunuh musuh jangan hancurkan muka, kepala, jangan potong leher, potong kaki dan tangan manusia yang dibunuh. Jangan keluarkan isi perut orang yang dibunuh. Jangan membunuh orang dari bagian belakang. Manusia dibunuh dibagian dada/lambung.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Setelah manusia dibunuh mayatnya dilarang keras buang dijurang. Dilarang disembunyikan ditempat tersembunyi. Orang yang dibunuh dilarang dibuat telanjang. Dilarang meletakkan mayatnya terlentang. Mayat orang yang dibunuh diatur posisi tidur menyamping kanan atau kiri, tetapi dilarang biarkan terlentang muka ke arah langit atau muka ke arah tanah.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Setelah dibunuh pihak pembunuh berkwajiban sampaikan informasi kepada keluarga korban. Supaya keluarga korban datang mengambil jenazah dan berkabung dan mengabukannya (membakarnya).</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Akibat dari melanggar norma-norma perang tadi, para atau pihak pelaku mengalami musibah kutuk dan murka turun-temurun. Keturunan mereka tidak pernah selamat karena darah orang yang dibunuh itu menentut balasan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Biasanya, musibah dan malapetaka itu berhenti ketika para pelaku kejahatan mengaku bersalah, minta maaf dan minta pengampunan dari keluarga korban.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dilarang membunuh dan wajib lindungi pemimpin kedua pihak yang sedang berperang dan bermusuhan karena pemimpin adalah simbol pelindung dan perdamaian. Kalau pemimpin dibunuh berarti kehancuran dan malapetaka bagi rakyat kedua belah pihak yang sedang berperang.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Keyakinan, nilai luhur dan ilahi orang Lani bahwa pemimpin adalah NDUMMA sebagai pemegang kebenaran, keadilan, kasih, kejujuran, pengharapan, pembawa angin sejuk, kenyamanan, ketenangan dan harmoni hidup. Karena itu, pemimpin sebagai Ndumma harus dilindungi, dijaga dan dihormati. Kalau orang menggamggu Ndumma berarti mengganggu seluruh penduduk orang Lani.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kedua belah pihak juga berdamai dengan cara yang unik dan bersahabat, walaupun bermusuhan. Karena pada dasarnya orang-orang Papua pada umumnya dan orang Lani lebih khusus, orang-orang paling jujur, tulus, tidak berpura-pura dan munafik. Mereka orang-orang mencintai KEDAMAIAN dan PERSAUDARAAN. Mereka berdamai dengan makan bersama dengan menyembelih beberapa ekor babi. Mereka saling bertukaran ternak babi yang mereka miliki. Adapun daun pisang yang diatasnya diletakkan daun ubi adalah simbol perdamaian antar orang Lani yang sedang berperang. Orang-orang Lani adalah bangsa Melanesia yang sangat unik ada di planet ini. Aku bangga karena aku orang Lani, aku orang gunung, aku orang Papua, aku orang Melanesia. Aku bukan orang Indonesia dan saya bukan bangsa Indonesia.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Harapan penulis supaya bagian topik ini menyadarkan orang-orang yang menganggap dan mengaku dirinya manusia beradab tapi perilaku tidak beradab dan biadab selama ini terhadap rakyat dan bangsa West Papua.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">4. Orang Lani dan Kreatifitasnya</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Contoh lain ialah orang Lani membangun dan membuat pagar kebun dan honai/rumah dengan bahan-bahan bangunan yang berkualitas baik. Kayu dan tali biasanya bahan-bahan khusus yang kuat supaya pagar itu berdiri kokoh untuk melindungi rumah dan juga kebun.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Orang Lani juga berkebun secara teratur di tanah yang baik dan subur untuk menanam ubi-ubian dan sayur-sayuran.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dr. George Junus Aditjondro mengakui: “…para petani di Lembah Baliem misalnya, memiliki budaya pertanian ubi-ubian yang tergolong paling canggih di dunia, hasil inovasi dan adaptasi selama 400 tahun tanpa bantuan sepotong logam” (Cahaya Bintang Kejora, 2000, hal. 50).</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Suku Lani juga dengan kreatif menciptakan api. Suku Lani dengan cerdas dan inovatif membuat jembatan gantung permanen. Para wanita Lani juga dengan keahlian dan kepandaian membuat noken untuk membesarkan anak-anak dan juga mengisi bahan makanan dan kebutuhan lain.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Yang jelas dan pasti, suku Lani ialah bangsa yang bedaulat penuh dari turun-temurun dan tidak pernah diduduki dan diatur oleh suku lain. Tidak ada orang asing yang mengajarkan untuk melakukan dan mengerjakan yang sudah disebutkan tadi. Suku Lani adalah bangsa mempunyai kehidupan dan mempunyai segala-galanya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Penulis dengan jujur sampaikan bahwa tulisan ini tidak sempurna. Tapi, lebih baik tulis yang tidak sempurna daripada tidak berbuat apa-apa untuk melindungi bangsaku yang dianggap tidak bermartabat dan tidak berbudaya oleh para kolonial Indonesia yang RASIS yang menduduki, menjajah dan menindas bangsaku atas nama NKRI.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sudah saatnya nilai-nilai luhur dan ilahi yang dimatikan itu dihidupkan kembali. Dengan tepat Pastor Frans Leishout mengatakan: " Pagar sudah rusak. Honai sudah hancur. Noken sudah rabik. Perahu sudah bocor." Artinya semua nilai-nilai luhur budaya warisan leluhur yang merupakan bendungan hidup orang Asli Melanesia di Papua sudah dihancurkan secara sistematis oleh penguasa kolonial Indonesia selama 58 tahun sejak tahun 1961.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Doa dan harapan saya, artikel ini menyadarkan rakyat dan bangsa West Papua dari Sorong-Merauke yang diduduki dan dijajah bangsa kolonial Firaun dan Goliat moderen Indonesia. Sudah saatnya untuk berkata JUJUR & BENAR.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">______________________________________</div><div style="text-align: justify;">Ita Wakhu Purom, Minggu, 17 November 2019</div><div style="text-align: justify;">Penulis: Dr. Socrates Sofyan Yoman, MA (Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua)</div><div style="text-align: justify;"><br /></div></div>Pace Kribohttp://www.blogger.com/profile/02213105875316101678noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7239772141857727915.post-66506210445028853422021-06-12T23:38:00.000-07:002022-02-25T07:05:06.186-08:00Ayo Mampir ke Channel YouTube Nuken Kogoya<p>Mohon mampir kesini ya, Channels Nuken Kogoya.</p><p>Dengan alamat YouTube: <b><i>https://studio.youtube.com/channel/UCq7ePVpqR2o1VPq-9tOPnJQ</i></b></p><p><br /></p><p>Terima kasih. Semoga bermanfaat untuk anda.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCygi_XQtt4MOGzgH3KitlTACs9uEMMUDroaCaIlstQOs2d51-HSYVS66Hn2GVgZi_juAsVMTY7oYcN5bsBvXG6gAnO0rQGyLWFYhdij_n3nPtGs-rNMN8_aJ1M-JC2Mzu0U5esoE2JhXP/s1963/PSX_20210405_011143.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1042" data-original-width="1963" height="340" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCygi_XQtt4MOGzgH3KitlTACs9uEMMUDroaCaIlstQOs2d51-HSYVS66Hn2GVgZi_juAsVMTY7oYcN5bsBvXG6gAnO0rQGyLWFYhdij_n3nPtGs-rNMN8_aJ1M-JC2Mzu0U5esoE2JhXP/w640-h340/PSX_20210405_011143.jpg" width="640" /></a></div><div><br /></div><br /><p></p>Pace Kribohttp://www.blogger.com/profile/02213105875316101678noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7239772141857727915.post-54735568881258604122020-06-18T18:22:00.000-07:002022-02-25T07:05:06.518-08:00Pemerintah Provinsi Papua di minta untuk tidak Pilih Kasih<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br /><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><i>Jika 300 Orang Masyarakat Saireri Di Pulangkan Maka Harus Berlak<a href="https://draft.blogger.com/null" name="_GoBack"></a>u Adil Bagi Masyarakat Dari Wilayah Adat Lapago, Mepago, Mamta, Untuk Di Pulangkan Pasca Pembatasan Sosial Berskala Besar</i></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><br /></b></div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgV-z6crEa9ir9sZjmJusEACNmDYQaxyaAlWs6I3qSJ1qmKu9Bty_ftxgQpGCZukdb4vcwMhtNRJzRhou6DRAz1BEql9GGNTVXJiPxyBn2yas8S_Ifq-HUSl6d-Sd-utXKbccXyg-TP7Ptw/s1600/Anggota-Komisi-V-DPR-Papua-bidang-Kesehatan-Nioluen-Kotouki..jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="366" data-original-width="650" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgV-z6crEa9ir9sZjmJusEACNmDYQaxyaAlWs6I3qSJ1qmKu9Bty_ftxgQpGCZukdb4vcwMhtNRJzRhou6DRAz1BEql9GGNTVXJiPxyBn2yas8S_Ifq-HUSl6d-Sd-utXKbccXyg-TP7Ptw/s640/Anggota-Komisi-V-DPR-Papua-bidang-Kesehatan-Nioluen-Kotouki..jpg" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small; text-align: justify;"><i>Nioluen Kotouki Anggota Komisi I DPRP Papua</i></span></td></tr></tbody></table><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">MAJALAHWEKO, WAMENA - </b>Nioluen Kotouki Anggota Komisi I DPRP Papua menilai sikap pemerintah provinsi papua dengan memulangkan 300 orang yang terkendala pasca pembatasan sosial<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>berskala besar<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>ke daerah asal merupakan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tindkan yang di nilai kurang tepat<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>karena masih banyak masyarakat dari<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>wilayah adat<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>lapago, mepago,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>mamta yang juga dalam status yang sama untuk di perhatikan.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Oleh karenanya saya harap pemerintah provinsi papua dalam waktu dekat segerah berkoordinasi denngan pihak tehnis maskapai untuk segera menfasilitasi masyarakat yang terkena dampa pspb yang ada di jayapura untuk pulang ke daerah asalnya dengan mengunakan maskapai yang telah di fasilitasi oleh pemerintah provinsi secara gratis seperti yang hendak di lakukan kepada 300 orang masyarakat saireri.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Saya Juga Memantau Masyarakat Lapago Mepago Memang Masih Banyak Yang Juga Terkena Dampak Paska Pspb Yang Menyebabkan Tidak Jadi Pulang Ke Daerah Asalnya Bahkan Sementara Saya Ada Tampung 13 Orang Dari Lapago Yang Juga Memiliki Status Yang Sama Untuk Itu Demi Netralitas Dalam Pelayanan Terhadap Masyarakat Pemerinta Provinsi Papua Untuk Segera Menanggapi Situasi Ini, Kalau Di Hindakan Berartikan Pemerintah Provinsi Di Nilai Tebang Pilih Artinya Masyarakat Sairerilah Yang Pantas Di Hargai Sedangkan Masyarakat Yang Dari Lapago, Mepago, Animha Mau Di Apakan</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Selain itu saran saya pemerintah provinsi papua segera berkoordinasikan kepada pihak tehnis maskapai untuk memebrikan layanan geratis selama dua atau tiga hari untuk keberangkatan anak – anak sekolah lulusan sma/smk untuk menindak lanjuti<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pendidikan di jejang yang paling tinggi, oleh karenanya jika pembatasan sosial berskala besar di cabut maka hal tersebut tentu harus menjadi perhatian serius pemerintah provinsi.