Percakapan Yesus Dengan Perempuan Samaria (Sebuah Refleksi)

MAJALAHLAPAGO - Dalam uraiannya tentang percakapan Tuhan Yesus dengan Perempuan Samaria, Andi Yohanes menceritakan pengalamannya dalam sebuah kelas katekesasi yg diasuhnya, ada seorang wanita PSK yg turut ikut. Namun wanita tersebut tidak dapat bertahan hingga menyelesaikan pelajaran katekesasi  dan tidak mau lagi ke Gereja karena tidak tahan mendengar omongan sinis dari sebagian jemaat. Dia mundur bukan karena Tuhan Yesus tetapi karena sikap orang Kristen.

Dalam percakapan dengan Perempuan Samaria, Tuhan Yesus tidak peduli masa lalunya. Dia tahu wanita ini "kotor". 

Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini."
Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,
sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar." (Yohanes 4:16-18).

Sudut pandang Yesus adalah Ia melihat manusia bukan kasus. Ketika para murid kembali setelah membeli makanan dan menawarkan-Nya makanan, Tuhan Yesus mengatakan "pada-Ku ada makanan yang tidak kamu kenal" (4:32). Dalam ayat 34 yang dimaksud dengan makanan adalah melakukan kehendak Allah. Apa itu? Mempertobatkan perempuan Samaria dan orang-orang sebangsanya. 

Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi: "Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat."
Ketika orang-orang Samaria itu sampai kepada Yesus, mereka meminta kepada-Nya, supaya Ia tinggal pada mereka; dan Ia pun tinggal di situ dua hari lamanya.
Dan lebih banyak lagi orang yang menjadi percaya karena perkataan-Nya, 
dan mereka berkata kepada perempuan itu: "Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kaukatakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia." (4:39-42).

Model pendekatan seperti ini pun diakhiri dengan kesadaran dan pertobatan bahkan menjadi saksi atas perbuatan Tuhan. Orang Kristen harus membuang sikap sok suci dan berfikir sempit tentang kasih karunia Allah yg diperuntukkan bagi semua orang. 

Barangsiapa yang datang kepada-Ku tidak sekali-kali Aku menolaknya! 
(Matius 11:28).

Selamat hari minggu. Tuhan memberkati.

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "Percakapan Yesus Dengan Perempuan Samaria (Sebuah Refleksi) "

Posting Komentar