</div><br /></div>Pace Kribohttp://www.blogger.com/profile/02213105875316101678noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7239772141857727915.post-26874354922333984772020-02-27T07:22:00.000-08:002022-02-25T07:05:06.851-08:00Saya Orang Lani Bukan Orang Indonesia<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;"><b>Artikel Antropologis dan Sosiologis</b></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1wWOaY-gXPULd9jV2Rf9HsdTbBhv3sBBr_EOA32SX6QFbpisCr4x7qLr0uRXAB9UlkVr7tY80chMihXkNrXQTo9b5-js2CKSVN5-xRqBZK6n-z7bUmKGBGIWbSXx_edwae311dI0A4PnU/s1600/PSX_20200227_120514.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="366" data-original-width="672" height="348" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1wWOaY-gXPULd9jV2Rf9HsdTbBhv3sBBr_EOA32SX6QFbpisCr4x7qLr0uRXAB9UlkVr7tY80chMihXkNrXQTo9b5-js2CKSVN5-xRqBZK6n-z7bUmKGBGIWbSXx_edwae311dI0A4PnU/s640/PSX_20200227_120514.jpg" width="640" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b>Oleh Ap Ndumma Nagawan Owaganak (Dr. Socratez S.Yoman). </b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">1. PENDAHULUAN</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jangan memaksa saya. Jangan memaksa saya menjadi seperti orang lain. Jangan memaksa saya percaya ideologi orang asing. Jangan memaksa saya percaya pada sejarah orang lain. Jangan memaksa saya untuk mengikuti gaya hidup orang lain. Jangan memaksa saya untuk mengikuti norma-norma hidup orang asing. Jangan memaksa saya untuk menerima, mengakui dan menghormati pada pahlawan orang lain. Jangan memaksa saya untuk menyembah pada simbol-simbol bangsa asing. Jangan paksa saya untuk tunduk pada otoritas orang asing. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">KARENA: "SAYA ORANG LANI. SAYA AP NDUMMA NAGAWAN OWAGANAK. Saya Ap Nggok. Saya Ap Mage. Saya Ap Eginwarak. Saya Ap Nawerak/Nawiwarak. Saya Ap Nawiwunde. An Ap Nggirulek."</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Apa artinya ini semua? Saya orang berdaulat sejak dulu. Saya orang merdeka sejak dulu. Saya orang independen sejak dulu. Saya orang otonom sejak dulu. Saya orang mempunyai kuasa atas hidup, tanah dan rakyat serta bangsa saya sebelum Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Siapa yang mengganggu kami terus menerus ini? Siapa yang mengusik kami terus menerus ini? Siapa yang merendahkan dan meremehkan kedaulatan dan martabat kami ini? </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tulisan saya ini merupakan protes keras saya kepada penguasa asing Indonesia yang menduduki, menjajah, menindas, membantai bangsa saya dan juga merampok, menjarah kekayaan sumber daya alam bangsa saya selama 58 tahun sejak tahun 1961.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Penguasa Indonesia, aparat keamanan TNI-Polri dan seluruh rakyat Indonesia dimana saja Anda berada, termasuk yang berada di atas Tanah Leluhur kami di Tanah Melanesia, West Papua. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Selama ini Anda semua salah menilai kami dan juga berdosa memperlakukan kami seperti hewan dan binatang buruan. Anda merendahkan martabat kami. Anda semua tidak sadar bahwa Anda semua bangsa kolonial yang merampas dan menghancurkan kedaulatan dan kemerdekaan atas hidup dan tanah leluhur kami. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">2. SAYA DARI BANGSA YANG MERDEKA DAN BERDAULAT PENUH SEBELUM INDONESIA MERDEKA PADA 17 AGUSTUS 1945</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Suku Lani yang menggunakan bahasa Lani adalah suku terbesar di Papua, yang hidup, tinggal/mendiami dan bermukim berabad-abad di Pegunungan West Papua di bagian Barat dari Lembah Balim. Wilayah yang didiami pemilik dan pengguna bahasa Lani meliputi: Piramit, Makki, Tiom, Kelila, Bokondini, Karubaga, Mamit, Kanggime, Ilu, Mulia, Nduga, Kuyawagi, Sinak dan Ilaga.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kata “Lani” akan memiliki arti yang jelas, lebih dalam dan luas, jika ditambah dengan kata "Ap" berarti menjadi Ap Lani yang mengandung makna, yaitu: "Orang-orang Otonom, mandiri, independen dan berdaulat penuh."</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dalam buku: Kita Meminum Air Dari Sumur Kita Sendiri” (Yoman, 2010, hal. 92) penulis menjelaskan sebagai berikut:</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kata Ap Lani artinya: ” orang-orang independen, orang-orang yang memiliki otonomi luas, orang-orang yang merdeka, yang tidak diatur oleh siapapun. Mereka adalah orang-orang yang selalu hidup dalam kesadaran tinggi bahwa mereka memiliki kehidupan, mereka mempunyai bahasa, mereka mempunyai sejarah, mereka mempunyai tanah, mereka mempunyai gunung, mereka mempunyai hutan, mereka mempunyai sungai, mereka mempunyai dusun yang jelas, mereka mempunyai garis keturunan yang jelas, mereka mempunyai kepercayaan yang jelas, mereka mempunyai kemampuan untuk mengatur, dan mengurus apa saja, mereka tidak pernah pindah-pindah tempat, mereka hidup tertib dan teratur, mereka mempunyai segala-galanya.”</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Seperti Pastor Frans Lieshout, OFM mengakui: </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Saya sendiripun belajar banyak dari manusia Balim yang begitu manusiawi. Saya masih mengingat masyarakat Balim seperti kami alami waktu pertama datang di daerah ini. Kami diterima dengan baik dan ramah, tetapi mereka tidak memerlukan sesuatu dari kami, karena mereka sudah memiliki segala sesuatu yang mereka butuhkan itu. Mereka nampaknya sehat dan bahagia, ...Kami menjadi kagum waktu melihat bagaimana masyarakat Balim hidup dalam harmoni...dan semangat kebersamaan dan persatuan...saling bersalaman dalam acara suka dan duka..." ( Sumber: Kebudayaan Suku Hubula Lembah Balim-Papua, 2019, hal. 85-86).</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sumber ini dikutip pandangan seorang misionaris yang hidup lama dengan orang gunung, khusus orang Balim. Tetapi apa yang disampaikam Pastor Frans sudah merupakan representasi nilai luhur dan ilahi dalam peradaban hidup orang-orang Lani juga. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">3. Orang Lani dan Perang</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dalam perang orang Lani ada norma-norma yang harus ditaati oleh kedua kelompok yang bertikai atau berperang. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dilarang membunuh anak-anak. Dilarang membunuh perempuan. Dilarang membunuh orang tua dan juga orang lumpuh. Dilarang membunuh pemimpin. Dilarang mengambil mengambil barang-barang di medan perang sebagai barang jarahan. Dilarang memperkosa perempuan di medan perang. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Membunuh musuh harus dengan alasan yang jelas. Jangan membunuh orang tanpa dasar dan alasan yang jelas kuat. Dalam.membunuh musuh jangan hancurkan muka, kepala, jangan potong leher, potong kaki dan tangan manusia yang dibunuh. Jangan keluarkan isi perut orang yang dibunuh. Jangan membunuh orang dari bagian belakang. Manusia dibunuh dibagian dada/lambung.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Setelah manusia dibunuh mayatnya dilarang keras buang dijurang. Dilarang disembunyikan ditempat tersembunyi. Orang yang dibunuh dilarang dibuat telanjang. Dilarang meletakkan mayatnya terlentang. Mayat orang yang dibunuh diatur posisi tidur menyamping kanan atau kiri, tetapi dilarang biarkan terlentang muka ke arah langit atau muka ke arah tanah. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Setelah dibunuh pihak pembunuh berkwajiban sampaikan informasi kepada keluarga korban. Supaya keluarga korban datang mengambil jenazah dan berkabung dan mengabukannya (membakarnya). </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Akibat dari melanggar norma-norma perang tadi, para atau pihak pelaku mengalami musibah kutuk dan murka turun-temurun. Keturunan mereka tidak pernah selamat karena darah orang yang dibunuh itu menentut balasan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Biasanya, musibah dan malapetaka itu berhenti ketika para pelaku kejahatan mengaku bersalah, minta maaf dan minta pengampunan dari keluarga korban. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dilarang membunuh dan wajib lindungi pemimpin kedua pihak yang sedang berperang dan bermusuhan karena pemimpin adalah simbol pelindung dan perdamaian. Kalau pemimpin dibunuh berarti kehancuran dan malapetaka bagi rakyat kedua belah pihak yang sedang berperang. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Keyakinan, nilai luhur dan ilahi orang Lani bahwa pemimpin adalah NDUMMA sebagai pemegang kebenaran, keadilan, kasih, kejujuran, pengharapan, pembawa angin sejuk, kenyamanan, ketenangan dan harmoni hidup. Karena itu, pemimpin sebagai Ndumma harus dilindungi, dijaga dan dihormati. Kalau orang menggamggu Ndumma berarti mengganggu seluruh penduduk orang Lani. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kedua belah pihak juga berdamai dengan cara yang unik dan bersahabat, walaupun bermusuhan. Karena pada dasarnya orang-orang Papua pada umumnya dan orang Lani lebih khusus, orang-orang paling jujur, tulus, tidak berpura-pura dan munafik. Mereka orang-orang mencintai KEDAMAIAN dan PERSAUDARAAN. Mereka berdamai dengan makan bersama dengan menyembelih beberapa ekor babi. Mereka saling bertukaran ternak babi yang mereka miliki. Adapun daun pisang yang diatasnya diletakkan daun ubi adalah simbol perdamaian antar orang Lani yang sedang berperang. Orang-orang Lani adalah bangsa Melanesia yang sangat unik ada di planet ini. Aku bangga karena aku orang Lani, aku orang gunung, aku orang Papua, aku orang Melanesia. Aku bukan orang Indonesia dan saya bukan bangsa Indonesia. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Harapan penulis supaya bagian topik ini menyadarkan orang-orang yang menganggap dan mengaku dirinya manusia beradab tapi perilaku tidak beradab dan biadab selama ini terhadap rakyat dan bangsa West Papua. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">4. Orang Lani dan Kreatifitasnya</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Contoh lain ialah orang Lani membangun dan membuat pagar kebun dan honai/rumah dengan bahan-bahan bangunan yang berkualitas baik. Kayu dan tali biasanya bahan-bahan khusus yang kuat supaya pagar itu berdiri kokoh untuk melindungi rumah dan juga kebun.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Orang Lani juga berkebun secara teratur di tanah yang baik dan subur untuk menanam ubi-ubian dan sayur-sayuran.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dr. George Junus Aditjondro mengakui: “…para petani di Lembah Baliem misalnya, memiliki budaya pertanian ubi-ubian yang tergolong paling canggih di dunia, hasil inovasi dan adaptasi selama 400 tahun tanpa bantuan sepotong logam” (Cahaya Bintang Kejora, 2000, hal. 50).</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Suku Lani juga dengan kreatif menciptakan api. Suku Lani dengan cerdas dan inovatif membuat jembatan gantung permanen. Para wanita Lani juga dengan keahlian dan kepandaian membuat noken untuk membesarkan anak-anak dan juga mengisi bahan makanan dan kebutuhan lain.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Yang jelas dan pasti, suku Lani ialah bangsa yang bedaulat penuh dari turun-temurun dan tidak pernah diduduki dan diatur oleh suku lain. Tidak ada orang asing yang mengajarkan untuk melakukan dan mengerjakan yang sudah disebutkan tadi. Suku Lani adalah bangsa mempunyai kehidupan dan mempunyai segala-galanya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Penulis dengan jujur sampaikan bahwa tulisan ini tidak sempurna. Tapi, lebih baik tulis yang tidak sempurna daripada tidak berbuat apa-apa untuk melindungi bangsaku yang dianggap tidak bermartabat dan tidak berbudaya oleh para kolonial Indonesia yang RASIS yang menduduki, menjajah dan menindas bangsaku atas nama NKRI. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sudah saatnya nilai-nilai luhur dan ilahi yang dimatikan itu dihidupkan kembali. Dengan tepat Pastor Frans Leishout mengatakan: " Pagar sudah rusak. Honai sudah hancur. Noken sudah rabik. Perahu sudah bocor." Artinya semua nilai-nilai luhur budaya warisan leluhur yang merupakan bendungan hidup orang Asli Melanesia di Papua sudah dihancurkan secara sistematis oleh penguasa kolonial Indonesia selama 58 tahun sejak tahun 1961. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Doa dan harapan saya, artikel ini menyadarkan rakyat dan bangsa West Papua dari Sorong-Merauke yang diduduki dan dijajah bangsa kolonial Firaun dan Goliat moderen Indonesia. Sudah saatnya untuk berkata JUJUR & BENAR. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">______________________________________</div><div style="text-align: justify;">Ita Wakhu Purom, Minggu, 17 November 2019</div><div style="text-align: justify;">Penulis: Dr. Socrates Sofyan Yoman, MA (Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua)</div><div style="text-align: justify;"><br /></div></div>Pace Kribohttp://www.blogger.com/profile/02213105875316101678noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7239772141857727915.post-11466297873138873472020-01-19T10:06:00.000-08:002022-02-25T07:05:07.188-08:00Rakyat Papua Harus Lihat Agenda Perjuangan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;"><i>Oleh: Awuyom Koleyom)*</i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpNtVBKcim6t5bhS1D7OxGgVlIJKzxo8FzCJ068Gux78UD0qjXXKP9gRdC-kqCc51pFbzJ8mLJBrrXfEOeJBPlBM30vd7fCEVw3BRVn1IRcdgtZloCVJXgcA92e-5bq0rNt1OLNBKUb-jT/s1600/download.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="683" data-original-width="1024" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpNtVBKcim6t5bhS1D7OxGgVlIJKzxo8FzCJ068Gux78UD0qjXXKP9gRdC-kqCc51pFbzJ8mLJBrrXfEOeJBPlBM30vd7fCEVw3BRVn1IRcdgtZloCVJXgcA92e-5bq0rNt1OLNBKUb-jT/s640/download.jpg" width="640" /></a></div><div style="text-align: justify;">Gerakan perjuangan pembebasan rakyat tertindas, membutuhkan kesadaran perjuangan kolektif.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Matinya Pemimpin dalam gerakan adalah matinya ide-ide, gagasan, konsep, tentang suatu gerakan perjuangan atau matinya suatu nasib perjuangan rakyat tertindas. Di Papua gerakan PDP bangkit tahun 2000-2001 yang dipimpin oleh Theys Hiyo Eluai, dia bahkan melalui PDP telah mendirikan “Satgas Papua” di seluruh Tanah Papua.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tujuannya adalah untuk mengontrol dan mengajarkan orang Papua bahwa kita sedang dijajah oleh kolonialisme Indonesia dan harus berjuang dan merdeka dari penjajah Indonesia. Perjuangannya pun akhirnya didegradasi pada 2001 setelah TNI Kopassus Indonesia dengan sadis dan tidak manusiawi membunuh Theys Hiyo Eluai di Jayapura.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Setelah Theys dibunuh 10 November 2001, gerakan ini perlahan mundur dan meleburkan diri. Rakyat Papua saat itu dalam kebingungan karena telah kehilangan sosok pemimpin kemerdekaan yang kharismatik, nasib perjuangan orang Papua setelah Theys dibunuh, rakyat Papua sama seperti anak ayam kehilangan induknya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Gerakan perlawanan saat itu mulai bangkit ketika gerakan-gerakan Mahasiswa muncul di Jayapura, Manokwari, Timika dsb. Gerakan Mahasiswa bangkit seperti jamur di musim hujan. Puncak Gerakan Mahasiswa Papua yang berhasil menyita publik dan lumpukan Abepura, Kampus Uncen sampai dengan di kota Timika pada 16 Maret 2006 adalah awal dari gerakan kebangkitan “Nasionalisme Kepapuan” yang terpendam/dibungkam selama masa pemerintahan diktator Soeharto yang fasis, kotor, militeriktik, korup dan rasis.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Gerakan Mahasiswa dan rakyat Papua waktu itu dengan mengusung agenda Tutup PT. Freeport dan lawan kapitalisme dalam tubuh perusahan-perusahan, ekonomi, pendidikan, kesehatan, serta memprotes dan sabotase program-program pembangunan pemerintah kolonial Indonesia di Papua yang terlihat hanya eksploitatif sumber daya alam, diskriminatif, dan rasis pada orang Papua.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Gerakan Perjuangan Mahasiswa Exodus 2008</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Gerakan Mahasiswa dan rakyat Papua yang dipayungi Front Pepera di Jayapura telah didegradasi 2006, setelah kasus Uncen Berdarah direndam oleh aparat TNI/Porli. Gerakan Mahasiswa di Jayapura pun bubar dan boleh dikatakan mundur, tetapi gerakan perlawanan Mahasiswa Papua di luar Papua seperti AMP, AMPTPI, IMAPA, FNMP, serta PARJAL, dan SONAMAPA di Papua. Yang semakin tumbu subur dan bergerak secara sadar dan perlahan untuk mengadakan gerakan exodus besar-besaran dari tiap kota studi di luar Papua dan kembali ke Papua pada 2008. Karena perjuangan nasib rakyat Papua yang dipimpin bapa Theys telah dibunuh dan dihancurkan oleh Kopassus TNI.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Mahasiswa exodus dari luar Papua setelah sampai di Jayapura, Papua. Mereka mengambil alih makam Theys di pos 7 Sentani lalu mendirikan posko darurat dan mulai kampanye lewat pembagian selebaran-selabaran bahwa “Papua Zona Darurat” dan adakan aksi mendukung pelucuran IPWP yang dimotori oleh Benny Wenda dkk, di London, Inggris. Pada 2008</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Mahasiswa Papua dari beberapa kota studi di Indonesia yang tergabung dalam gerakan exodus ialah, Mahasiswa yang punya tujuan tunggal yaitu saat pulang ke tanah air West Papua, tidak lain. Hanyalah bertahan dan berjuang melawan penjajahan Indonesia lewat demonstrasi-demonstrasi yang dipelopori oleh Aktivis Mahasiswa yang Nasionalis. Seperti Victor F. Yeimo, Buchtar Tabuni, Musa Makco Tabuni, dkk.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Mahasiswa yang sadar dan paham tentang bagaimana suatu perjuangan melawan harus penjajahan Indonesia atas Papua yang fasis, diktator, diskriminatif, militeristik dan rasis pada orang Papua yang kental. Praktek penindasan ini harus dilawan dengan cara gerakan pemuda, mahasiswa pelopor yang sadar, dan gerakan basis rakyat yang terorganisir dalam satu wadah yang akan memperjuangan hak-hak rakyat Papua dan tentunya tujuan mencapai</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Penentuan Nasib Sendiri (Self Determinition) bagi bangsa Papua</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Adalah suatu keharusnya perlawanan mutlak tanpa kompromi dengan segala bujukan, rayuan, dari segelintir elit pejabat Papua yang sedang menipu diri, dan dipakai sebagai alat penindasan oleh penjajah Indonesia sebagai jembatan penindasan secara sistematis, terstruktur dan masif, tujuannya untuk menghacurkan nasib hidup orang Papua, maka harus dilawan melalui membangun gerakan perjuangan pemuda, mahasiswa, dan basis rakyat yang terorganisir, terstruktur, dan masif.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Oleh sebab itu, maka kebutuhan gerakan dalam negeri sangatlah dibutuhkan, perjuangan melawan penjajahan Indonesia yang ilegal di atas tanah Papua. Adalah membutuhkan gerakan perjuangan Mahasiswa, Pemuda dan rakyat Papua secara sadar, terstruktur, sistematis, dan masif pula untuk melawan harus pemusnaan Orang Papua lewat praktek-praktek penindasan kolonialisme Indonesia di atas tanah Papua.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Praktek-Praktek Penindasan Dan Penjajahan Kolonialisme Indonesia di Tanah Papua. Yaitu:</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Perampasan tanah-tanah adat melalui perusahan-perusahan multinasional di seluruh Papua, dengan cara menipu tuan dusun atau tuan tanah dengan perempuan-perempuan pelacur dan uang, agar tanah dan lahan dikuasai investor asing, dan keuntungan masuk pejabat oligarki.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pelarangan tentang sejarah Papua yang disebarkan, sejarah Papua dimanipulatif, hegemoni penjajah disebarkan melalui kurikulum sekolah-sekolah, Universitas, dan pendidikan yang berpatron pada sejarah Indonesia yang keliru dan sesat.</div><div style="text-align: justify;">Saat orang Papua berkumpul, mengorganisir, dan mengeluarkan pendapat dimuka umum tetapi cepat dibungkam, dibubarkan, dikejar, ditangkap dan ditembak mati oleh aparat keamanan TNI/Porli.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Operasi-operasi militer secara besar-besaran di seluruh Papua, operasi intelejen, pendroupan militer non organik dari luar ke Papua, konflik bersenjata dipegunungan Papua, yang sengaja dipelihara sebagai bisnis Negara akhirnya rakyat Papua korban pengungsian.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pembatasan media asing, jurnalis asing dilarang masuk ke Papua, Dewan HAM PBB dibatasi untuk masuk Papua, pembatasan kepada Tim pencari fakta dari pasifik (PIF), wartawan lokal dari JUBI dan SP, diteror, dipukul, ditangkap, dan ditembak mati oleh TNI/Porli.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pekerja Advokasih HAM Papua diteror, dikejar dan dibunuh oleh TNI/Porli, Aktivis demokrasih, lingkungan, perempuan, ditangkap dijebloskan dalam penjarah. Aktivis kemerdekaan diteror, dikejar, ditangkap dan bahkan dieksekusi mati diluar hukum. Sedang pelaku pembunuh dipromosi naik jabatan dalam karir militer TNI/Porli.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pembunuhan secara sadar pada orang Papua, lewat tabrak lari, keracunan makanan di warung-warung makan, Rumah Sakit jadi malaikat pencabut nyawa dimana-mana, program KB yang dipaksakan harus ikut, operasi sesar pada ibu hamil diwajibkan, kesenjagan sosial, kemiskinan yang disengaja, hingga baku mengiri akhirnya baku bunuh antara sesama kita menjadi hal yang biasa.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dogma-dogma agama yang menyesatkan, dan yang selalu mendukung program pembangunan dari Jakarta disebarkan sampai ke kampung-kampung, mereka mengajarkan kita untuk takut dan tetap tunduk dengar pada aturan Negara yang mencekik leher rakyat.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pendeta, pastor, dan hamba-hamba Tuhan bergaya seperti pejabat, dan selalu bicara omong kosong, munafik besar, bicara tentang uang nomor satu, atur bisnis dan pesta pora dlm gereja, tetapi takut bicara tentang realitas penindasan dan pembunuhan pada kita orang Papua.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pemasok miras (alcohol), ganja, narkotika, secara besar-besaran ke Papua dengan memunyai label khusus IRJA, dan yang tangani bisnis kotor ini adalah pejabat dan militer TNI/Porli, akhirnya generasi Papua hancur, semua jadi orang pemabuk, baku bunuh, baku potong, pencuri, kesalahapahaman sesama orang Papua sudah menjadi budaya, moral hancur dan harga diri rusak.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Transmigrasi secara ilegal dengan alasan untuk pemerataan pembangunan, padahal itu adalah omong kosong demi mempertahakan penjajahan dan kekuasaannya maka didrop trasmigrasi ke Papua secara tertutup dan sembunyi-sembunyi.</div><div style="text-align: justify;">Kepentingan pejabat Papua yang rakus uang, jabatan, korupsi merajalela di setiap intasi pemerintahan lokal di Papua, mereka dijebak bodok-bodok dalam sistem, akhirnya orang Papua baku bunuh hanya masalah jabatan dan uang.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ada Rumah Sakit dan Sekolah-sekolah, tetapi tenaga kesehatan tidak ada, tenaga guru tidak ada, pada dasarnya mereka harus mengapdi dengan sumpah janji untuk setia melayani pada rakyat dengan sepenuh hati tetapi di Papua berbeda jahu, mereka terlalu rasis, diskriminatif, pilih kasih, dan mereka menjadi alat pembunuhan secara terorganisir dari TNI/Porli.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Orang pendatang sudah menguasai sektor-sektor ekonomi, usaha-usaha, parkiran terminal sampai yang besar yaitu; pemerintahan, politik, agama dan ekonomi dikendalikan oleh mereka. Akhirnya orang Papua dibunuh secara mental, karakter, dan fisik, apalagi budaya adat istiadat yang dianggap kuno, lalu orang Papua rata-rata pejabat yang agak bandel terhadap Negara, distigma separatis dan selalu dicurigai.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tiap aksi-aksi Mahasiswa dan rakyat Papua selalu Negara anggap dan stigma sebagai gerombolan pengacau keamanan, gerombolan pengacau liar (GPK, GPL, KKB, Dll,) yang harus dibubarkan dan diamankan dalam penjarah, hal ini sedang menjurus pada penghacuran total kekebasan Hak Asasi Manusia Papua yang Universal.</div><div style="text-align: justify;">Solusi Menuju Kebebasan (Kemerdekaan)</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Solusi adalah orang Papua segera sadar, keluar dari sistem kolonialisme indonesia hari ini yang mengikat dirimu, dan bergabung pada gerakan-gerakan pemuda dan rakyat yang sadar, terorganisir, terstruktur dan masif. Adakan gerakan perlawanan secara sadar, secara massal, secara terorganisir, secara damai, secara terus menerus, secara terbuka, dan secara demokratis.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Mogok Sipil Nasional (MSN) adalah Agenda tunggal perjuangan rakyat Papua menuju referendum Papua dari sorong to Almasuh (Merauke). Maka Komite Nasional Papua Barat (KNPB) adalah alat dan wadah yang siap memediasi tuntutan perjuangan rakyat Papua untuk bebas Menentukan Nasib Sendiri (Self Determination) dari genggaman kolonialisme Indonesia serta kapitalis asing, dan imperialisme global.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tanah merah, Boven Digoel 17 Januari 2020</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">)* Penulis adalah aktivis Komite Nasional Papua Barat (KNPB)</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"> _______________</div><div style="text-align: justify;">Sumber: https://suarapapua.com</div></div>Pace Kribohttp://www.blogger.com/profile/02213105875316101678noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7239772141857727915.post-4349582389085498062019-11-03T01:05:00.000-08:002022-02-25T07:05:07.524-08:00Orang Asli Papua tidak Saling Mendukung Lebih Jahat dari Senjata<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="adn ads" data-legacy-message-id="16e30730f7aef222" data-message-id="#msg-f:1649169795442995746"><div class="gs"><div class=""><div class="ii gt" id=":mu"><div class="a3s aXjCH " id=":mt"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4JCjjkqYsz7hauMwcGWM4qXuYUaHa3IJNuvgKACHWQiZLqwK7m32x7l54lvIu_8lbNn0PKZCEqSfBB3ZVKHgb4QKkRNCpmfaZWXduB3WmMJ7lMREtZxnHOX4DaO6N1g2X70vin7ROFtk9/s1600/img_20191010_0953573682107328270475911.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="470" data-original-width="750" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4JCjjkqYsz7hauMwcGWM4qXuYUaHa3IJNuvgKACHWQiZLqwK7m32x7l54lvIu_8lbNn0PKZCEqSfBB3ZVKHgb4QKkRNCpmfaZWXduB3WmMJ7lMREtZxnHOX4DaO6N1g2X70vin7ROFtk9/s640/img_20191010_0953573682107328270475911.jpg" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i>Penulis</i></td></tr></tbody></table><div dir="auto" style="text-align: justify;">Sejak tahun 1969, Papua diintegrasikan secara aneksasi kedalam wilayah Republik Indonesia. Pemerintah Indonesia melalui militer dianggap melakukan tindakan kekerasan, interogasi, pembunuhan, penculikan, menipulasi, dan dibawah todongan senjata memaksa orang untuk menentukan nasibnya. Pepera 1969 itu dianggap ilegal dan catat hukum karena tidak sesuai prinsip hukum internasional dan Hak Asasi Manusia.<br /><br />Sejak itulah Pro-Kontra antara Perjuangan Papua Merdeka dan NKRI harga mati melahirkan konflik vertikal antara pemerintah RI dan Organisasi Papua Merdeka (OPM). Bahkan terjadi pula konflik horizontal antara Orang Asli Papua dan Orang Non-Asli Papua. Konflik ini tak kunjung henti hingga memasuki tahun 2018/2019.<br /><br />Misalkan, tahun 2018 operasi militer besar-besaran di Kabupaten Nduga setelah penembakan 23 orang pekerja jalan trans Papua, hingga saat ini pemerintah enggan menarik pasukan dan sebagai akibatnya masyarakat mati kelaparan karena harus mengungsi, sebab kedamaian dan kenyamanan mereka terancam. Anak-anak tidak mendapatkan pendidikan yang layak dan kesehatan yang layak. Desakan pemerintah daerah dan masyarakat Papua untuk menarik pasukan militer tidak dihiraukan oleh Presiden (Ir. Hj. Joko Widodo). Lalu tahun 2019, menjelang HUT 17 Agustus 1945 tindakan rasisme dilakukan oleh ormas-ormas dan TNI/Polri di Surabaya (Jawa Timur) terhadap mahasiswa Papua. Tindakan rasisme ini diprotes oleh seluruh orang Papua di berbagai daerah.</div><div dir="auto"> </div><div dir="auto" style="text-align: justify;">Pembangunan Infrastruktur terbakar habis di Papua Barat seperti Kantor DPR, Kantor MRP di Jayapura pun dibakar habis, toko-toko, kios, warung, dan rumah-rumah warga dibakar habis. Kendaraan roda dua dan empat di bakat habis. Terkahir pada tanggal, 23 September 2019 terjadi tragedi kemanusiaan di Wamena yang menewaskan 32 orang dan terjadi pembakaran kios dan ruko lantaran rasisme yang dilakukan seorang Ibu Guru Non-Papua terhadap siswa Papua. Kemudian pada tanggal yang sama mahasiswa eksodus dihadang oleh aparat menembak mati di tempat dan beberapa orang mengalami luka-luka. Lalu pelaku rasisme, dan pelaku penembakan berkeliaran bebas di bumi Nusantara, tetapi Orang Asli Papua yang menjadi korban rasisme terus menjadi korban (ditangkap, disiksa, ditembak, dan dihukum).</div><div dir="auto"> </div><div dir="auto" style="text-align: justify;">Sejarah akan mencatat bahwa Tahun 2018/2019 merupakan tahun yang kelam bagi Orang Asli Papua (OAP).<br /><br />Setelah mengamati dinamika politik dan sosial di Papua, dalam sidang umum PBB tahun 2019, Papua ditetapkan sebagai daerah konflik yang mendapat perhatian serius.<br /><br />Secara geopolitik dan gejolak/dinamika sosial yang terjadi di Papua tidak bisa dibendung oleh instrumen negara melalui TNI/Polri dan media masa. Pelanggaran Berat HAM tak kunjung henti, penegakan keadilan dan kebenaran masih mengalami kebuntuan. Pemerintah melalui instrumen aparat keamanan TNI/Polri melakukan tindakan kekerasan dan pembunuhan tragis atas nama keamanan/hukum dan kedaulatan NKRI.<br /><br />Di saat situasi Papua dan Masa Depan Orang Asli Papua tidak menentu arah seperti ini, Orang Asli Papua sendiri tidak bisa bersatu, tidak bisa saling mendukung, dan bahu-membahu. Ada yang bicara A, ada pula yang bisa B. Ada yang tuntut Papua Merdeka, ada pula yang meminta Otsus Plus dan Pemekaran (DOB). Ada yang berjuang keadilan dan kebenaran, ada pula yang berjuang untuk uang, perut, dan jabatan. Orang Papua tidak bisa bersatu dan saling menjatuhkan dan meruntuhkan antara para elit-elit politik, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Tokoh Gereja, Tokoh Pemuda, dan Tokoh Perempuan. Kalimat ini harus menjadi spirit kita bersama bahwa,<br /><br /><strong>“Bersatu kita kuat, bercerai berai kita runtuh.”</strong><br /><br />Kekuatan Orang Asli Papua bukan senjata, terletak pada kebersamaan, Kesatuan dan Persatuan. Bersatu dalam berkata, bersatu dalam bertindak. Satu Visi, Satu Misi, Menuju Papua Merdeka (Merdeka dari perbudakan, merdeka dari kepunahan).<br /><br />Apabila Orang Asli Papua (OAP) tidak bisa bersatu dan saling mendukung, maka kita akan diruntuhkan oleh kolonial Indonesia dan kita akan punah di atas Tanah Leluhur kita sendiri. (Kita akan punah seperti bangsa Aburigin di Austaralia. Dimana sejarah akan mencatat bahwa pulau ini pernah dihunii oleh Ras Melanesia, orang kulit hitam rambut keriting).<br /><br />Pesan moral sekaligus keprihatinan disampaikan oleh. Pater Frans Lieshout OFM. Beliau merupakan salah satu misionaris Kristen Katolik berkebangsaan Belanda yang pernah memberitakan Injil di lembah Baliem.</div><div dir="auto"> </div><div dir="auto" style="text-align: justify;">Beliau menceritakan lebar panjang bagaimana para misionaris ini mendekati masyarakat dan kehidupan sosial culture kala itu. Dan beliau juga menyoroti pendekatan militer yang dilakukan oleh TNI/Polri bahwa saat masyarakat hendak menyampaikan aspirasi mereka dihadapkan dan dihadang dengan senjata. Tetapi beliau mengakhiri dengan mengkritik agar Orang Asli Papua mawas diri dan saling mendukung, karena dalam pendangannya di akhir-akhir ini Orang Papua tidak bisa saling mendukung, tetapi saling meruntuhkan dan melumpuhkan. Beliau mengakhiri dengan kalimat:<br /><br />“Kalau orang Papua saling menjatuhkan/meruntuhkan, maka itu lebih jahat dari senjata.” Pater Frans Lieshout, OFM.<br /><br />Beliau menyampaikan bahwa kalau Orang Asli Papua tidak bisa bersatu dan saling mendukung, maka itu lebih jahat (lebih sadis), dari pada senjata ( TNI/Polri). Pesan moral ini sangat penting untuk direnungkan oleh Orang Asli Papua. Orang Asli Papua harus introspeksi diri, mawas diri dan saling mendukung.<br /><br />Orang Asli Papua harus bersatu melawan sistem pemerintahan yang tidak adil, tidak benar, tidak jujur (penuh manipulatif dan kepura-puraan). Orang Papua harus menolak semua iming-iming dan tawaran boneka ( pemekaran yang tidak sesuai kebutuhan). Orang Asli Papua harus hati-hati, supaya jangan sampai masuk dalam perangkap konspirasi gelap dan skanario negara untuk melemahkan sendi-sendi kehidupan. Pemerintah mempunyai berbagai instrumen untuk melakukan aksi kejahatan, manipulatif, membangun opini publik dan hox secara sistematis terstruktur dan massif.<br /><br />Oleh sebab itu, saat orang Papua bersatu, berdoa bersama, berjuang bersama demi keadilan dan kebenaran di atas Tanah Leluhur kita (Tanah yang diberkati Tuhan), yang diberikan oleh Tuhan (Sang Pencipta Langit dan Bumi).<br /><br />Semoga bermanfaat!!!<br /><br />Penulis adalah alumni Universitas Cenderawasih Jayapura-Papua, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Jurusan Antropologi.<br /><br />Salam Damai</div><div dir="auto" style="text-align: justify;"><br /><br /><strong>Jayapura, 03 November 2019.</strong><br /><br /><strong>Penulis,</strong><br /><br /><strong>Yoti Gire, S.Sos</strong><br /><br /><br /></div><div dir="auto">_______________</div><div dir="auto"> </div><div class="yj6qo" style="text-align: justify;"><strong><em>Artikel diatas sudah dimuat di blog pribadi, Lihat disini: <a href="https://papuawonegroup.wordpress.com/2019/11/03/musuh-orang-papua-bukan-senjata-tetapi-tidak-saling-mendukung/" rel="noopener" target="_blank">Klik</a></em></strong></div></div></div></div></div></div></div>Pace Kribohttp://www.blogger.com/profile/02213105875316101678noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7239772141857727915.post-61695829259478371582019-11-02T20:44:00.000-07:002022-02-25T07:05:07.865-08:00Photo: Minggu 3 November 2019 di Jayapura West Papua<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyzItmngWqKE7Z_4ba26xRtsmklrlWNgBE98cNLf5ax4WK2HsMYOTkfS4PldWtZ9EortveYprIH_cfa9DvET2JwvAZy7bxAupxS_iUBmvUSkkiGEhKORbYaE-lr6XlrayaIjkHPNFJW4OE/s1600/PSX_20191103_100428.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="1600" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyzItmngWqKE7Z_4ba26xRtsmklrlWNgBE98cNLf5ax4WK2HsMYOTkfS4PldWtZ9EortveYprIH_cfa9DvET2JwvAZy7bxAupxS_iUBmvUSkkiGEhKORbYaE-lr6XlrayaIjkHPNFJW4OE/s640/PSX_20191103_100428.jpg" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgA314Q7ar6hXT0lqXaytZtAIx6X_ljLRXC7ThAAF-m4g0Ye5BKbLSvnVeHfXVhrWgoo7mPcejiJeuaA038EeRbUzTJRelNvutoC5fMIDYWY1SvsiXliinV_cZVL-UqyNT0A_5UqkbvwWpt/s1600/PSX_20191103_100908.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1468" data-original-width="1280" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgA314Q7ar6hXT0lqXaytZtAIx6X_ljLRXC7ThAAF-m4g0Ye5BKbLSvnVeHfXVhrWgoo7mPcejiJeuaA038EeRbUzTJRelNvutoC5fMIDYWY1SvsiXliinV_cZVL-UqyNT0A_5UqkbvwWpt/s640/PSX_20191103_100908.jpg" width="558" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnrwPMxeCOjxblZ_ciDJr-z8HrfplOo54g9S1N0LnqN-X5QKM_Mo3AbDjnlsuvuFodfcKa0LF18jmJ42G6dKCnkzTa1u_F8G-IKLZz4Msfl5OinzaRTIiiV_qPql3uvOal4KMXI3Tqx1Oa/s1600/PSX_20191103_101112.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1479" data-original-width="1280" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnrwPMxeCOjxblZ_ciDJr-z8HrfplOo54g9S1N0LnqN-X5QKM_Mo3AbDjnlsuvuFodfcKa0LF18jmJ42G6dKCnkzTa1u_F8G-IKLZz4Msfl5OinzaRTIiiV_qPql3uvOal4KMXI3Tqx1Oa/s640/PSX_20191103_101112.jpg" width="552" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8j_dXCPtGHXwcNfh8wNzRCPIV7PakA575GBQP6ZJKi_Sf1Fa0AT0W1fhVyQ50rDwJwl5-6gLtAOGiXF4VTqZAXu1ZQeGU8KvNCtBmnCG-yEiekGgf0GVuoxzcTsVOBo5f6Crv7K26qbzW/s1600/PSX_20191103_104154.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="1600" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8j_dXCPtGHXwcNfh8wNzRCPIV7PakA575GBQP6ZJKi_Sf1Fa0AT0W1fhVyQ50rDwJwl5-6gLtAOGiXF4VTqZAXu1ZQeGU8KvNCtBmnCG-yEiekGgf0GVuoxzcTsVOBo5f6Crv7K26qbzW/s640/PSX_20191103_104154.jpg" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhx_uj9q7O6bc7L2GYZgTWop9n4A6oGy9ffngDbSCtjrP1iwNGEKiHnN1GUKuqDcrtkesPc75u7zx4KWTIKbcSw0Wkj-vEU4ll67HjHAVwqQLELznu_9Mx15XhBSdY2Z8ZVBIXy-WJ11skj/s1600/PSX_20191103_104457.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="1600" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhx_uj9q7O6bc7L2GYZgTWop9n4A6oGy9ffngDbSCtjrP1iwNGEKiHnN1GUKuqDcrtkesPc75u7zx4KWTIKbcSw0Wkj-vEU4ll67HjHAVwqQLELznu_9Mx15XhBSdY2Z8ZVBIXy-WJ11skj/s640/PSX_20191103_104457.jpg" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3ul6wTF-sOE-ow9mE37THSw0Lxi4jEyqazu0ubQ8WduopJDITw5KSNIU1RKReOxQX-MKRaljNLYUjaWuv87GbRJTjw4DmZdoInVFwmbNuh9TVoiq9ITyYeiS6Mbb6bcq0UDhjfpHMoOwV/s1600/PSX_20191103_104617.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="1600" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3ul6wTF-sOE-ow9mE37THSw0Lxi4jEyqazu0ubQ8WduopJDITw5KSNIU1RKReOxQX-MKRaljNLYUjaWuv87GbRJTjw4DmZdoInVFwmbNuh9TVoiq9ITyYeiS6Mbb6bcq0UDhjfpHMoOwV/s640/PSX_20191103_104617.jpg" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDEHisCRrmhHCo33IEAD7pdu9DsqjYs8vQvSFkP694InJ334gEdutDRUZjpFoNLs6kCYjPiNwU6jVAxshQjm5WqE_uBZIAJO4RNcm8uxv6utSUnMWx71W8G0hECc2A9SZlAzlDw-e2ryPw/s1600/PSX_20191103_105106.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="1600" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDEHisCRrmhHCo33IEAD7pdu9DsqjYs8vQvSFkP694InJ334gEdutDRUZjpFoNLs6kCYjPiNwU6jVAxshQjm5WqE_uBZIAJO4RNcm8uxv6utSUnMWx71W8G0hECc2A9SZlAzlDw-e2ryPw/s640/PSX_20191103_105106.jpg" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigoVfVVyaWQRggIaA1GzcXSzW4wD3R27LJTOQo5ZJWsQazYkAJJAlqRk2VPwB7xaVcSRbcQMoK4I5eFAqOl28fhGawXghICBPotJwQZi_MwCH8cHGyB8rrBbnL_VUoZH4wz9omqgLfkrj5/s1600/PSX_20191103_105247.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="1600" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigoVfVVyaWQRggIaA1GzcXSzW4wD3R27LJTOQo5ZJWsQazYkAJJAlqRk2VPwB7xaVcSRbcQMoK4I5eFAqOl28fhGawXghICBPotJwQZi_MwCH8cHGyB8rrBbnL_VUoZH4wz9omqgLfkrj5/s640/PSX_20191103_105247.jpg" width="640" /></a></div><br /></div>Pace Kribohttp://www.blogger.com/profile/02213105875316101678noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7239772141857727915.post-11822421296449222342019-10-31T18:28:00.000-07:002022-02-25T07:05:08.215-08:00Ini Penemuan Paling Hebat di Abab ini<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjideah4lXt88_reszH4TXHKblEZKn8aPg7z8ufRb3dks64nQlJoSqKbylweuQTPKTlzUuglpeTgowrBusVZVRrNJ3ugOx0kOFdyPCy2k2eoeFgcuEn-djYJVxU0V_NfwHIUNoeT7rRAkhg/s1600/2655021193.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="465" data-original-width="700" height="424" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjideah4lXt88_reszH4TXHKblEZKn8aPg7z8ufRb3dks64nQlJoSqKbylweuQTPKTlzUuglpeTgowrBusVZVRrNJ3ugOx0kOFdyPCy2k2eoeFgcuEn-djYJVxU0V_NfwHIUNoeT7rRAkhg/s640/2655021193.jpg" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr></tbody></table><div style="text-align: justify;">Apa PENEMUAN yang paling Hebat., Dahsyat dan Luar Biasa di ABAD ini..???* </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"> *❓LISTRIK...?*</div><div style="text-align: justify;"> *❓PESAWAT...?* </div><div style="text-align: justify;"> *❓MOBIL...?*</div><div style="text-align: justify;"> *❓TELEVISI...?*</div><div style="text-align: justify;"> *❓KOMPUTER...?*</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">*_Ternyata tidak..!!!_*</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">👍🏽👍🏼👍 Penemuan yang paling hebat di Abad ini adalah :</div><div style="text-align: justify;">*"HANDPHONE"* </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">*❓❓❓Mengapa..????* </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Inilah alasannya :</div><div style="text-align: justify;">*🔸HP* Melenyapkan </div><div style="text-align: justify;"> telepon umum</div><div style="text-align: justify;">*🔸HP* melenyapkan </div><div style="text-align: justify;"> telepon rumah</div><div style="text-align: justify;">*🔸HP* melenyapkan </div><div style="text-align: justify;"> warnet</div><div style="text-align: justify;">*🔸HP* Melenyapkan </div><div style="text-align: justify;"> Televisi.</div><div style="text-align: justify;">*🔸HP* Melenyapkan </div><div style="text-align: justify;"> Arloji.</div><div style="text-align: justify;">*🔸HP* Melenyapkan </div><div style="text-align: justify;"> Radio.</div><div style="text-align: justify;">*🔸HP* Melenyapkan </div><div style="text-align: justify;"> Tape Recorder.</div><div style="text-align: justify;">*🔸HP* Melenyapkan </div><div style="text-align: justify;"> Kamera.</div><div style="text-align: justify;">*🔸HP* Melenyapkan </div><div style="text-align: justify;"> Game.</div><div style="text-align: justify;">*🔸HP* Melenyapkan </div><div style="text-align: justify;"> Koran.</div><div style="text-align: justify;">*🔸HP* Melenyapkan </div><div style="text-align: justify;"> Kalender.</div><div style="text-align: justify;">*🔸HP* Melenyapkan </div><div style="text-align: justify;"> Kartu ATM.</div><div style="text-align: justify;">*🔸HP* Melenyapkan </div><div style="text-align: justify;"> Dompet Uang.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">... yang akan datang, *HP* akan melenyapkan apa lagi..???</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">*😭 HP* bisa melenyapkan *MATA* kalian.</div><div style="text-align: justify;">*😭 HP* bisa melenyapkan *TULANG LEHER* kalian.</div><div style="text-align: justify;">*😭 HP* bisa melenyapkan *KESEHATAN* kalian.</div><div style="text-align: justify;">*😭 HP* bisa melenyapkan *PERKAWINAN* kalian.</div><div style="text-align: justify;">*😭 HP* bisa melenyapkan *KASIH SAYANG KELUARGA* kalian.</div><div style="text-align: justify;">*😭 HP* bisa melenyapkan *GENERASI PENERUS*</div><div style="text-align: justify;">*😭 HP* bisa melenyapkan *WAKTU BERHARGA* kalian</div><div style="text-align: justify;">*😭 HP* bisa melenyapkan masa depan *ANAK ANAK* kalian.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">_*😭😭😭 BAHKAN*_ *HP* bisa melenyapkan *IMAN* kalian !</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">‼Mari kita ingatkan diri kita, anak² dan keluarga kita agar bisa bersikap BIJAK dalam penggunaan *HP* memberi manfaat dan agar *HP* tidak melalaikan diri kita..! </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">*👍🏽👍🏼👍 Silahkan di share bila bermanfaat bagi anda dan orang lain...*</div></div>Pace Kribohttp://www.blogger.com/profile/02213105875316101678noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7239772141857727915.post-23846004181442392652019-10-30T07:27:00.000-07:002022-02-25T07:05:08.552-08:00Peneliti LIPI: Jokowi Berkali-kali Kunjungan tapi Tak Selesaikan Masalah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgz6BfjDAAU1qS0kvgCZt3DXWE0Vij1sj9ctUN-hrBLE71KxExj_hUKLLMSGCu0ZMjlKeJXU0GxUcH1srXIJ8tp3Lvk_W-IdI59aRR_6nxr538MnmKNAqufBJy17I7kryLqPUnJoEDSn_Bs/s1600/019621500_1451547265-photo_2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="416" data-original-width="750" height="354" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgz6BfjDAAU1qS0kvgCZt3DXWE0Vij1sj9ctUN-hrBLE71KxExj_hUKLLMSGCu0ZMjlKeJXU0GxUcH1srXIJ8tp3Lvk_W-IdI59aRR_6nxr538MnmKNAqufBJy17I7kryLqPUnJoEDSn_Bs/s640/019621500_1451547265-photo_2.JPG" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr></tbody></table><div style="text-align: justify;"><b>JAYAPURA</b> - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja pertamanya ke Papua pada periode keduanya sebagai presiden. Tapi pengamat LIPI menyebut kunjungan ini akan sia-sia belaka jika tak menyentuh persoalan kekerasan maupun pelanggaran HAM yang terjadi di sana.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Awalnya, tenaga Ahli Utama dari Kantor Staf Kepresidenan, Ali Mochtar Ngabalin, mengatakan Papua menjadi pilihan penting Presiden Jokowi dalam kunjungan kerja pertamanya, karena Indonesia kawasan timur adalah prioritasnya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Yang paling penting, hari ini (27/10), Presiden Jokowi didampingi Ibu Iriana disambung dengan antusias. Berjumlah dengan ribuan warga di 10 kecamatan," ujar Ngabalin kepada Quin Pasaribu yang melaporkan untuk BBC News Indonesia.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dalam kunjungan tersebut Jokowi tak sendiri. Dia didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Menteri Perhubungan, Menteri Dalam Negeri, dan pejabat lainnya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jika merujuk pada agenda kepresidenan, rencananya Jokowi akan mengecek sejumlah proyek infrastruktur seperti akses jalan dari Pegunungan Arfak di Papua Barat menuju Manokwari dan bandara.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Jadi jalan itu akan memudahkan transportasi orang dan distribusi barang dan hasil pertanian. Tentu juga presiden berharap pembangunan-pembangunan jalan bisa mendongkrak pariwisata di Pegunungan Arfak," ujar Ngabalin.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Proyek lain yang bakal dikunjungi Jokowi yakni Jembatan Holtekamp di Jayapura.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Menurut Ngabalin, jembatan berwarna merah yang menelan anggaran Rp1,3 triliun ini disebut sudah dirancang sejak zaman mantan Presiden Suharto tapi baru dirampungkan di era Jokowi. Karena itulah, penting diresmikan pada Senin (28/10/2019).</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Itu jembatan sudah berpuluh-puluh tahun tak bisa terlaksana, sejak zaman Pak Harto."</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Selanjutnya presiden disebut akan meninjau Wamena, kota yang sempat porak-poranda dilanda kerusuhan beberapan waktu lalu dan menyebabkan setidaknya 31 orang meninggal dan menyebabkan ratusan rumah serta ruko rusak dibakar massa.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Untuk kasus itu, kata Ngabalin, Presiden Jokowi tak mungkin alpa. Sebab jauh-jauh hari telah memerintahkan Polri menangkap pelaku dan mengungkap otak di balik kerusuhan tersebut.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Tidak mungkin presiden lupa, karena itu menyangkut nyawa," tukasnya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">'Kunjungan berkali-kali tapi tak selesaikan masalah'</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tim Peneliti Kajian Papua dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Adriana Elisabeth, mengatakan kunjungan kerja pertama Presiden Jokowi ke Papua ingin memperlihatkan bahwa Papua tetap menjadi prioritasnya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Cara yang sama dilakukan ketika Jokowi memasukkan dua orang Papua dalam kabinet; Wempi Wetimpo dan Bahlil Lahadalia. "Kelihatan supaya kita tahu presiden concern-nya memajukan Papua. Kunjungan ke Papua juga terkait proyek pembangunan yang dirintis periode lalu," ujar Adriana kepada BBC.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Namun demikian, kata Adriana, berkali-kali Presiden Jokowi mengunjungi Papua belum juga menyentuh persoalan utama; kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sementara, segala persoalan tersebut tidak akan selesai hanya dengan pembangunan infrastruktur yang digencarkan presiden.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sudah semestinya, menurut Adriana, Jokowi mengubah cara pendekatannya dengan mengutamakan pembangunan manusia ketimbang fisik.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Infrastruktur penting, tapi kan harus ditanya mengurus manusianya bagaimana? Kunjungan berkali-kali pun, tapi tidak menyentuh masalah-masalah ini, terutama pengungsi, trauma, kesehatan anak dan ibu di pengungsian. Jadi terlalu banyak masalah dan tidak disentuh langsung," paparnya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dalam pengamatannya pula, mayoritas infrastruktur yang dibangun Jokowi di Papua kebanyakan dinikmati orang pendatang, bukan orang asli Papua yang banyak tinggal di pegunungan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Dengan infrastruktur niatnya mendekatkan akses pendidikan tapi tetap tidak terpenuhi. Jadi orang Papua di pedalaman, tidak mendapatkan akses pelayanan yang sama."</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">'Jangan sampai kunjungan ini sia-sia'</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pada periode pertama memimpin, Presiden Jokowi setidaknya tercatat sembilan kali menginjakkan kaki ke Tanah Papua dengan beragam agenda.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Mulai dari penyerahan sertifikat tanah, penyerahan Kartu Indonesia Sehat dan Pintar, mengecek sejumlah proyek infrastruktur seperti jalan trans Papua, hingga mengunjungi pasar tradisional mama Papua.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tapi bagi Tokoh Papua, Theo Hasegem, berbagai kunjungan Jokowi itu tak menyelesaikan satupun masalah di Papua yang terkait dengan konflik maupun pelanggaran hak asasi manusia.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Padahal saat baru dilantik pada periode pertama, ia berjanji menuntaskan kasus penembakan di Paniai. "Dan sampai sekarang kan masih janji yang disampaikan presiden," ucap Theo kepada BBC News Indonesia.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Menurut Theo, kedatangan Jokowi untuk meresmikan proyek pembangunan adalah hal yang biasa dan sudah menjadi kewajiban pemerintah.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sehingga, kata dia, orang Papua tak terlalu antusias dengan segala peresmian jalan maupun jembatan itu.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Justru yang menjadi pertanyaan masyarakat Papua, jika konflik terus terjadi dan orang Papua menjadi korban siapa yang akan menikmati proyek infrastruktur pemerintah? "Kalau banyak pembangunan, orang Papua makin banyak korban, siapa yang mau menikmati?"</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Meskipun begitu, ia masih menaruh harapan kepada Presiden Jokowi untuk membuka diri dan menyelesaikan masalah kekerasan dan pelanggaran HAM di Papua.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ia mencontohkan kasus tindakan rasial terhadap mahasiswa Papua yang memicu gelombang protes dan kerusuhan di beberapa wilayah. "Kalau Presiden ke Wamena, coba dilihat ke peristiwa sebelumnya. Kan pemicunya itu karena mahasiswa dikata-katai rasis."</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Kami sangat berharap kepada beliau, janji-janji yang disampaikan terpenuhi tahun ini, semisal akses jurnalis asing ke Papua dan mengijinkan pemantau HAM PBB ke Papua."</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Supaya jangan di negara ini dianggap baik, tapi selalu dapat sorotan internasional," imbuhnya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Jangan sampai kunjungan ini sia-sia."</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tapi lagi-lagi, Tenaga Ahli Utama dari Kantor Staf Kepresidenan, Ali Mochtar Ngabalin, berdalih penyelesaian kasus pelanggaran HAM bukan perkara muda. Ia pun menjamin Presiden Jokowi tetap memegang janjinya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Jangan dianggap penyelesaian kasus hukum dan HAM di Papua seperti membalikkan telapak tangan."</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Jadi penyelesaian tidak segampang yang kita bayangkan. Presiden memiliki perhatian dan harapan yang tinggi untuk menyelesaikan itu," katanya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sumber: TRIBUNWOW.COM</div></div>Pace Kribohttp://www.blogger.com/profile/02213105875316101678noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7239772141857727915.post-80965123568047857512019-10-29T02:18:00.000-07:002022-02-25T07:05:08.895-08:00Tetap Berjuang demi Kehormatan Martabat kami Sebagai Sebuah Bangsa<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoIFq7jz0ZBrgWqw7XknFGNvM8RF_y0V0JFCtrtS_Ms-PyArlczmUbj5lO3xEDb89lZCwYFOalVF_GeCd8__-utYqSF0a52cqr8C2sj2LVJRedPLF4ZlPNENcT87By1mENfteihweDy4Mv/s1600/NDM.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1055" data-original-width="1600" height="420" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoIFq7jz0ZBrgWqw7XknFGNvM8RF_y0V0JFCtrtS_Ms-PyArlczmUbj5lO3xEDb89lZCwYFOalVF_GeCd8__-utYqSF0a52cqr8C2sj2LVJRedPLF4ZlPNENcT87By1mENfteihweDy4Mv/s640/NDM.jpg" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i>Gembala Dr. Socratez S.Yoman, (Kiri), Bersana Nuken Kogoya, (Kanan) di Kantor BPP PGBP Ita Wakhu Purom 2018 Foto: Dok)</i></td></tr></tbody></table><div style="text-align: justify;">West Papua akan Merdeka atau tidak merdeka, itu urutan yang paling terakhir. Tetapi, yang paling utama dan terpenting ialah kami tetap berjuang melawan pendudukan dan kolonialisme Indonesia yang RASIS dan FACIS hanya demi kehormatan martabat kami atas tanah leluhur kami sebagai sebuah bangsa.”</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">______________</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ita Wakhu Purom, 29 Oktober 2019.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Penulis: Gembala Dr. Socratez S.Yoman. (Presiden)</div></div>Pace Kribohttp://www.blogger.com/profile/02213105875316101678noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7239772141857727915.post-29063112190971361122019-10-28T23:28:00.000-07:002022-02-25T07:05:09.238-08:00Kita jadi Orang pintar karena Injil<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGsy8Fo4JNkadGmu_Dqief4XwIx6Y3BwnFTTkwhuKAVxn719dE6bypgUCNByLEixsWH-odfbn3JUws2HGrtuRQBKdrs6cZsYIS-pErlXrYhBWZi20mf11BeeOijxxntdqyBMHaCcG-71aR/s1600/PSX_20191028_144156.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="576" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGsy8Fo4JNkadGmu_Dqief4XwIx6Y3BwnFTTkwhuKAVxn719dE6bypgUCNByLEixsWH-odfbn3JUws2HGrtuRQBKdrs6cZsYIS-pErlXrYhBWZi20mf11BeeOijxxntdqyBMHaCcG-71aR/s640/PSX_20191028_144156.jpg" width="384" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i>Gembala. Derius Kogoya</i></td></tr></tbody></table>Kita warga Baptis senantiasa mengucap syukur kepada Allah, karena Injil masuk Guripaga 28 oktober 1956 di Tiom yang ke 63.<br /><br />Hasilnya kita orang-orang hebat, orang orang pintar, orang orang jagoan, orang orang berpendidikan yang baik, melahirkan pemimpin - pemimpin yang baik, hidup kita aman tertip karena hasil dari buah Injil yang diterima oleh orang tua kita Guripaga 28 oktober 1956 sampai hari ini yang ke 63.<br /><br />Hal ini dikatakan oleh Gembala Derius Kogoya, melalui pesan tertulis kepada media majalahwekonews.com. Senin, 28 Oktober 2019, di Jayapura Papua.<br /><br />Karena itu warga baptis sebagai ucapan syukur wajib. Berdoa, Merenungkan Firman Allah, Pujian dan penyembahan, Pemberian, dan kesaksian, di gereja Baptis. Ujar Gembala Derius.<br /><br />Selamat Merayakan Hari Injil ke-63 pada 28 Oktober 1956-28 Oktober 2019. Tuhan Yesus Kristus memberkati kita semua.<br /><br />Sumber: majalahwekonews.com<br /><br />______________________<br />Nuken/MW</div>Pace Kribohttp://www.blogger.com/profile/02213105875316101678noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7239772141857727915.post-8878905413540523612019-10-28T23:19:00.000-07:002022-02-25T07:05:09.581-08:00Yuk Kita Ajari anak-anak Kita, untuk Belajar Etika Sosial<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXtuaj7eFF3ms8wzPN0nl3zV4Vf64fCT4dxptB0shFe7c3q-whw4HKfv6VGOW4cLBtfqrHBV_8KJBd-VLiHBVB3TfjajhTSiXlXCQKoA0qtrJfTuO6a3f4Sbqf67hU-wa5S6xxfilwiE_0/s1600/2019-07-23-10-46-06.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="757" data-original-width="1600" height="302" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXtuaj7eFF3ms8wzPN0nl3zV4Vf64fCT4dxptB0shFe7c3q-whw4HKfv6VGOW4cLBtfqrHBV_8KJBd-VLiHBVB3TfjajhTSiXlXCQKoA0qtrJfTuO6a3f4Sbqf67hU-wa5S6xxfilwiE_0/s640/2019-07-23-10-46-06.jpg" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i>Foto: Kampung Halaman, Kondena, Berbagi pengalaman kepada Anak Nyaman dan Kaka Nius di samping kiri saya.</i></td></tr></tbody></table><div style="text-align: justify;">MENGAPA GURU DI NEGARA MAJU LEBIH KHAWATIR JIKA MURIDNYA TIDAK BISA MENGANTRI KETIMBANG TIDAK BISA MATEMATIKA ?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">INILAH JAWABANNYA :</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Seorang guru di Australia pernah berkata :</div><div style="text-align: justify;">“Kami tidak terlalu khawatir anak2 sekolah dasar kami tidak pandai Matematika”. Kami jauh lebih khawatir jika mereka tidak pandai mengantri.”</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Saya tanya "kenapa begitu?”</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jawabnya :</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">1. Karena kita hanya perlu melatih anak 3 bulan saja secara intensif untuk bisa Matematika, sementara kita perlu melatih anak hingga 12 Tahun atau lebih untuk bisa mengantri dan selalu ingat pelajaran di balik proses mengantri.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">2. Karena tidak semua anak kelak menggunakan ilmu matematika kecuali TAMBAH, KALI, KURANG DAN BAGI. Sebagian mereka anak jadi penari, atlet, musisi, pelukis, dsb.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">3. Karena semua murid sekolah pasti lebih membutuhkan pelajaran Etika Moral dan ilmu berbagi dengan orang lain saat dewasa kelak.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">”Apakah pelajaran penting di balik budaya MENGANTRI?”</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">”Oh banyak sekali.."</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">1. Anak belajar manajemen waktu jika ingin mengantri paling depan datang lebih awal dan persiapan lebih awal.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">2. Anak belajar bersabar menunggu gilirannya jika ia mendapat antrian di tengah atau di belakang.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">3. Anak belajar menghormati hak orang lain, yang datang lebih awal dapat giliran lebih awal.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">4. Anak belajar disiplin, setara, tidak menyerobot hak orang lain.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">5. Anak belajar kreatif untuk memikirkan kegiatan apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi kebosanan saat mengantri. (di Jepang biasanya orang akan membaca buku saat mengantri)</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">6. Anak bisa belajar bersosialisasi menyapa dan berkomunikasi dengan orang lain di antrian.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">7. Anak belajar tabah dan sabar menjalani proses dalam mencapai tujuannya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">8. Anak belajar hukum sebab akibat, bahwa jika datang terlambat harus menerima konsekuensinya di antrian belakang.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">9. Anak belajar disiplin, teratur, dan menghargai orang lain</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">10. Anak belajar memiliki RASA MALU, jika ia menyerobot antrian dan hak orang lain.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">11. Dan masih banyak pelajaran lainnya, silakan anda temukan sendiri..</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">FAKTANYA di Indonesia..</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Banyak orang tua justru mengajari anaknya dlm masalah mengantri dan menunggu giliran, Sebagai berikut :</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">1. Ada orangtua yang memaksa anaknya untuk ”menyusup” ke antrian depan dan mengambil hak anak lain yang lebih dulu mengantri dengan rapi. Dan berkata ”Sudah cuek saja, pura-pura gak tau aja !!” </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">2. Ada orangtua yang memarahi anaknya dan berkata ”Dasar Penakut”, karena anaknya tidak mau dipaksa menyerobot antrian.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">3. Ada orangtua yang memakai taktik atau alasan agar dia atau anaknya diberi jatah antrian terdepan, dengan alasan anaknya masih kecil, capek, rumahnya jauh, orang tak mampu, dsb.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">4. Ada orang tua yang marah-marah karena dia atau anaknya ditegur gara-gara menyerobot antrian orang lain, lalu ngajak berkelahi si penegur.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">5. Dan berbagai kasus lain yang mungkin pernah anda alami.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Yuk kita ajari anak-anak kita, kerabat dan saudara untuk belajar etika sosial, khususnya ANTRI.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Budaya SUAP dan KORUPSI juga dimulai dari tidak mau belajar mengantri.....</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">CARE to SHARE</div></div>Pace Kribohttp://www.blogger.com/profile/02213105875316101678noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7239772141857727915.post-44153302629008888132019-10-22T02:49:00.000-07:002022-02-25T07:05:09.917-08:00Elegeweko Photo, Kampung Kondena Magi, Lanny Jaya Papua 2018<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjABgWbWLFZjJzxfwq9nNDxSGfQkNVcrXK4dNrNXgTYMPGfm-bHOvGK3v-9bn22Ts0pKHITHMCtSbYSQ5XIYZdB8kscFAn8o2XFMimfosUOTidcGhQHer7vXFLoG7nQzUU6WZqVardnzQXs/s1600/IMG_1704.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjABgWbWLFZjJzxfwq9nNDxSGfQkNVcrXK4dNrNXgTYMPGfm-bHOvGK3v-9bn22Ts0pKHITHMCtSbYSQ5XIYZdB8kscFAn8o2XFMimfosUOTidcGhQHer7vXFLoG7nQzUU6WZqVardnzQXs/s640/IMG_1704.JPG" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1c4YppvY1U-61OBexC11lCy5KYTt1vh2Lknk0PbkjpsuDLvwVPy3DpWESdWupU7HlHBzjrGVWRDPHGkeTwIOi-CnxgyGri8yzp1vfr7TQx0Vsm5nHEmt-ssW0kilv6lfQ4_MrVpfUZtnq/s1600/IMG_1648.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1c4YppvY1U-61OBexC11lCy5KYTt1vh2Lknk0PbkjpsuDLvwVPy3DpWESdWupU7HlHBzjrGVWRDPHGkeTwIOi-CnxgyGri8yzp1vfr7TQx0Vsm5nHEmt-ssW0kilv6lfQ4_MrVpfUZtnq/s640/IMG_1648.JPG" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPuuz2bR6CIJ7q_eDm4kMU17vWRA-0FxERTTSXveNSuUgArS8dCtsVoVYgBGP8T_1a8cBDke72xpHgGwgQ-QdJkcQF-lcsI2JPA6z40YUklRwnmE-6WtW3GCrdKW8yEx3jHwp0GEt1QhF-/s1600/IMG_1649.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPuuz2bR6CIJ7q_eDm4kMU17vWRA-0FxERTTSXveNSuUgArS8dCtsVoVYgBGP8T_1a8cBDke72xpHgGwgQ-QdJkcQF-lcsI2JPA6z40YUklRwnmE-6WtW3GCrdKW8yEx3jHwp0GEt1QhF-/s640/IMG_1649.JPG" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_IG_R5rvOaC_h1QXSN9t12GrW1nsbynVXqSd4O3B5sXQmmhMGBa_eSazcNdO__Hy1gHotp4CTb3FMi62I48Ev_8oTp5nZoZgd6mBmmQ1zRvIgGaKNDsRGBtNRmbhSSOkIVsJUEXBARPxq/s1600/IMG_1650.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_IG_R5rvOaC_h1QXSN9t12GrW1nsbynVXqSd4O3B5sXQmmhMGBa_eSazcNdO__Hy1gHotp4CTb3FMi62I48Ev_8oTp5nZoZgd6mBmmQ1zRvIgGaKNDsRGBtNRmbhSSOkIVsJUEXBARPxq/s640/IMG_1650.JPG" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixYIVeS6IF2QhK4UMHs-fqL497ckagUswuNm6mIY4uyrSApICgRtOSTkQWaNUx9uAQPEr3At5LKA4Hb8dnQW8wB9babpVMNU0_StQ-xym8nqKsZQVqDBxhoJJJ7ol64ykeK6ezLTxAWUyR/s1600/IMG_1652.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixYIVeS6IF2QhK4UMHs-fqL497ckagUswuNm6mIY4uyrSApICgRtOSTkQWaNUx9uAQPEr3At5LKA4Hb8dnQW8wB9babpVMNU0_StQ-xym8nqKsZQVqDBxhoJJJ7ol64ykeK6ezLTxAWUyR/s640/IMG_1652.JPG" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcRx0hyphenhyphenZYu5iK-oNJR6PdMvOtiS5oxbdAX8B4iVEJkZVdco__HyGEDFm2hkkDUjvQ6aaITScD41HD02n0R_b9hre8wg3ha6-fWhyBKn9kditRnT_5jJYnMrnN49BaxN0mlWZBIfQdJQ9_O/s1600/IMG_1653.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcRx0hyphenhyphenZYu5iK-oNJR6PdMvOtiS5oxbdAX8B4iVEJkZVdco__HyGEDFm2hkkDUjvQ6aaITScD41HD02n0R_b9hre8wg3ha6-fWhyBKn9kditRnT_5jJYnMrnN49BaxN0mlWZBIfQdJQ9_O/s640/IMG_1653.JPG" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEig4kUKYPLFK9e-JZHPcIjYlWqWR_j-MEDlwJG-yMNO5qtOQX6hKhS4LExoceNnKR5E9ABVxqDs_rOduHntxvgg1Q4Sy9dki_z-sBs7nrky-NCjPpbs-18IKrj2TevK-SS4QbXbDJ2heWKR/s1600/IMG_1654.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEig4kUKYPLFK9e-JZHPcIjYlWqWR_j-MEDlwJG-yMNO5qtOQX6hKhS4LExoceNnKR5E9ABVxqDs_rOduHntxvgg1Q4Sy9dki_z-sBs7nrky-NCjPpbs-18IKrj2TevK-SS4QbXbDJ2heWKR/s640/IMG_1654.JPG" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMFhoKPbZaJUCoGrNvZAKRHDpoU8RzJUnDGx8lOQh1BAVKE6e7A5ZGGwhlrkrs-zG90N48lShaTyKQDiDGt6acYPBMyGWNVHJBeMU_a9v8V-EfAeiNRD5ROYKh8Vav6dtsg1cd_VythaPD/s1600/IMG_1655.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMFhoKPbZaJUCoGrNvZAKRHDpoU8RzJUnDGx8lOQh1BAVKE6e7A5ZGGwhlrkrs-zG90N48lShaTyKQDiDGt6acYPBMyGWNVHJBeMU_a9v8V-EfAeiNRD5ROYKh8Vav6dtsg1cd_VythaPD/s640/IMG_1655.JPG" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiY5R_5svkJzNu67F2qRQ1dMnj8in4Wntwn8SaVgcrbMhOoELchLVaHETtMcwZM5WHAC64BfcjdNm9jxqcUPUMOSx_0G3wMsLh9XEhNJAWPckRuE75ydi9hWBFYG_N_vtWOU8VQbd-vzzi7/s1600/IMG_1656.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiY5R_5svkJzNu67F2qRQ1dMnj8in4Wntwn8SaVgcrbMhOoELchLVaHETtMcwZM5WHAC64BfcjdNm9jxqcUPUMOSx_0G3wMsLh9XEhNJAWPckRuE75ydi9hWBFYG_N_vtWOU8VQbd-vzzi7/s640/IMG_1656.JPG" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgS9rKl6Y64KCZ9jZn9xNRLFRiiAHeYeeUUsSLwtAcnYtgod3ShB3zJbKAzTx0cmBrWWe9k-LPGFkSLxUzfSkWebrmE_s52esVhB3qyx_AtAQ-37qw44CT65HT8roJ6YHD3-cL7vnHDdAzB/s1600/IMG_1658.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgS9rKl6Y64KCZ9jZn9xNRLFRiiAHeYeeUUsSLwtAcnYtgod3ShB3zJbKAzTx0cmBrWWe9k-LPGFkSLxUzfSkWebrmE_s52esVhB3qyx_AtAQ-37qw44CT65HT8roJ6YHD3-cL7vnHDdAzB/s640/IMG_1658.JPG" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiT6vuybOGlMJQNcrcwK2QRt_iIirFXtNsNcjus2v1FSbPf2KplaE9jL6_zuO3P8KFqMJr_-rBFOYUHbNK4XNlXaIZUoW0zMcdayAbWZqy4uVcfwwiF0rFDr72sA0DH3WWkJEtYF-gVCia2/s1600/IMG_1659.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiT6vuybOGlMJQNcrcwK2QRt_iIirFXtNsNcjus2v1FSbPf2KplaE9jL6_zuO3P8KFqMJr_-rBFOYUHbNK4XNlXaIZUoW0zMcdayAbWZqy4uVcfwwiF0rFDr72sA0DH3WWkJEtYF-gVCia2/s640/IMG_1659.JPG" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjj5TI0EpE_NrG_u7WBwG3sE6QDtXNrlo8xcTBu-rbbaBJ3DMMS-9xwBJaVA6P-eJ4rQ8so9DCMy9D1lDOtmQ0y-K4kmGZ0rVXC1Xk5ejD-bET0UxFaeRMOcY7uHfG9QmnpFc2xDTy8UTnP/s1600/IMG_1660.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjj5TI0EpE_NrG_u7WBwG3sE6QDtXNrlo8xcTBu-rbbaBJ3DMMS-9xwBJaVA6P-eJ4rQ8so9DCMy9D1lDOtmQ0y-K4kmGZ0rVXC1Xk5ejD-bET0UxFaeRMOcY7uHfG9QmnpFc2xDTy8UTnP/s640/IMG_1660.JPG" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsdBN4mVpKiJXkGDIZg5eGYo2j2Wq2byyh9kvCsrcSu2AhQXdv4eC7UnVYXbX6qgEUCpVY9fknZPrEQZXhpOnAXXg5cExUMBSFEMTB81aN47X43wvRYhZJ4b98L0sRWr1-iL7RzQ643VJ2/s1600/IMG_1661.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsdBN4mVpKiJXkGDIZg5eGYo2j2Wq2byyh9kvCsrcSu2AhQXdv4eC7UnVYXbX6qgEUCpVY9fknZPrEQZXhpOnAXXg5cExUMBSFEMTB81aN47X43wvRYhZJ4b98L0sRWr1-iL7RzQ643VJ2/s640/IMG_1661.JPG" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIHyXXipFKood2Qgco9feDZS7FTfxFp5YfFtyJvuvwqrmELxoZyt-gLlJi-h7ga35R0n4Cdat4AOIv3CH5Gfk2i397smIT9axBYUS0VRdBW01LuR-P6d-yJNqFdZVOYxVGfORRIYsqqG7Y/s1600/IMG_1662.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIHyXXipFKood2Qgco9feDZS7FTfxFp5YfFtyJvuvwqrmELxoZyt-gLlJi-h7ga35R0n4Cdat4AOIv3CH5Gfk2i397smIT9axBYUS0VRdBW01LuR-P6d-yJNqFdZVOYxVGfORRIYsqqG7Y/s640/IMG_1662.JPG" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpBlEAlV9OJZAq_UqyWnx69rNoHqpTPrwLkSv2wTLl9IRBOF04U4JVHFwRDaeT8YXQfXt50lSo_mutr77C8aP6fG2YoLEdsCrwidDqwJ7fej7nJy2-20GckcKquvJb_-Fvtp8KJ0MTzp-W/s1600/IMG_1666.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpBlEAlV9OJZAq_UqyWnx69rNoHqpTPrwLkSv2wTLl9IRBOF04U4JVHFwRDaeT8YXQfXt50lSo_mutr77C8aP6fG2YoLEdsCrwidDqwJ7fej7nJy2-20GckcKquvJb_-Fvtp8KJ0MTzp-W/s640/IMG_1666.JPG" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7JHHRbevkmxSUXCIFS7xpd_8frpOeed3R-V8y3Tdl2sI2-Bqq4ec9gptlciEVZhWmvqTPnc-Gg3LxQsHGKTBeWqDgy308Nnfs2QWr7FOgu2L6yqeaGBBfZJpEcGahL7pPikzoVLa02ccw/s1600/IMG_1667.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7JHHRbevkmxSUXCIFS7xpd_8frpOeed3R-V8y3Tdl2sI2-Bqq4ec9gptlciEVZhWmvqTPnc-Gg3LxQsHGKTBeWqDgy308Nnfs2QWr7FOgu2L6yqeaGBBfZJpEcGahL7pPikzoVLa02ccw/s640/IMG_1667.JPG" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5bT4MFV5rNXTeTjwp-2BtHAzVec3sjc0wEsAoR_qx1qhHAnhnz4_-X9ZAQehwqEt9ohyphenhyphen5p-kE1AqIiJqFcn7ArCmx6F413OOAmUqqkElq_dX-VnFQzt0EKmya5LL1MY-td14SlKoQ06iQ/s1600/IMG_1674.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5bT4MFV5rNXTeTjwp-2BtHAzVec3sjc0wEsAoR_qx1qhHAnhnz4_-X9ZAQehwqEt9ohyphenhyphen5p-kE1AqIiJqFcn7ArCmx6F413OOAmUqqkElq_dX-VnFQzt0EKmya5LL1MY-td14SlKoQ06iQ/s640/IMG_1674.JPG" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAVS_r6EQykV0EnvGo9eTmbSmRgO6Kdcp1Hj058Do2UbH3gKQZYkzH5Bq7KsgKUfO78iHkQhCVIMoXBMIK54BdIJPy86pqcojic1Z6gfPLNGvlrP3pIbVAGhUgEAykG9a4vvsZ_DUQAirX/s1600/IMG_1675.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAVS_r6EQykV0EnvGo9eTmbSmRgO6Kdcp1Hj058Do2UbH3gKQZYkzH5Bq7KsgKUfO78iHkQhCVIMoXBMIK54BdIJPy86pqcojic1Z6gfPLNGvlrP3pIbVAGhUgEAykG9a4vvsZ_DUQAirX/s640/IMG_1675.JPG" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0vd4hvRLzaJcjUuvw8syVCFBNKWStNUtLCRvcSZQt4AkuVs8kjLQsTGAYbWfdk0oiOLBPbiHSskx9vfWUBimC6VXRCD0GbyYHE_C7vi7tAaNSy4-iavAmDL9-2RmA1KIcphfc2tuh10nt/s1600/IMG_1680.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0vd4hvRLzaJcjUuvw8syVCFBNKWStNUtLCRvcSZQt4AkuVs8kjLQsTGAYbWfdk0oiOLBPbiHSskx9vfWUBimC6VXRCD0GbyYHE_C7vi7tAaNSy4-iavAmDL9-2RmA1KIcphfc2tuh10nt/s640/IMG_1680.JPG" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZvbs_n5fEfdI0pTOXa8iC99vMqh0gAYCnnt-M4WNnQAWtm3gnUm62cVGB55jba9X63-_sfqtDeCEjdiOY1WQndanX2HQ1NK43ZM6mNze2aigQCogY35S2k451OCq2jZqlZbE4VJbYfAj8/s1600/IMG_1681.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZvbs_n5fEfdI0pTOXa8iC99vMqh0gAYCnnt-M4WNnQAWtm3gnUm62cVGB55jba9X63-_sfqtDeCEjdiOY1WQndanX2HQ1NK43ZM6mNze2aigQCogY35S2k451OCq2jZqlZbE4VJbYfAj8/s640/IMG_1681.JPG" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOydQCR_q5GOITZRl1ut9avpl83zt7q3PouPkZB7ZOGlnUq_ualFT11mcQX4QF7jsE0tjnzFq62WB5XQO_yCXwSiqzw038H_qxnTdGspaL7b7h_T_MrWwk39pxqLIb4BRl8xn8fiZtreHb/s1600/IMG_1682.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOydQCR_q5GOITZRl1ut9avpl83zt7q3PouPkZB7ZOGlnUq_ualFT11mcQX4QF7jsE0tjnzFq62WB5XQO_yCXwSiqzw038H_qxnTdGspaL7b7h_T_MrWwk39pxqLIb4BRl8xn8fiZtreHb/s640/IMG_1682.JPG" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOOHIU7ou995skRUTqT9W_oSKwuiqkXWMm98R-BESK8cZsMdiQHjnVKuv6nJCAGXkRUEe0NnsVAJNyU538tAoF09OqyFXiyAf91Tn9G10Vc2ftfvjE3RRemmqJSL-TMIdBSrfLyxGLa9nb/s1600/IMG_1683.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOOHIU7ou995skRUTqT9W_oSKwuiqkXWMm98R-BESK8cZsMdiQHjnVKuv6nJCAGXkRUEe0NnsVAJNyU538tAoF09OqyFXiyAf91Tn9G10Vc2ftfvjE3RRemmqJSL-TMIdBSrfLyxGLa9nb/s640/IMG_1683.JPG" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyTzx4cAGG1kDu7aiPp8dkOJ27RaTT_mDKV3qGQV2RwOB7S5CfuNGVDXfbMlcqKlkpN9sVow_4TbPmBYfmzYjgd-uV0RbCPpMNWwIy3pU1EJx5EG67VPQgkXuJL_EBzxwWo4d0vWILFadX/s1600/IMG_1686.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyTzx4cAGG1kDu7aiPp8dkOJ27RaTT_mDKV3qGQV2RwOB7S5CfuNGVDXfbMlcqKlkpN9sVow_4TbPmBYfmzYjgd-uV0RbCPpMNWwIy3pU1EJx5EG67VPQgkXuJL_EBzxwWo4d0vWILFadX/s640/IMG_1686.JPG" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjUifU-fmTmeHLOcJ8r02_WpTmGGBOisqmyYvoiwMt_SFaMAmH0TeFtRHAisN_cgHx8toZYbnIW94rRR44Q-Q3zKQqWJchr-oQJ39pJO0PztWcUmnkEYJT6kl0hQrEVxCNRyEOC0zZOf3k/s1600/IMG_1693.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjUifU-fmTmeHLOcJ8r02_WpTmGGBOisqmyYvoiwMt_SFaMAmH0TeFtRHAisN_cgHx8toZYbnIW94rRR44Q-Q3zKQqWJchr-oQJ39pJO0PztWcUmnkEYJT6kl0hQrEVxCNRyEOC0zZOf3k/s640/IMG_1693.JPG" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXrwAU1DzAoSprZ5TJ_5Toe2ivrWLTYywBcjKnPuJ0xcNP83msWKDJ-uLmcUUFPT6yGRdK3yWgWsvavhbdr5YcT5rES2cgO2O6OWArX88h6Z3rLgv2nKhb_unUR_VwtlztwI3lhc7Hpz7k/s1600/IMG_1694.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXrwAU1DzAoSprZ5TJ_5Toe2ivrWLTYywBcjKnPuJ0xcNP83msWKDJ-uLmcUUFPT6yGRdK3yWgWsvavhbdr5YcT5rES2cgO2O6OWArX88h6Z3rLgv2nKhb_unUR_VwtlztwI3lhc7Hpz7k/s640/IMG_1694.JPG" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDL6G6H2MIXMSCInnUfYUbsGb8o4_HZIDYKbbruiCj3f063Cz0H0w4WaQtdOVxNTX7NYm5scdsKIqM7iKH1Nx7X2El4NEWWSiKK14da4IpmtRwoS3mI3p_KurbeSohc12j6xTJEKvOgth9/s1600/IMG_1695.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDL6G6H2MIXMSCInnUfYUbsGb8o4_HZIDYKbbruiCj3f063Cz0H0w4WaQtdOVxNTX7NYm5scdsKIqM7iKH1Nx7X2El4NEWWSiKK14da4IpmtRwoS3mI3p_KurbeSohc12j6xTJEKvOgth9/s640/IMG_1695.JPG" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyCZZ_4MWRvu2Fw139sy_CqCmU1WYMkmrTfGSbScDi8iW71JFBS3wUjWVzcKEtn9zO4b8KeiGM9_ekdB48JfNXgNYa6vtqynr8tJhG_9NYiGc2Tm50Wz3aw7ZJv9Ksau4cq9VaF_eOczXm/s1600/IMG_1697.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyCZZ_4MWRvu2Fw139sy_CqCmU1WYMkmrTfGSbScDi8iW71JFBS3wUjWVzcKEtn9zO4b8KeiGM9_ekdB48JfNXgNYa6vtqynr8tJhG_9NYiGc2Tm50Wz3aw7ZJv9Ksau4cq9VaF_eOczXm/s640/IMG_1697.JPG" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4gECePQ3vyHyDaiMGO-x9LVPwZem5yawuu6PcEU3lONUFpwuP_HWWvkOvwCbcKhZxyBVHAH8FDbOsB0yGE0dLBaCFemEts9dHmZUy4vRnNhxjFWpL25XnwXK6mHAjtD9iVKQkQ7rQLOU3/s1600/IMG_1700.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4gECePQ3vyHyDaiMGO-x9LVPwZem5yawuu6PcEU3lONUFpwuP_HWWvkOvwCbcKhZxyBVHAH8FDbOsB0yGE0dLBaCFemEts9dHmZUy4vRnNhxjFWpL25XnwXK6mHAjtD9iVKQkQ7rQLOU3/s640/IMG_1700.JPG" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimTUP1Bsw1A-MljyrZnWy_CkH0UuJp5Jl5jK5eDi9gfjo9Cm7eWcY_JIccuaKsunNxloAFEvK_Gqasoykrzg2j18jlE9fGyblTP2vuU1WUbxZ9yJofFKgIcxlHq2qbpPaZXwYg2O74AuWf/s1600/IMG_1701.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimTUP1Bsw1A-MljyrZnWy_CkH0UuJp5Jl5jK5eDi9gfjo9Cm7eWcY_JIccuaKsunNxloAFEvK_Gqasoykrzg2j18jlE9fGyblTP2vuU1WUbxZ9yJofFKgIcxlHq2qbpPaZXwYg2O74AuWf/s640/IMG_1701.JPG" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKtCXFf07cHTKSSFwVUYaOPmw3pUDrxL5QNgGUwpXDT4tA54NUC3yXnuqroH70YRrbvytrxospy_07CDloOX_JQ7ZDtyHFBqDCWKdgL_ik4bgv9UK5O-mTJjw0Xz3nmU1IuzWMu3jaEmkv/s1600/IMG_1703.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKtCXFf07cHTKSSFwVUYaOPmw3pUDrxL5QNgGUwpXDT4tA54NUC3yXnuqroH70YRrbvytrxospy_07CDloOX_JQ7ZDtyHFBqDCWKdgL_ik4bgv9UK5O-mTJjw0Xz3nmU1IuzWMu3jaEmkv/s640/IMG_1703.JPG" width="640" /></a></div><br /></div>Pace Kribohttp://www.blogger.com/profile/02213105875316101678noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7239772141857727915.post-60869553312982068872019-10-21T00:27:00.000-07:002022-02-25T07:05:10.251-08:00Apa Yang Benar?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiG7ZRQksfm3978bf9WUC-GZfHCVskvxcQm4Itisi4Ub7m5Dmd-6yh8L1IoO6TQ_yH4Pz4sFBNz6hTm4qXH-D2U0z_upsfoKNex97hQPiC41RoZVDLMPSd5wLYi2mCKA6jWUVjELG-OhZlm/s1600/40085243_2097979107118006_2611372388352262144_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="464" data-original-width="710" height="418" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiG7ZRQksfm3978bf9WUC-GZfHCVskvxcQm4Itisi4Ub7m5Dmd-6yh8L1IoO6TQ_yH4Pz4sFBNz6hTm4qXH-D2U0z_upsfoKNex97hQPiC41RoZVDLMPSd5wLYi2mCKA6jWUVjELG-OhZlm/s640/40085243_2097979107118006_2611372388352262144_n.jpg" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i>Foto: Gembala Dr.Socratez S.Yoman dengan Nuken</i></td></tr></tbody></table><div style="text-align: justify;"><span style="background-color: white;">Bacaan: Yesaya 1:11-18, "Berhentilah berbuat jahat, belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam" (Yesaya 1:16,17)</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="background-color: white;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="background-color: white;">Suatu pagi saat komputer saya menyambut saya dengan "layar biru kematian", saya tahu bahwa komputer itu rusak, tetapi saya tidak tahu cara memperbaikinya. Saya membaca dan mencoba beberapa hal, tetapi akhirnya saya harus meminta bantuan seorang ahli. Mengetahui bahwa ada sesuatu yang tidak beres hanyalah sebagian kecil dari permasalahan; saya tidak dapat memperbaikinya karena saya tidak tahu apa yang seharusnya dilakukan. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="background-color: white;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="background-color: white;">Permasalahan itu mengingatkan saya akan para ahli yang tampil di acara berita televisi. Mereka semua "ahli" dalam mencari kesalahan, tetapi sebagian besar dari mereka tidak tahu sama sekali tentang apa yang benar. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="background-color: white;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="background-color: white;">Ini juga terjadi dalam hubungan antara sesama manusia. Dalam keluarga, gereja, dan tempat kerja, kita kerap kali mencari-cari kesalahan, sehingga justru tidak ada perbaikan. Tanpa bantuan seorang ahli pun kita tahu bahwa ada sesuatu yang keliru saat orang-orang mulai saling berselisih dan melukai dengan perkataan dan tingkah laku yang kasar. Namun, untuk mengetahui cara memperbaikinya, kita benar-benar memerlukan seorang ahli. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="background-color: white;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="background-color: white;">Allah menyatakan kepada nabi-nabi Israel bukan hanya apa yang salah, melainkan juga apa yang benar: "Berhentilah berbuat jahat, belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda!" (Yesaya 1:16,17). </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="background-color: white;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="background-color: white;">Daripada memusatkan perhatian kita untuk mencari-cari kesalahan, marilah kita menaati Pribadi yang mengetahui apa yang benar --JAL </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="background-color: white;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="background-color: white;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="background-color: white;">ALKITAB SELALU MENUNJUK KE ARAH YANG BENAR</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="background-color: white;">SEPERTI SEBUAH KOMPAS</span></div></div>Pace Kribohttp://www.blogger.com/profile/02213105875316101678noreply@blogger.com0